Muh. Nasrum Massi
Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EXTENDED SPECTRUM BETA LACTAMASE (ESBL); INDIKATOR RESISTENSI ANTIBIOTIKA GOLONGAN SEFALOSPORIN UNTUK PASIEN TERINFEKSI BAKTERI Pseudomonas aeruginosa di RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR Muhammad Subhan A. Sibadu; M. Natsir Djide; Muh. Nasrum Massi; Nurul Muhlisa Mus
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 27 No. 1 (2023): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v27i01.13574

Abstract

β-laktamase spektrum luas (ESBL) merupakan suatu kelompok enzim laktamase yang bertanggungjawab terhadap sebagian besar kasus resisten bakteri yang sebagian besar merupakan bakteri gram negatif, terhadap antibiotika β-laktam generasi baru yang kini telah teridentifikasi dalam jumlah besar di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk Memperoleh data prevalensi dari resistensi antibiotika golongan sefalosporin pada bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Mengetahui frekuensi kejadian Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL) pada 25 spesimen klinis di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar selama periode April – Juli 2017. Pengujian yang dilakukan meliputi uji sensitivitas antimikroba yang dilakukan dengan mengguakan metode difusi agar Kirby-Bauer dan uji produksi ESBL dengan menggunakan metode double disc synergy test (DDST) dan phenotypic confirmatory test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri Pseudomonas aeruginosa berhasil diisolasi dari semua sampel dengan tingkat keakuratan sebesar (90% - 99%). Pada uji sensitivitas antimikroba ditemukan bahwa dari 25 sampel klinik yang diuji terhadap antibiotika sefalosporin, yang telah mengalami resistensi secara berurutan dari yang terbesar adalah cefotaxime 19 sampel (76%), ceftriaxone 16 sampel (64%), dan ceftazidime 7 sampel (28%). Pada uji produksi ESBL ditemukan 21 sampel (84%) positif ESBL pada antibiotika cefotaxime+as. klavulanat, 21 sampel (84%) positif ESBL pada antibiotika ceftriaxone+as.klavunalat, dan 16 sampel (64%) positif ESBL pada antibiotika ceftriaxone.