Suhardono Suhardono
Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Terapi Normalitas atau Suportif-sugestif terhadap Kesembuhan Pasien Post Psikotik di Puskesmas Medang Suhardono Suhardono; Taryatmo Taryatmo; M Nor Mudhofar; Tutik Setyowati
Jurnal Studi Keperawatan Vol 4, No 1 (2023): MARCH 2023
Publisher : Program Studi Keperawatan Blora, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/j-sikep.v4i1.9584

Abstract

Latar belakang, kenyataan banyak pasien pos psikotik yang menganggap dirinya tidak sakit, menolak tindakan pengobatan, hal ini perlu intervensi untuk mencapai kesembuhan. Terapi normalitas merupakan salah satu alternatif dengan cara membiasakan dan mempertahankan sikap “normatif” dalam keseharian, antara lain mampu melaksanakan belajar, bekerja, bermain dan bercinta sebagaimana layak orang sehat jiwa seminimal mungkin bantuan orang lain.Tujuan, menguji kesesuaian terapi normalitas terhadap populasi. Validitas intervensi, telah diujikan pada 20 subjek halusinasi di RSJD Semarang. Hasilnya, uji statistik t-test menunjukkan p = 0,000. IK 95%, (Ho ditolak dan Ha diterima), dan 46 subjek di sosial kemasyarakatan yang sama, hasil uji statistik Mann-Whitney menunjukan p = 0,000. IK 95%, (Ho ditolak dan Ha diterima), maka simpulannya; Generalisasi fungsi terapi normalitas benar, terpenuhi.Metode, eksperimen, menerapkan metode “Quasi-eksperimen nonequivalent (pre-test and post test control group design”, Penentuan responden menggunakan; Consecutive sampling, sampai 36 sampel terpenuhi. randomisasi dengan pemetaan, skema rumah tinggal pasien, dengan menjatuhkan pensil ke dalam skema. Alat ukur penelitian kesembuhan pasien kuesioner yang dikembangkan peneliti. Peneliti memberikan 3 kali sesi terapi individu, selama 15 – 20 menit dan 1 kali sesi terapi keluarga selama 30 menit, selama penelitian.Hasil, kemampuan keluarga melakukan pencegahan kekambuhan pada anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa, hasilnya menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,1 0,05. Kemampuan klien melakukan pencegahan kekambuhan atau masih ada gejala sisa skizofrenia tidak atau kurang  penting meskipun masih membutuhkan kajian lagi. Prinsip yang penting (utama) tampil selalu normal (normatif) agar seiring perjalanan waktu tampilan klien sehari-hari tidak aneh lagi, mejadi peduli mengurus dirinya sendiri dan perlunya memenuhi kebutuhan sosial serta pentingnya berhubungan dengan orang lain.
Efektivitas Teknik Elevasi Ekstremitas Bawah Dalam Proses Pemulihan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer Pada Ulkus Diabetikum Lilik Suprasno; Heru Purnomo; Mu awanah Mu awanah; Muhamad Nor Mudhofar; Suhardono Suhardono; Rozza Rian Oktalina
Jurnal Studi Keperawatan Vol 4, No 2 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Program Studi Keperawatan Blora, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/j-sikep.v4i2.10199

Abstract

Diabetes Melitus menyebabkan angka kematian dan kesakitan di dunia meningkat dikarenakan penyakit Diabetes Melitus dapat mengakibatkan berbagai komplikasi seperti gangguan vascular perifer ekstermitas bawah pada penderita Diabetes tipe 2. Gangguan aliran darah perifer menyebabkan nekrosis jaringan dan iskemia perifer, sehingga beresiko terjadinya ulkus kaki diabetik. Salah satu permasalahan yang muncul adalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Dengan latihan elevasi ekstermitas bawah diharapkan dapat melancarkan sirkulasi perifer dan mempercepat proses penyembuhan ulkus kaki diabetik.Tujuan penelitian mendeskripsikan efektivitas teknik elevasi ekstremitas bawah dalam proses pemulihan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer pada Ulkus Diabetikum.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang memfokuskan pada intervensi teknik elevasi ekstremitas bawah dalam proses pemulihan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer pada pasien dengan Ulkus Diabetikum.Hasil dan pembahasan didapatkan bahwa tindakan observasi yang dilakukan peneliti pada dua responden dengan Ulkus Diabetikum dan Peneliti melakukan intervensi elevasi ekstremitas bawah selama tiga hari (sehari 1 kali) selama 10 menit dan kemudian melakukan evaluasi dengan pengukuran ABI (angkle brachial index) selama 5 menit  setelah dilakukan Latihan Elevasi Ekstremitas Bawah. Dengan hasil menunjukkan adanya perubahan pada sirkulasi perifer dan sesudah dilakukannya Teknik elevasi ekstremitas bawah. Latihan Teknik elevasi ektremitas dapat meningkatkan suplai darah ke area Ulkus Diabetikum.Kesimpulan penelitian ini didapatkan bahwa latihan  teknik elevasi ekstremitas bawah efektif dilakukan Dalam Proses Pemulihan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer Pada Ulkus Diabetikum. Kata Kunci: Ulkus Diabetikum; Teknik Elevasi Ekstremitas Bawah; ABI