Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Komparasi Kelayakan Teknis dan Lingkungan Pemanfaatan Limbah B3 Sandblasting terhadap Limbah B3 Sandblasting dan Fly Ash sebagai Campuran Beton Dermawan, Denny; Ashari, Mochammad Luqman
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 15, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.43 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v15i1.25-30

Abstract

Fly ash and sandblasting slag widely used as concrete’s builder because it contains quite high silica (SiO2) approximately 58,20% and 98,97%. Fly ash and sandblasting slag can increase concrete power pressure and contains characteristic like cement. Method of concrete making and technical feasibility test on this research use SNI standar (SNI 03-2834-2000). Environmental feasibility test use Toxicity Characteristic Leaching Procedur (TCLP) according PP No. 101 tahun 2014. The results of this research show that the use of  sandblasting slag can increase concrete power pressure at age of immersion 28 days. Concrete power pressure with 5%; 10%; 15%; and 20% sandblasting slag are 16,32 MPa; 17,81 MPa; 18,89 MPa; and 15,24 MPa. The use of sandblasting slag and fly ash can increase concrete power pressure at age of immersion 28 days. Concrete power pressure with 5% sandblasting slag and 30% fly ash; 10% sandblasting and 25% fly ash, 15% sandblasting and 20% fly ash, and  20% sandblasting and 15% fly ash are 18,53 Mpa, 16,08 MPa, 17,20 Mpa, and 15,91 MPa.  Based on the TCLP test, the concentration of heavy metal substances in 10% SBE are below the standard. Thus, it is  scientifically proven to conclude that concrete with 10% and 15% sandblasting slag and 5% sandblasting slag and 30% fly ash; 15% sandblasting and 20% fly ash are technically proper and safe for the environment.
Studi Pemanfaatan Limbah Padat Industri Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Spent Bleaching Earth sebagai Pengganti Agregat pada Campuran Beton Dermawan, Denny; Ashari, Mochammad Luqman
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 15, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.236 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v15i1.7-10

Abstract

Palm oil refinery factory has solid waste by product  called Spent Bleaching Earth (SBE). SBE consists of some chemical compounds and one of them  is SiO2 up to 83,05%. SiO2 or silica fume can cause silicosis if it is exposed to the atmosphere and frequently inhaled by the workers.  On the other hand,  SiO2  is one of the material  composition of Portland cement. Thus, it is necessary to conduct a research about the utilization of SBE. as a concrete mixture. SBE is utilized as fine aggregate substitution by the composition of 0%, 10%, 20%, 30%, and 40% of the total amount of fine aggregate. The conducted tests are fineness modulus calculation, compressive strength, setting time, and TCLP. The method used for mix  design is SNI 03-2834-2000 with f’c 28,5 MPa and slump 12 ± 2 cm. This research  shows  that concretes with SBE substitution which achieve the planned compressive strength are 10% SBE with 34,16 MPa and 20% SBE with 29,06 MPa. Based on the TCLP test, the concentration of heavy metal substances in 10% SBE are below the standard. Thus, it is  scientifically proven to conclude that concrete with 10% SBE is technically proper and safe for the environment.
Evaluasi Jalur Evakuasi Dengan Mempertimbangkan Waktu Evakuasi Pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik Putri, Faradhiba Nurhaliza; Ashari, Mochammad Luqman; Khairansyah, Mades Darul; Raharjo, Mochammad Setyo Puji
Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering Vol. 1 No. 1 (2023): Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jshee.v1i1.29

Abstract

Kabupaten Gresik merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi tinggi dilanda bencana yang mengharuskan adanya upaya mitigasi bencana. Salah satu upaya mitigasi yang dapat dilakukan adalah dengan adalah dengan menyediakan jalur evakuasi. Penerapan jalur evakuasi harus dilakukan secara menyeluruh, terlebih lagi untuk gedung pemerintahan yang menyimpan dokumen penting, salah satunya yaitu Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik. Berdasarkan wawancara awal didapatkan hasil bahwa penerapan jalur evakuasi masih belum menyeluruh. Selain itu, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik juga berpotensi tertimpa bencana gempa bumi dan kebakaran. Oleh karena itu, sebagai upaya dalam mengurangi jatuhnya korban pada saat terjadi bencana atau kejadian yang tidak diinginkan pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik dilakukan evaluasi terkait jalur evakuasi yang sudah ada dengan mempertimbangkan waktu evakuasi yang dibutuhkan. Evaluasi kondisi existing dilakukan bersama dengan expert judgement untuk mengetahui secara detail kondisi penerapan jalur evakuasi. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa penerapan jalur evakuasi pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik belum menyeluruh, sehingga tidak dapat dilakukan perhitungan waktu evakuasi. Kemudian, dilakukan perancangan sebanyak 3 (tiga) jalur evakuasi yang berbeda untuk setiap area Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik dengan titik kumpul yang berada di depan gedung barat. Perhitungan waktu evakuasi pada jalur evakuasi hasil perancangan menggunakan acuan SFPE Handbook of Fire Protection Engineering Fifth Edition 2016, didapatkan hasil bahwa durasi evakuasi tercepat adalah dengan waktu 1,661 menit pada jalur evakuasi 2 atau evakuasi untuk gedung barat dan durasi evakuasi terlama adalah pada jalur evakuasi 1 yaitu evakuasi untuk gedung utara lantai 2 dengan waktu 8,754 menit.