Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Kantor Urusan Agama dalam Menyikapi Pembebasan Kawin di Bawah Umur dan Syarat Nikah di KUA Mirna Juwita; Mentari Mentari; Faza Lulu; Tengku Riski Muhammad; Shoufi Ramadhan; Wahyu Maulana; Maya Sari Siregar; Deliana Rambe
Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan dan Agama Islam Vol 22 No 2 (2023): Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan dan Agama Islam
Publisher : Fakultas Tarbiyah IAI Nasional Laa Roiba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.751 KB) | DOI: 10.47467/mk.v22i2.2984

Abstract

From the research results, the main problem with the role of the Bureau of Religious Affairs is that there are many exemptions for marriage/early marriage. Early marriage refers to married couples who are underage. That's what it says in the Indonesian law on the admissibility of marriage, the age limit is 16 years old, which was the previous requirement, which is not in the law. "Minor Marriage". Under Indonesia's revised Law No. 16 of 2019, which came into effect on October 15, 2019, religious courts allow men and women to marry at the age of 19.This is the case in many cases of early marriage due to various factors, such as: B. The occurrence of extramarital pregnancy, so that some people have to marry off their children instead of enduring the stigma. Want to get married soon. This is permissible under Islamic religious law, but there are certain restrictions on whether marriage is permitted in national legislation, like the aforementioned law. Keywords: KUA, marriage allocation, early marriage
ASAL USUL KEJADIAN MANUSIA PERSPEKTIF HADIS DAN SAINS Mirna Juwita; Sulaiman Muhammad Amir; Aprilinda M Harahap
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 1 No. 1 (2023): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : CV Swa Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui asal usul kejadian manusia yang berbeda pendapat diantara para ahli sains dan para ulama. Dimana Dengan sedikit banyaknya perbedaan pendapat mengenai penciptaan manusia. Menurut ilmuwan dari Barat, manusia berasal dari seekor kera kemudian melalui seleksi dan tahapan alam. Hal tersebut menyebabkan pro dan kontra dikalangan peneliti. Namun, pada hakikatnya yang lebih masuk akal yaitu telah tertera dalam kitab suci umat Islam ialah Al-Qur’an dan As- sunnah. Manusia tercipta dari setetes mani yang tersimpan didalam rahim wanita kemudian dalam prosesnya menjadi segumpal darah dan segumpal daging kemudian tumbuhlah tulang-tulang yang dibalut oleh daging tersebut lalu ditiupkanlah kepadanya ruh. Manusia diberikan kelebihan akal dan sangat berperan besar di muka bumi ini, baik sebagai subjek yang sangat berpengaruh dalam tatanan roda kehidupan sehari-hari, sehingga dapat mencari kebutuhan yang diperlukannya. Kemudian banyak Istilah dalam penyebutan manusia itu ibarat al-basyar, al-Insan, al-Ins, an-Nas, al-Unas dan Bani Adam. Dengan demikian, hal itu tidak mengurangi sedikitpun dari eksistensi manusia itu sendiri. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka pokok permasalahan penelitian ini adalah : Bagaimana asal usul kejadian manusia pada pespektif hadis, Bagaimana proses asal usul kejadian manusia pada perspektif sains, Bagaimana pendapat para Ulama hadis dan sains mengenai proses, penciptaan manusia, Bagaimana pandangan islam terkait naluri dan pandangan hadis terkait fitrah manusia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan melakukan pengumpulan data melalui studi perpustakaan (library research). Sehingga segala referensi dan informasi didapatkan dengan bantuan bermacam-macam materi. Selanjutnya mencari hadis-hadis didalam kitab-kitab turots para ulama. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui tujuan dan hakikat manusia di ciptakan, serta memecahkan tiga pertanyaan mendasar (Uqdatul Qubro). Sehingga setelah manusia mengetahui jati dirinya sebagai hamba Allah, iapun dapat memecahkan 3 pertanyaan mendasar (Uqdatu Kubro) tersebut. Maka pula dia juga mengetahui arah jalan hidupnya dengan jelas dan tidak akan menyia-nyiakan waktu yang telah diberikan oleh Sang Khalik untuk beribadah serta akal yang diberikan untuk berpikir. Hasil dari penelitian ini, sebagai berikut. Manusia merupakan materi yang berasal dari saripati (tanah) kemudian melalui pancaran tulang tsulbi laki-laki. Hal ini tidak ada perbedaan diantaranya semua insan memiliki potensi yang sama akan tetapi yang membedakannya ialah ketakwaannya kepada Allah.
ASAL USUL KEJADIAN MANUSIA PERSPEKTIF HADIS DAN SAINS Mirna Juwita; Sulaiman Muhammad Amir; Aprilinda M Harahap
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 1 No. 1 (2023): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui asal usul kejadian manusia yang berbeda pendapat diantara para ahli sains dan para ulama. Dimana Dengan sedikit banyaknya perbedaan pendapat mengenai penciptaan manusia. Menurut ilmuwan dari Barat, manusia berasal dari seekor kera kemudian melalui seleksi dan tahapan alam. Hal tersebut menyebabkan pro dan kontra dikalangan peneliti. Namun, pada hakikatnya yang lebih masuk akal yaitu telah tertera dalam kitab suci umat Islam ialah Al-Qur’an dan As- sunnah. Manusia tercipta dari setetes mani yang tersimpan didalam rahim wanita kemudian dalam prosesnya menjadi segumpal darah dan segumpal daging kemudian tumbuhlah tulang-tulang yang dibalut oleh daging tersebut lalu ditiupkanlah kepadanya ruh. Manusia diberikan kelebihan akal dan sangat berperan besar di muka bumi ini, baik sebagai subjek yang sangat berpengaruh dalam tatanan roda kehidupan sehari-hari, sehingga dapat mencari kebutuhan yang diperlukannya. Kemudian banyak Istilah dalam penyebutan manusia itu ibarat al-basyar, al-Insan, al-Ins, an-Nas, al-Unas dan Bani Adam. Dengan demikian, hal itu tidak mengurangi sedikitpun dari eksistensi manusia itu sendiri. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka pokok permasalahan penelitian ini adalah : Bagaimana asal usul kejadian manusia pada pespektif hadis, Bagaimana proses asal usul kejadian manusia pada perspektif sains, Bagaimana pendapat para Ulama hadis dan sains mengenai proses, penciptaan manusia, Bagaimana pandangan islam terkait naluri dan pandangan hadis terkait fitrah manusia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan melakukan pengumpulan data melalui studi perpustakaan (library research). Sehingga segala referensi dan informasi didapatkan dengan bantuan bermacam-macam materi. Selanjutnya mencari hadis-hadis didalam kitab-kitab turots para ulama. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui tujuan dan hakikat manusia di ciptakan, serta memecahkan tiga pertanyaan mendasar (Uqdatul Qubro). Sehingga setelah manusia mengetahui jati dirinya sebagai hamba Allah, iapun dapat memecahkan 3 pertanyaan mendasar (Uqdatu Kubro) tersebut. Maka pula dia juga mengetahui arah jalan hidupnya dengan jelas dan tidak akan menyia-nyiakan waktu yang telah diberikan oleh Sang Khalik untuk beribadah serta akal yang diberikan untuk berpikir. Hasil dari penelitian ini, sebagai berikut. Manusia merupakan materi yang berasal dari saripati (tanah) kemudian melalui pancaran tulang tsulbi laki-laki. Hal ini tidak ada perbedaan diantaranya semua insan memiliki potensi yang sama akan tetapi yang membedakannya ialah ketakwaannya kepada Allah.