Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA)

DESIGN OF AUTOMATED ILLUMINANCE IN THE READING ROOM BASED ON MICROCONTROLER ARDUINO Nurrachim Fanny Nahwan; Sumarna Sumarna
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 5, No 3 (2016): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The goal of this study was to design and create an automatic tool to control luminousintensity in reading room using Arduino. The design consisted of three blocks, they were thesensor circuit, the conditioning circuit, and display circuit. The sensor circuit was provided tocapture the change of the luminous intensity in the reading room. The conditioning circuitconsisted of stepper motor, dimmer, and microcontroller. They were used as a regulator forthe tool. The display circuits was provided to facilitate the reading of luminous intensitydetected by the sensor. Data were collected by recording the change in luminous intensitythat displayed and recording the change in time to settle with a smartphone’s stopwatch. Theresults of the recording were synchronized and recorded in the table of respontime. Theautomatic tool works to stabilize the light intensity at (145-155) lux. The tool will continue towork as long as the reading of lominous intensity in the room is not conform with the setprogram. Speed of the automatic tool was towards to setting point depend on rotational speedof stepper motor which controlled via Arduino program.Key word: Illuminance automated, reading room, microcontroller Arduino.
RANCANG BANGUN RANGKAIAN MODULASI FREKUENSI DESIGN A FREQUENCY MODULATION CIRCUIT Tri Komala Junita; Sumarna Sumarna
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang rangkaian FM dan disimulasikan menggunakan software Proteus. Membandingkan hasil simulasi peak frekuensi spektrum menggunakan Proteus dengan hasil pengujian peak frekuensi spektrum sinyal carrier menggunakan Matlab dan Sound Forge. Membandingkan selisih hasil peak frekuensi spektrum pengujian sinyal termodulasi menggunakan software Matlab dan Sound Forge. Rangkaian FM dibuat dengan menggabungkan rangkaian penguat tegangan, rangkaian modulator dan rangkaian osilator Colpitt. Pada rangkaian osilator simulasi menggunakan Proteus didapat peak frekuensi sinyal carrier sebesar 14.500 Hz. Sedangkan pada saat pengujian menggunakan Sound Forge didapat peak frekuensi sinyal carrier sebesar 15.859 Hz dan menggunakan Matlab didapat peak frekuensi sinyal carrier sebesar 15.860 Hz. Pada rangkaian FM dapat dilihat hasil spektrum sinyal termodulasi. Hasil pengujian menggunakan Matlab dan Sound Forge hampir mendekati. Pada sinyal input untuk rangkaian FM, kedua software ini hanya memiliki selisih 1 Hz. Sedangkan sinyal carrier-nya memiliki selisih paling besar hanya 4 Hz.Kata-Kata Kunci: Modulasi, FM, Sound Forge, Matlab, frekuensi input, frekuensi carrier
OTOMATISASI PENGENDALIAN KELEMBABAN UDARA PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DENGAN SISTEM TANAM HIDROPONIK AUTOMATIZATION OF HUMIDITY CONTROL OF A GREENHOUSE FOR LETTUCE (Lactuca sativa L.) IN HYDROPONIC PLANTING SYSTEM Sri Koyimah; Sumarna Sumarna
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 5, No 7 (2016): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pengendalian kelembaban udara di dalam greenhouse pada range yang dibutuhkan tanaman selada (Lactuca sativa L.) menggunakan sistem ON-OFF secara otomatis, mengetahui pengaruh sistem pengendalian kelembaban terhadap nilai kelembaban dalam greenhouse dan pengaruh nilai kelembaban terhadap tanaman selada yang dihasilkan. Sistem ini menggunakan sensor DHT11 yang dihubungkan langsung dengan mikrokontroler ATMega328 dalam Arduino Uno R3, serta rangkaian driver sebagai saklar mist maker dan blower. Mist maker merupakan alat pengubah air menjadi uap air yang digunakan untuk menambah kelembaban udara. Uap air yang dihasilkan mist maker akan disebarkan oleh blower ke dalam greenhouse. Mist maker dan blower dikendalikan oleh rangkaian driver yang terdiri dari transistor dan relay. Rangkaian driver tersebut dihubungkan langsung ke salah satu pin kaki Arduino. Output dari sensor DHT11 diolah melalui program Arduino menjadi nilai kelembaban relatif dan suhu. Apabila nilai kelembaban udara ≤ 60%, transistor yang berfungsi sebagai switching mencapai titik cut-off dan relay yang berfungsi sebagai saklar dalam keadaan ON, sehingga akan ada arus yang mengalir ke mist maker. Transitor akan mencapai titik saturasi apabila nilai kelembabannya mencapai ≥75%, sehingga relay dalam keadaan OFF, dan tidak ada arus untuk menjalankan mist maker. Sistem pengendalian kelembaban udara bekerja ON-OFF secara otomatis dan dapat mengkondisikan tingkat kelembaban di dalam greenhouse berukuran (60 cm × 50 cm × 50 cm) pada range 60%-75%. Dari 10 tanaman selada dalam greenhouse, 8 tanaman selada hidup dan 