Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DAN OPTIMALISASI LAYANAN PUBLIK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PURWOKERTO Idah, Yusyida Munsa; Suhartono, Didit
Performance Vol 23 No 2 (2016): Performance
Publisher : Faculty of Economics and Business Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.923 KB)

Abstract

The purpose of this study was to analyze the queuing system to provide optimum service to the community in Kantor Pelayananan Pajak Pratama Purwokerto. Data collection techniques to collect raw data obtained from direct observations of variables queuing system on the service tax at Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto by measuring the speed of arrival of the taxpayer as well as the long service he received at each service. The variables used in this study is the dependent variable (dependent variable) is the queue, and the independent variable (independent variable) is the arrival rate taxpayer (λ), service level (μ), the optimal amount of services.The first step is to book study method is to collect, observe, analyze relevant theories. The second step is making direct observation by measuring the speed of arrival and departure of the taxpayer as well as the long pelayananan received at each service . The third step analyzing the arrival of the taxpayer in each service processed with frequency intervals of 10 minutes to find the number of arrivals and keberangktan the unity of time ( λ ) After doing the research results that the average waiting time taxpayer in the system and in the queue already meet specified target is 5 to 10 minutes .
Penerapan alat produksi dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk olahan kopi melung Idah, Yusyida Munsa; Rifai, Zanuari; Sholikhatin, Siti Alvi; Afiana, Fiby Nur; Wijaya, Anugerah Bagus; Sari, Rida Purnama
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.31063

Abstract

Abstrak Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh tim pelaksana dari Universitas Amikom Purwokerto berkolaborasi dengan mitra yaitu Kopine Inyong dan Lung Coffee, didampingi oleh BUMDes Alam Lestari, bertujuan untuk mengangkat brand kopi lokal Melung dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas produk kopi. Metode peningkatan kapasitas produk kopi dilakukan dengan menerapkan inovasi berupa pengadaan alat produksi yang lebih mutakhir, antara lain alat roasting, grinder, dan alat pengemasan sachet. Sementara metode untuk meningkatan kualitas dilakukan dengan menciptakan produk turunan kopi berupa kopi rempah, kopi krimer, dan kopi gula aren. Visibilitas merek dilakukan dengan membuatkan desain logo dan kemasan sehingga lebih menarik. Selain itu, pelatihan dan pendampingan digital marketing juga dilakukan dalam upaya menjangkau konsumen di pasar yang lebih luas. Pelatihan dan pendampingan yang dilakukan terdiri dari delapan kegiatan yaitu: Sosialisasi, Pelatihan Public Speaking, Pelatihan Desain Logo dan Kemasan, Pelatihan Diversifikasi Produk Turunan Kopi, Pelatihan dan Pendampingan Pemasaran Online, Pendampingan Peningkatan Bahan Baku, Pendampingan Pengujian Label Nutrisi, Pelatihan dan Pendampingan Kemasan Sachet. Hasil kegiatan yaitu mitra Kopine Inyong dan Lung Coffee telah berhasil meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk kopi melung, serta adanya pemasaran digital melalui media sosial dan marketplace. Kata kunci: pengabdian masyarakat; kopi melung; digital marketing AbstractCommunity service activities conducted by the team of Amikom Purwokerto University in collaboration with partners Kopine Inyong and Lung Coffee, accompanied by BUMDes Alam Lestari, aim to raise the local coffee brand Melung by increasing the capacity and quality of coffee products. The method of increasing the capacity of coffee products is carried out by implementing the product equipments, including roasting equipment, grinders, and sachet packaging equipment. Meanwhile, the method to improve quality was carried out by creating coffee derivative products such as spice coffee, creamer coffee, and palm sugar coffee. Brand visibility was enhanced by creating logo and packaging designs to make them more attractive. In addition, digital marketing training and assistance were also conducted in an effort to reach consumers in a wider market. The training and mentoring consisted of eight activities, namely: Introduction of the Program, Public Speaking Training, Logo and Packaging Design Training, Coffee Derived Product Diversification Training, Online Marketing Training and Assistance, Raw Material Improvement Assistance, Nutrition Label Testing Assistance, Sachet Packaging Training and Assistance. The results of the activity are that Kopine Inyong and Lung Coffee partners have succeeded in increasing the production capacity and quality of melung coffee products, as well as digital marketing through social media and marketplaces. Keywords: community service; kopi melung; digital marketing
Pelatihan Administrasi Keuangan Pada Pelaku UMKM ASPIKMAS Purwokerto: Pelatihan Administrasi Keuangan Pada Pelaku UMKM ASPIKMAS Purwokerto Idah, Yusyida Munsa; Yunanto, Adit; Rahmawati, Jennysa
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tengah meningkatnya perkembangan UMKM, ada beberapa intikad yang harus dihadapi oleh beberapa UMKM di Indonesia. Intikad yang harus dihadapi oleh beberapa UMKM termasuk pelaku UMKM yang tergabung dalam ASPIKMAS Purwokerto Utara adalah, berkompetisi dengan pelaku bisnis yang lain. Untuk itu UMKM harus meningkatkan kemampuan mereka, terutama ketrampilan manajerialnya. ASPIKMAS Purwokerto Utara sering mendapatkan fasilitas untuk mengikuti pelatihan-pelatihan manajerial yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM, namun tidak semua anggotanya memiliki kesempatan yang sama dengan anggota yang lain karena terbatasnya kuota. Intensi dari dilaksanakan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan administrasi keuangan agar banyak pelaku UMKM paham dan dapat membuat laporan keuangan yang benar dan dapat menerapkan dalam bisnisnya Pelatihan laporan keuangan dilakukan satu hari pada hari Sabtu tanggal 12 Agustus 2023. Pelatihan ini dihadiri oleh 18 peserta yang sudah mendaftar di link yang sudah dibagikan di postingan flyer pemberitahuan pelaksanaan pelatihan administrasi keuangan. Kaidah yang digunakan dalam pengabdian ini adalah ceramah, diskusi dan sosialisasi mengenai manajemen keuangan dan laporan keuangan. Perolehan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah bertambahnya pengetahuan tentang administrasi dan laporan keuangan peserta pelatihan. Selain itu peserta juga mendapatkan ketrampilan membuat laporan keuangan dan ada beberapa peserta yang sudah menerapkan membuat laporan keungan di dalam bisnisnya.
PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN PEREMPUAN MELALUI PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI IBU-IBU PKK KARANGWANGKAL Idah, Yusyida Munsa
Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM) Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/jppm.v4i1.923

