Pendahuluan: Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang mengakibatkan timbulnya kesengsaraan ataupun penderitaan fisik, seksual, psikologis, serta penelantaran rumah tangga baik berupa ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan yang melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. KDRT mengakibatkan terjadinya stres pasca trauma. Self Talk dan Guided Imagery dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan Stres Pasca Trauma Korban KDRT. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh self talk dan guided imagery terhadap penanganan stres pasca trauma kekerasan dalam rumah tangga. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain quasi experimental post test with control group. Sampel adalah perempuan korban KDRT di UPTD PPA pada tahun 2021 - 2022 berjumlah 10 orang, diambil dengan teknik non probability sampling dengan purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji independent sample T-Test. Hasil: Hasil dari penelitian ini sebagian besar responden berusia dewasa (60%),pendidikan terakhir sebagian besar SMA (60%), dan semua mendapatkan dukungan keluarga (100%). Self Talk dan Guided Imagery memberikan pengaruh terhadap penurunan gejala stres pasca trauma KDRT dengan nilai p-value (0,000 < 0,05). Simpulan: Simpulan penelitian ini ada pengaruh self talk dan guided imagery terhadap penurunan stres pasca trauma kekerasan dalam rumah tangga di UPTD PPA. Kedua terapi sama-sama berpengaruh menurunkan gejala stres pasca trauma, tetapi untuk kelompok intervensi yang diberikan terapi self talk dan guided imagery terjadi penurunan gejala stres pasca trauma yang signifikan.