This Author published in this journals
All Journal Media Abdimas
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengembagan Soft Skill Melalui Pembelajaran Non Akademik di Panti Asuhan LKSA Amanah Qurrota A’yuni Amanda Dwi Wantira; Mayati Isabella; Faishal Arham Pratikno
Media Abdimas Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Media Abdimas Vol 1 No 3 Bulan November 2022
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.873 KB) | DOI: 10.37817/mediaabdimas.v1i3.2562

Abstract

Panti asuhan LKSA Amanah Qurrota A’yuni merupakan salah satu panti asuhan yang mengelola rumah anakyatim dan dhuafa. Pendirian panti asuhan ini bertujuan mengasuh dan memberikan pelayanan kesejahteraan bagianak – anak khususnya dalam bidang memperluas ilmu pembelajaran, mengolah kepribadian/karakter anak, danmembentuk pribadi yang mandiri. Pendidikan pengetahuan telah diberikan oleh pihak panti dengan mendaftarkananak-anak ke sekolah formal, sedangkan untuk pendidikan karekter pihak panti sudah membekali anak-anakmelalui kegiatan spiritual yaitu mengaji. Pendidikan karakter yang telah diberikan dirasa masih kurang karenaperlu juga menumbuhkan nilai-nilai religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Oleh karena itu hal inilah yangmenjadikan pertimbangan untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan memfasilitasi anak-anak panti untukmembentuk karakter melalui pengembangan soft skill khususnya dengan pembelajaran non akademik.Pembelajaran non akademik yang diberikan berupa kegiatan dan permainan yang menarik bagi anak-anak sepertitebak gambar dan tebak kata, menggambar objek dari bentuk, tebak ekspresi, bercerita dan menyanyi, kolaborasikelompok, bangun rumah-rumahan, dan memvisualisasikan objek dari huruf. Berdasarkan hasil pelaksanaankegiatan, pada antusiasme belajar anak-anak. Terdapat peningkatan hasil dari yang awalnya 77% anak – anakantusias untuk mengikuti pembelajaran soft skill, meningkat menjadi 100%. Pada aspek pemecahan masalah, yangawalnya hanya 50% anak – anak yang dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan permasalahan yang diberikan,setelah dilakukan kegiatan meningkat menjadi 87%.