Abstract

Entrepreneurship activities can also be carried out by developing skills for entrepreneurs or prospective entrepreneurs. (1) Skill development for mothers who want to run entrepreneurship, one of which is sewing skills. In previous service activities, basic sewing training for women's clothing has been carried out, but if these skills are only basic, according to partners, basic sewing skills cannot be used as capital to run a sewing service business. The problems faced were due to limited time, so they could not directly conduct training in just one time. In this service, training was carried out with materials on advanced sewing, by repeating patterns, how to measure the body and the importance of making financial reports, even though the business/business was started from home. With this training, trainees gain knowledge about the importance of making financial reports, and have the skills to measure the body for dress sizes, make patterns and sew women's clothes.
Peningkatan kapasitas badan usaha milik desa melalui pengelolaan sumber mata air dan manajemen sumber daya manusia Sholikhatin, Siti Alvi; Idah, Yusyida Munsa; Rifai, Zanuari; Fradista, Neva; Muzakki, Raihan Zein; Aulya, Sabrina Nur
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 6 (2025): November (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i6.36282

Abstract

AbstrakBadan Usaha Milik Desa (Bumdes) merupakan lembaga ekonomi desa yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa dan bertujuan untuk menampung seluruh kegiatan ekonomi dan pelayanan umum di desa demi meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Bumdes Melung di Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas memiliki beberapa sub-unit yaitu: sub-unit wisata, sub-unit simpan pinjam, sub-unit perdagangan, dan sub-unit sumber daya air. Secara umum, sub-unit yang berjalan dan mampu dikelola dengan maksimal hanya sub-unit wisata, sedangkan sub-unit yang lain kurang berkembang. Hal ini menyebabkan manajemen internal bumdes tidak mampu memaksimalkan potensinya. Padahal, secara khusus, sub-unit sumber daya air sangat berpotensi untuk dikembangkan karena Desa Melung memiliki sumber mata air Cendana yang mengalirkan air murni dari kaki Gunung Slamet. Sumber mata air tersebut mampu mengaliri seluruh kebutuhan masyarakat di Desa Melung dan merupakan sumber kehidupan. Sayangnya, sumber mata air tersebut belum dikelola dengan maksimal untuk sebaik-baiknya kebutuhan masyarakat. Terutama untuk memenuhi kebutuhan air konsumsi. Sehingga pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan kapasitas dan kompetensi bumdes Melung serta menerapkan alat suling air untuk memproduksi air minum siap konsumsi agar kebutuhan masyarakat terpenuhi secara mandiri. Metode yang digunakan yaitu dengan sosialisasi intensif serta pelatihan yang berkelanjutan. Hasil dari kegiatan yaitu terselenggara pelatihan dan pendampingan kepada manajemen staf bumdes. Selain itu, telah diterapkan alat suling air yang digunakan untuk memproduksi air konsumsi dan didistribusikan bagi masyarakat Desa Melung. Kata kunci: pengabdian masyarakat; bumdes, Melung; manajemen AbstractBadan Usaha Milik Desa (Bumdes) is a village economic institution whose capital is wholly or largely owned by the village and aims to accommodate all economic activities and public services in the village in order to improve the welfare of its community. Bumdes Melung in Kedungbanteng District, Banyumas Regency, has several sub-units: a tourism sub-unit, a savings and loan sub-unit, a trade sub-unit, and a water resources sub-unit. In general, the only sub-unit that is running and can be managed optimally is the tourism sub-unit, while the other sub-units are underdeveloped. This has resulted in the internal management of Bumdes being unable to maximize its potential. In fact, the water resources sub-unit has great potential for development because Melung Village has the Cendana spring, which flows with pure water from the foothills of Mount Slamet. This spring is capable of supplying all the needs of the community in Melung Village and is a source of life. Unfortunately, this spring has not been managed optimally to best meet the needs of the community, especially for drinking water. Therefore, this community service project aims to develop the capacity and competence of the BUMDes and implement a water distillation device to produce ready-to-drink water so that the community's needs can be met independently. The methods used are intensive socialization and ongoing training. The results of the activity include the implementation of training to the staff. Additionally, a water distillation device has been implemented to produce drinking water, which is distributed to the community of Melung Village. Keywords: community service; bumdes; melung; management.