Riset ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan mind mapping sebagai strategi pembelajaran kualitatif dalam mengembangkan pemahaman siswa mengenai sejarah perkembangan Islam. Latar belakang Riset ini didasarkan pada kenyataan bahwa pembelajaran sejarah kebudayaan Islam sering dianggap membosankan oleh siswa karena lebih menekankan aspek hafalan tahun, nama tokoh, dan peristiwa, tanpa memberi ruang bagi siswa untuk menghubungkan konsep secara mendasar. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, Riset ini berusaha menggali pengalaman belajar siswa dengan mind mapping sebagai media visual yang memadukan teks, simbol, warna, dan hubungan antarkonsep. Pengumpulan data dilakukan melalui Pengamatan kelas, wawancara mendasar dengan guru dan siswa, serta dokumentasi produk belajar berupa peta pikiran yang dibuat siswa. Subjek Riset adalah siswa kelas XI Madrasah Aliyah yang mengikuti mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Data dianalisis menggunakan model Miles & Huberman dengan langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, serta diuji keabsahannya melalui triangulasi sumber dan teknik. Hasil Riset menunjukkan bahwa penggunaan mind mapping memberikan peluang besar bagi siswa untuk memvisualisasikan peristiwa sejarah, menghubungkan tokoh dan kronologi peristiwa, serta membangun pemahaman yang lebih bermakna. Siswa mengatakan bahwa mind mapping membuat materi lebih mudah dipahami, lebih menarik dibanding metode ceramah, dan mampu mengembangkan motivasi belajar. Selain itu, mind mapping mendorong kerja sama kelompok serta menumbuhkan kreativitas siswa dalam menyajikan informasi sejarah. Dengan demikian, mind mapping dapat dipandang sebagai salah satu strategi pembelajaran efektif dan inovatif dalam mata pelajaran sejarah perkembangan Islam, serta relevan untuk diterapkan dalam konteks Pendidikan Agama Islam di era modern yang menuntut pembelajaran aktif, kreatif, dan bermakna.