Sri Dewi Haryati
Institut Kesehatan Mitra Bunda

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi di Klinik Zada Care Desi Ernita Amru; Sri Dewi Haryati; Hazen Aziz
Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022): Volume 1 Nomor 1: Periode Januari 2022
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.977 KB) | DOI: 10.47709/healthcaring.v1i1.1342

Abstract

Banyak upaya yang dilakukan orang tua untuk mengoptimalkan kenaikan berat badan bayinya. Kenaikan berat badan pada bayi sangat peka terhadap lingkungan dan membutuhkan asupan gizi serta stimulasi yang baik. Salah satu metode yang dianggap efektif yaitu dengan prosedur dan teknik pijat bayi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi di Zada Care. Metode penelitain yang digunakan adalah Pre Experimental Designs dengan rancangan one grup pretest-posttest. Dimana dilakukan pengukuran sebelum dan setelah tindakan (pijat bayi) Untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan pijat bayi. Hasil menunjukkan rata-rata berat badan pertama (pre-test) 5180,88 dan kedua (post-test) 5535,29. Hasil uji T diperoleh p= 0,000 < 0,05, artinya ada pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi. Berdasarkan uji statistic ada pengaruh pijat bayi sebelum dan setelah dilakukan pemijatan terhadap peningkatan berat badan bayi di Klinik Zada Care Kota Batam.
Pengaruh Pemberian Kompres Daun Kubis dalam Mengatasi Bendungan Asi pada Ibu Nifas Sri Dewi Haryati; Desi Ernita Amru; Larince Radulima Febrianti; Hazen Aziz
Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2023): Vol. 2 No. 1 (2023): Periode Januari 2023
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.492 KB) | DOI: 10.47709/healthcaring.v2i1.2077

Abstract

Bendungan ASI adalah penyempitan pada duktus laktiferus, sehingga sisa ASI terkumpul pada sistem duktus yang mengakibatkan terjadinya pembekakan. Pembengkakan payudara atau bendungan ASI dapat diatasi dengan cara farmakologis dan nonfarmakologis. Cara nonfarmakologis salah satunya dengan menggunakan kompres daun kubis pada puting susu yang mengalami nyeri dan pembengkakan, kompres daun kubis dilakukan 30 menit selama 2?3 hari. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan memberikan asuhan kepada ibu nifas dengan bendungan ASI menggunakan kompres daun kubis. Tujuannya adalah memberikan asuhan pada ibu nifas yang mengalami bendungan ASI dengan pemberian kompres daun kubis untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri yang dirasakan ibu. Asuhan yang diberikan adalah dengan pemberian kompres daun kubis selama 3 hari setiap 6 jam sekali dengan waktu pengompresan 30 menit. Dari asuhan yang dilakukan diperoleh hasil bahwa bendungan ASI ibu teratasi. Disimpulkan bahwa kompres daun kubis dapat mengatasi pembengkakan dan menghilangkan rasa nyeri pada bendungan ASI. Diharapkan kepada penyedia layanan asuhan kebidanan untuk dapat menerapkan pemberian kompres daun kubis sebagai salah satu terapi kepada ibu nifas yang mengalami bendungan ASI.
Manajemen Kebidanan Berkesinambungan : Studi Kasus Pada Ibu Dengan Asuhan Komprehensif Sri Dewi Haryati; Desi Ernita Amru
Jurnal Anestesi Vol. 1 No. 2 (2023): April : Jurnal Anestesi
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/anestesi.v1i2.340

Abstract

Indicators to measure the quality of health services in an area can be seen from the Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR). One of the ways that can be done to reduce maternal mortality (MMR) and infant mortality (IMR) is by implementing continuous care. The purpose of this continuous midwifery care is to be able to provide comprehensive midwifery care to Mrs. "S" from pregnancy to family planning in accordance with midwifery care standards. Case study research method. The results of the implementation of midwifery care on an ongoing basis (Continuity of Care) on Mrs. "S" G1P0A0 age 24 years starting from the gestational age of 30 weeks 3 days to the age of 38 weeks. At the first pregnancy visit there was a problem in the mother, namely pregnancy with breech location. At the second visit the baby's position was in a normal position. The delivery process ended by cesarean section because the baby had an Early Rupture of Membranes. The baby was born at Budi Kemuliaan Hospital with a weight of 3000 gr Body Length : 48 cm Head Circumference: 33 cm, Chest Circumference: 32 cm. In the postpartum period, physiological complaints were found such as pain in the suture wound but not accompanied by signs of suture wound infection. Mrs. "S" chose to use 3-month injectable birth control. The conclusion of this assessment is that midwives are expected to be able to provide comprehensive care from pregnancy to family planning services and apply care in accordance with midwifery service standards.
KEBIASAAN MAKAN ANAK BALITA GIZI KURANG PADA KELUARGA NELAYAN DI DESA KWALA SERAPUH KECAMATAN TANJUNG PURA Sri Dewi Haryati; Desi Ernita Amru; Anisya Selvia
Zona Kebidanan: Program Studi Kebidanan Universitas Batam Vol 12 No 2 (2022): APRIL
Publisher : Universitas Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reproductive health starts from conception, infants, toddlers to old age. Toddlers are an age group that is vulnerable to nutrition and disease prone. The purpose of this study was to analyze the eating habits of malnourished children under five in fishermen's families in Kwala Serapuh Village, Tanjung Pura District. Type of research is a qualitative research with a case study strategy. Data collection is done by observation and interviews. The informants of this study were mothers of children under five with malnutrition. The results showed that the eating habits of malnourished children under five in fishermen's families were not good because the frequency of eating 2 (two) times a day did not meet the quantity and quality of food for toddlers. The type of food does not vary because it is considered extravagant. It is hoped that midwives and public health officers will increase counseling about good eating habits in toddlers so that they can reduce the incidence of under-five nutritional status