2 lainnya mati. Selada yang dihasilkan (yang hidup) mempunyai batang serta daun yang memanjang (meregang) dan warna daun yang tidak hijau.Kata kunci : greenhouse, kelembaban udara (RH), selada (Lactuca sativa L.), ON-OFF, DHT11AbstractThis research aimed to design the air humidity control system of a greenhouse in the range of humidity required by lettuce (Lactuca sativa L.) by using automatic ON-OFF system, to know the influence of humidity control system to the greenhouse’s humidity value and the influence of humidity value to lettuce product. This system used DHT11 sensor directly connected to microcontroller ATMega328 in an Arduino Uno R3, and a driver circuit as switch for mist maker and blower. Mist maker was a device to change the water into vapor used to increase air humidity. The vapor produced by mist maker would be spread by a blower to the greenhouse. Mist maker and blower were controlled by driver circuits that consisted of transistor and relay. The driver circuit was directly connected to one of Arduino pins. The output of DHT11 sensor was processed by Arduino program into relative humidity value and temperature. If humidity value was less than 60%, transistor functioning as switching reached cut off point and relay functioning as a switch was ON, then there would be current flowed to mist maker. Transistor would reach saturation point if the humidity value reached 75% or higher, so relay would be OFF, and there was no current flowing to operate the mist maker. The air humidity control system worked in ON-OFF automatically and could set the humidity level of the greenhouse of size (60 cm × 50 cm × 50 cm) on range of 60%-75%. From 10 lettuces planted in the greenhouse, 8 lettuces were grown and 2 were dead. The lettuce had long stems and leaves and the color of leaves were not green.Keywords : greenhouse, relative humidity (RH), lettuce (Lactuca sativa L.), ON-OFF, DHT11
RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL pH AIR PADA KOLAM PEMBENIHAN IKAN LELE (Clarias gariepinus) DI BALAI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERIKANAN (BPTKP) CANGKRINGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA WATER pH CONTROL SYSTEM DESIGN IN CATFISH RESERVOIR GERMINATION (Clarias gariepinus) IN BALAI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERIKANAN (BPTKP) CANGKRINGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA Dina Nur'aina Arief; Sumarna Sumarna
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Abstrak Penelitian ini bertujuan merancang dan membangun sistem kontrol pH air kolam pada pembenihan ikan lele, mengkarakterisasisensor pH fiber optik berbentuk “U”, dan mengendalikan pH air kolam untuk mengetahui pertumbuhan benih ikan lele. Sensor pH yang digunakan adalah Polymer Optical Fiber (POF) tipe SH-4001-1,3. Pada salah satu ujung POF dipasang laser diode dan ujung lainnya dipasang fotodiode. Intensitas cahaya yang diterima fotodiode dikonversi menjadi tegangan sebagai output sensor. Kemudian output sensor dibandingkan dengan set point oleh mikrokontroler Arduino untuk mengendalikan relay pada pompa asam dan basa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem kontrol pH dapat bekerja sesuai dengan set point yang dikehendaki yakni pada tegangan (4,01 – 4,08) volt atau jika dikonversi pH 6 sampai 9. Pertumbuhan benih ikan lele dari hasil pengukuran panjang tubuh ikan sebelum ditebar di kolam semen menunjukkan hasil bahwa ketika kolam diberi perlakuan sistem kontrol pH rata-rata memiliki panjang tubuh ikan lele 2,3 cm sedangkan pada kolam yang tidak diberi sistem kontrol pH rata-rata memiliki panjang tubuh 1,9 cm. Kata Kunci: Kualitas air, Budidaya Lele, sistem kontrol pH, pH air kolam, Arduino AbstractThis research aimed to design and build pH water control system in catfish reservoir germination, characterized fiber optic pH sensor in “U” shaped, and to control water reservoir pH to knowthe catfish germs growth. pH sensor that used was Polymer Optical Fiber (POF) type SH-4001-1,3. In one of the POF tip was set diode laser and in another tip  was set photodiode. The light intensity that received by photodiode was converted to voltage as sensor’s output. Then sensor’s output was compared with the set point by microcontroller Arduino to control relay on acid and alkali pump.The result of this research showed that pH control system worked appropriate to the set point that was set in (4.01-4.08) volt or if being converted to pH was 6 until 9. The catfish germs growth from the length of body before spread in the cement reservoir showed that after given a pH control system treatment had average body length about 2,3 cm, while in the reservoir without treatment had average body length about 1,9 cm. Keywords: water quality, catfish cultivation, pH control system, water reservoir pH, Arduino.
