Komponen pendidikan yang merupakan sistem tenaga kerja harus saling berhubungan satu sama lain. Jika guru selalu menjadi pusat perhatian dan penggerak pelaksanaan pendidikan di semua jenjang, sebenarnya ada unsur lain yang harus diperkuat dalam aplikasi pendidikan akar rumput, yaitu peran kepala sekolah. Tidak mengherankan bahwa masalah pendidikan menjadi pusat perhatian di hampir setiap negara karena dedikasi guru untuk mencari solusi. Selain diverifikasi, prinsip-prinsip ini mungkin akan berfungsi sebagai dasar untuk menyelesaikan masalah dengan kebijakan yang akan dituangkan dalam perencanaan pendidikan atau yang dapat kita tinjau di sekolah atau di kelas sebagai lembaga yang melaksanakan pendidikan secara formal. Seringkali, pengawasan dipandang sebagai dukungan yang diberikan untuk meningkatkan lingkungan belajar mengajar yang lebih baik. Karena tujuan utama supervisi pendidikan adalah untuk memberikan arahan dan nasehat kepada guru agar dapat menyelesaikan sendiri persoalan-persoalan tersebut di atas, maka perlu dilakukan agar berdampak pada peningkatan prestasi kerja. Tujuan utama pemantauan pendidikan adalah untuk menaikkan dan memperbaiki standar pengajaran. Oleh karena itu, tanpa rencana yang terencana, seorang pengawas tidak cukup hanya mengawasi instruktur atau kepala sekolah. Perencanaan supervisi pembelajaran merupakan topik yang dibahas dalam artikel ini dengan menggunakan kajian literatur.