This Author published in this journals
All Journal Media Abdimas
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Menyandarkan Harapan Kembalinya Tanah yang Hilang Pada Kepatuhan Membayar Pajak Bumu dan Bangunan (Studi Kasus di Desa Karangkemiri Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap) Agus Darwanto; Fatimah Azzakiah Nurul Aisyah; Kusumaning Tyas Fudiana
Media Abdimas Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Media Abdimas Vol 1 No 3 Bulan November 2022
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.778 KB) | DOI: 10.37817/mediaabdimas.v1i3.2560

Abstract

Kondisi geografis Desa Karangkemiri membuat tanah warga yang berada di Daerah Aliran Sungai(DAS) Serayu terancam hilang karena proses ablasi, sementara itu peluang terjadinya proses sedimentasisangat kecil bahkan bisa dikatakan tidak mungkin. Penelitian ini bertujuan mengetahui alasan warga desaKarangkemiri menjadi patuh membayar pajak atas tanahnya yang hilang akibat ablasi sungai Serayu danalasan warga Desa Karangkemiri memiliki harapan bahwa tanahnya yang hilang karena ablasi bisa kembalilagi menjadi miliknya. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara dengan warga danperangkat Desa Karangkemiri Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap. Analisis data menggunakan analisisdeskriptif dengan reduksi dan interpretasi. SPPT memang bukan bukti kepemilikan tanah, namun perubahanluas tanah yang menjadi obyek pajak hanya akan terjadi bila terdapat pengajuan penghapusan atas hak milikatas tanah. Oleh karena itu warga Desa Karangkemiri tetap patuh membayar PBB atas tanahnya yang hilangdengan harapan bila tanah tersebut muncul kembali tetap berstatus menjadi miliknya. Namun bila tanahtersebut muncul kembali setelah penghapusan statusnya dari obyek pajak dalam SPPT menyebabkan statustanahnya menjadi tanah tidak bertuan dan dimiliki oleh Negara. Harapan warga Karangkemiri terhadapkembalinya tanah yang hilang berargumen dengan kejadian serupa di Desa Karangrena dan prosessedimentasi perairan antara tanah Platar atau Nusa di Desa Kesugihan Kidul. Untuk mempercepat proseskembalinya tanah yang hilang, warga menanami bantaran sungai dengan pohon waru dan bambu sertamemasang patok-patok agar lumpur, pasir dan sampah yang terbawa arus Sungai Serayu bisa terkumpul danmembentuk daratan baru sebagai penjelmaan tanahnya yang hilang.