OTOMATISASI PENGENDALIAN SUHU PADA GREENHOUSE Rullie Ria Pambayun; Sumarna Sumarna
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 5, No 7 (2016): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem kontrol suhu pada greenhouse yang memiliki pengaturan suhu yang terjaga, pada 34 ⁰C selama 24 jam dalam 30 hari. Rangkaian sistem kontrol suhu ini selanjutnya dianalisis sesuai fungsi transfer masing-masing blok rangkaian. Suhu di dalam greenhouseini diatur pada set point 34 ⁰C, yang dikendalikan oleh sebuah rangkaian yang terdiri dari sensor suhu LM 35DZ untuk membaca suhu di dalam greenhouse dan driver untuk sistem pensaklaran fan dan exhaust fan. Rangkaian ini akan bekerja apabila suhu di dalam greenhouse yang terbaca oleh sensor suhu LM 35DZ lebih tinggi daripada set point yang telah ditentukan, sehingga mikrokontroler Arduino akan mengirimkan sinyal HIGH pada kaki basis transistor yang mengakibatkan fan dan exhaust fan hidup (ON). Kemudian setelah terjadi sirkulasi udara, dan udara di dalam greenhouse menjadi lebih rendah dari set point, mikrokontroler Arduino akan mengirimkan sinyal LOW pada kaki basis transistor sehingga fan dan exhaust fan mati (OFF). Sistem ini akan bekerja secara terus menerus selama suhu berada di atas set point dan mati apabila suhu berada di bawah set point. Sistem kontrol suhu yang dirancang untuk mengontrol suhu greenhousebekerja dengan sistem ON/OFF untuk set point suhu 34 ⁰C. Tetapi fan dan exhaust fan yang digunakan belum cukup untuk mempertahankan suhu greenhouseselalu berada 34 ⁰C setiap saat, terutama pada siang hari karena pengaruh suhu dari lingkungan sangat besar. Sehingga suhu terendah yang dapat dicapai greenhousepada siang hari adalah sama dengan suhu lingkungan. Rangkaian pendingin suhu ruangan ini dapat bekerja sesuai dengan perintah kontrol ON/OFF, yaitu ketika sinyal input lebih besar dari set point maka aktuator (relay) akan ON, begitu sebaliknya jika sinyal input lebih kecil dari pada set point maka aktuator akan OFF. Kata kunci: suhu, greenhouse, sensor suhu LM 35DZ, fan, exhaust fan.
RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL KADAR OKSIGEN DI DALAM AIR PADA KOLAM PEMBENIHAN IKAN LELE MUTIARA DI UNIT KERJA BUDIDAYA AIR TAWAR (UKBAT) WONOCATUR CANGKRINGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA DESIGN OF DISSOLVED OXYGEN CONTROL SYSTEM IN THE WATER OF THE MUTIARA CATFISH HATCHERY POND IN DEPARTEMENT OF FISHERIES WONOCATUR CANGKRINGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA Mela Yusvarina; Sumarna Sumarna
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 5, No 7 (2016): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara membuat sensor polarografik, mengetahui rancang bangunsistem kontrol oksigen terlarut pada kolam pembenihan lele dan mengetahui perbandingan hasil panen benih ikanlele antara kolam pembenihan yang dipasang aerator dan kolam yang dipasang alat kontrol oksigen. Sensorpolarografik dibuat sebagai pendeteksi oksigen di dalam air dengan menggunakan katoda platina dan anoda perakyang diberi KCl 0,1 M sebanyak 1,5 ml dan ditutup dengan membran PTFE. Arduino digunakan sebagai komparatordan pemutar motor servo. Metode yang digunakan untuk menganalisis rangkaian sistem kontrol oksigenadalah diagram blok. Hasil pengujian tegangan referensi sensor sebesar 0,7 V. Servo berputar 120° regulatorterbuka dan 180° saat regulator tertutup. Panjang rata-rata benih pada kolam yang diberi aerator sebesar(1,8 ± 0,3) cm dan massa rata-ratanya (0,14 ± 0,06) gram. Sedangkan panjang rata-rata benih pada kolam yangdiberi alat pengendali oksigen sebesar (3,0 ± 0,5) cm dan massa rata-ratanya (0,3 ± 0,2) gram. Perbedaan panjangrata-rata benih antara dua kolam signifikan, sedangkan perbedaan massa rata-rata kedua kolam tidak signifikan.Kata kunci: sistem kontrol, oksigen, sensor polarografik, benih lele MutiaraAbstractThis research was aimed to make polarographic oxygen sensor, to design dissolved oxygen control systemin the Mutiara catfish hatcery pond and to determine the ratio of catfish fry between the pond which used aeratorand the pond which used dissolved oxygen control device. Polarographic oxygen sensor was created as a detectorof the oxygen in the water used a platinum cathode and a silver anode which was added 1.5 ml of KCl 0.1 M, andwas covered with a PTFE membrane. Arduino was used as a comparator and servo motor controller. The methodused to analyse oxygen control system was block diagram. The result of the reference voltage of sensor was 0.7V. Servo rotated 120°, regulators opened and 180° when the regulator was closed. The average length of the catfishfry in the pond which used aerator was (1.8 ± 0.3) cm and the average mass was (0.14 ± 0.06) grams. While theaverage length of catfish fry in the pond which used oxygen control system device was (3.0 ± 0.5) cm and averagemass was (0.3 ± 0.2) grams. The difference in average length of catfish fry between two pond was significant, whilethe difference in average mass of both was insignificant.Keywords: control system, oxygen, polarographic oxygen sensor, fry of Mutiara catfish