Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Gelombang Berjalan Pada Saluran Transmisi 70 kV Gardu Induk Teling Christoper A. Santjiatodjaja; Lily S. Patras; Glanny M. Ch. Mangindaan
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 8 No. 1 (2019): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v8i1.23646

Abstract

Abstract—Transmission construction consists of Internal interference such as switching surges and external interference such as lightning surge strikes. Lightning surge that hit the transmission network can result in the emergence of travelling waves in the form of impulses on the conductor. This travelling wave will cause overvoltage, and flashover. If regarding a tower transmission that has the right grounding and the appropriate arrester, the interference will be continued to the ground. If there is no reflection wave or wave will be released because the wave cannot be suppressed by protection and grounding equipment.Keywords : Interference; Lightning; Transmission; Travelling Waves. Abstrak— Sistem transmisi saluran udara memiliki gangguan internal seperti surja switching dan gangguan eksternal seperti sambaran surja petir. Sambaran surja petir yang menghantam jaringan transmisi dapat mengakibatkan timbulnya gelombang berjalan yang berbentuk impuls pada penghantar. Gelombang berjalan ini akan menyebabkan tegangan lebih (overvoltage), juga dapat mengakibatkan terjadinya lompatan api (flashover). Gangguan yang terjadi pada saluran transmisi akan berupa gelombang berjalan. Apabila mengenai suatu tower (menara) transmisi yang mempunyai pentanahan yang tepat dan arrester yang sesuai maka gangguan akan diteruskan ketanah. Jika tidak akan terjadi gelombang pantulan atau gelombang yang dilepaskan karena gelombang sudah tidak dapat diredam oleh peralatan proteksi dan grounding.Kata kunci : Gangguan; Gelombang Berjalan; Petir; Transmisi.
Studi Aliran Beban Sistem 150 kV Wilayah Sulawesi Utara - Gorontalo Indra Pondaag; Glanny M. Ch. Mangindaan; Lily S. Patras
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 9 No. 3 (2020): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v9i3.30663

Abstract

Studi atau analisa aliran daya dibutuhkan untuk menentukan kondisi operasi sistem tenaga listrik dalam kondisi mantap (steady state), melalui pemecahan persamaan aliran daya pada jaringan. Tujuan utama studi aliran daya adalah untuk menentukan magnitude tegangan, sudut tegangan, aliran daya aktif dan daya reaktif pada saluran serta rugi-rugi transmisi yang muncul dalam sistem tenaga. Analisis Aliran Daya pada sistem 150 kV wilayah Sulawesi Utara - Gorontalo dilakukan dengan metode Newton-Raphson, dan kemudian dibandingkan dengan hasil simulasi Power System Analysis Toolbox (PSAT). Pada simulasi yang dilakukan, sistem berada dalam kondisi baik sampai pada peningkatan beban menjadi 120%. Ketika beban dinaikkan menjadi 150%, sistem mengalami defisit daya, karena slack bus (PLTP Lahendong unit 1-4) telah melewati batas kapasitas daya aktif 1.5 pu (per unit). Saat pembangkitan diturunkan menjadi 85% (simulasi 4) rugi daya menjadi berkurang dibandingkan pada simulasi 1, 2 dan 3. Pada simulasi 4, terjadi operasi yang lebih ekonomis, serta rugi daya juga berkurang. Pada simulasi 5, dimana bus7  dilepas, tegangan menjadi 0.828179 pu, rugi daya pada simulasi 5 juga sangat besar.
Analisa Pengaruh Struktur Tanah Terhadap Impedansi Grounding Di Gardu Induk Paniki Hendrika Hendrik; Hans Tumaliang; Glanny M. Ch. Mangindaan
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v12i1.40393

Abstract

Pada gardu induk besar kemungkinan akan terjadi bahaya yang disebabkan arus gangguan yang mengalir ke tanah. Oleh karena itu, dibutuhkan impedansi grounding yang sekecil mungkin dan sesuai standar yaitu ≤ 1 ohm. Dimana yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi nilai impedansi grounding adalah keadaan tanah itu sendiri dan jenis grounding yang digunakan. Penelitian ini membahas bagaimana pengaruh struktur tanah terhadap impedansi tanah dan nilai tahanan pentanahan gardu induk paniki. Dari hasil perhitungan dan analisa yang dilakukan, diperoleh nilai tahanan jenis tanah pada tanah kering adalah 25,5 Ω dan pada tanah basah adalah 17Ω, nilai dari tegangan sentuh untuk BB 50 kg pada kondisi tanah kering dan tanah basah diperoleh nilai yang sama yaitu 673 V, dan nilai tegangan langkah untuk BB 50 kg pada tanah kering dan basah didapatkan hasil yang sama pula yaitu 2201 V, dan nilai tahanan grid pada tanah kering dan tanah basah hasil nya juga sama yaitu 0,22Ω.