Yuni Kurniati
Jurusan Teknik Kimia, Universitas Internasional Semen Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Kinetika Adsorpsi Metil Biru Menggunakan Karbon Aktif Limbah Kulit Pisang Yuni Kurniati; Okky Putri Prastuti; Eka Lutfi Septiani
Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.656 KB) | DOI: 10.33795/jtkl.v3i1.87

Abstract

Indonesia adalah negara berkembang dengan ribuan perusahaan di sektor industri yang menghasilkan limbah. Pisang adalah produk umum yang paling dikenal di masyarakat. Bagian pisang seperti kulitnya belum digunakan secara optimal namun dapat dikembangkan menjadi karbon aktif. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai adsorben untuk menghilangkan limbah pewarna metil biru pada industri tekstil. Pada umumnya limbah industri tekstil saat ini banyak mengandung pewarna. Adsorben yang digunakan untuk mengurangi kadar pewarna dalam limbah perlu dikembangkan. Kapasitas adsorpsi limbah kulit pisang dalam penelitian diamati, termasuk jumlah adsorben yang harus ditentukan dan konsentrasi limbah untuk menghilangkan pewarna tekstil. Sebelum digunakan sebagai adsorben, karbon aktif limbah kulit pisang harus diaktivasi menggunakan 0,1 N dan 0,5 N larutan NaOH. Larutan metil biru dibuat dalam berbagai konsentrasi untuk menentukan kurva kalibrasi standar menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Karakterisasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Scanning Electron Microscopy (SEM) untuk mengetahui morfologi partikel karbon aktif. Hasilnya menunjukkan bahwa karbon aktif limbah kulit pisang akan menjadi alternatif untuk menghilangkan metil biru dengan proses adsorpsi dengan memiliki daya adsorbsi rata-rata sebesar 14,12 %. Kinetika adsorpsi dari penelitian ini menggunakan model pseudo orde satu yaitu persamaan Lagergren dan pseudo-orde ke dua yang dikembangkan oleh Ho dan McKay yang menghasilkan konstanta adsorpsi k1 dari pseudo-ordesatu dalam larutan limbah tekstil dengan perbandingan konsentrasi antara limbah tekstil dengan aquades sebesar 3 : 7 (v/v) dengan aktivasi larutan 0,1 dan 0,5 N larutan NaOH adalah 0,0066 dan 0,0033 min-1 sedangkan untuk model hasil pseudo- orde ke dua k2 dengan aktivasi larutan 0,1 dan 0,5 N larutan NaOH adalah 1,8172 dan 1,2539 min-1. Indonesia is a developing country that has thousands of companies in the industrial sector that generally produce waste. Banana is the general product that mostly known in society. The other part of banana only as a waste product, such as banana peel that have not used optimally yet meanwhile it can be developed to be activated carbon. This research aims to use banana peels as an adsorbent for removing methylene blue. In general, textile industry waste currently contains many dyes. Adsorbents used to reduce dye levels in waste need to be developed. The adsorption capacity of banana peel adsorption is observed, including the dose of adsorbent that must be applied and the concentration of waste for removal of textile dyes. Before being used as an adosorbent, the activated carbon of banana peel must be activated by using 0.1 N and 0.5 NaOH solution. Methyl blue solutions were made in various concentrations to determine standard calibration curves using a UV-Vis spectrophotometer. The characterization was used to support this study such as Scanning Electron Microscopy (SEM) analysis to find out the morphology of activated carbon particles. The result indicate that the banana peel activated carbon would be an alternative for the removal of methylene blue by adsorption process with adsorption capacity as 14.12%. The adsorption kinetics of this study used model of pseudo-first order by Lagergren equation and pseudo-second order developed by Ho and Mc. Kay that result adsorption constant k1 of pseudo-first order in 3:7 (v/v) textile waste and aquadest by activation in 0.1 and 0.5 NaOH solution were 0.0066 dan 0,0033 min-1, while the model of pseudo-second order results k2 by activation in 0.1 and 0.5 NaOH solution were 1.8172 dan 1.2539 min-1.
Prediksi Solubilitas (Absorpsi) Gas CO2 dalam Larutan Potasium Karbonat (K2CO3) dan MDEA Menggunakan Simulasi ASPEN Yuni Kurniati; Lailatul Qomariyah
Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2018): April 2018
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.005 KB) | DOI: 10.33795/jtkl.v2i1.19

Abstract

Gas karbon dioksida (CO2) merupakan gas asam (acid gas), karena sifatnya yang asam. Karena sifat asamnya ini, CO2 tergolong gas impurities yang sangat merugikan. Kecenderungan proses removal gas CO2 dari gas proses yang banyak diaplikasikan di industri kimia adalah absorpsi CO2 dalam larutan yang disertai reaksi kimia dengan menggunakan pelarut potasium karbonat (K2CO3) dengan penambahan amine sebagai promotor. Salah satu amine yang umum digunakan dalam industri kimia yaitu MDEA, dimana dikenal dengan proses Benfield. Data kesetimbangan fase uap-cair sistem CO2-K2CO3-MDEA-H2O dibutuhkan untuk perancangan yang rasional dan operasi yang optimal dari unit CO2 removal. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi data solubilitas gas CO2 di dalam larutan potasium karbonat dengan promotor MDEA pada tekanan 1 atm serta komposisi K2CO3- MDEA yaitu 30% massa K2CO3–2% massa MDEA pada temperatur 30, 50 dan 70oC dengan menggunakan model elektrolit-NRTL. Perhitungan ini menggunakan program ASPEN PLUS V7.3, kemudian selanjutnya digunakan untuk membandingkan hasilnya dengan penelitian terdahulu secara eksperimen dan simulasi menggunakan MATLAB. Hasil prediksi dibandingkan dengan data eksperimen dengan ARD tekanan parsial CO2 22,5%. Pada penelitian ini, kenaikan CO2 loading pada rentang 0,0117-0,0187 menyebabkan kenaikan kelarutan CO2 dan tekanan parsial CO2 sebesar 2-3%. Selain itu, dengan adanya kenaikan temperatur dari 30- 70°C menyebabkan kenaikan tekanan parsial CO2 sebesar 2-3% Carbon dioxide gas (CO2) is an acid gas, because of its acidic nature. CO2 is classified as a very harmful impurities gas. The tendency of CO2 removal process from process gas which is widely applied in chemical industry is chemical absorption using K2CO3 as solvent and amine as promoter. One of the amines that can be used is MDEA, which is known as Benfield process. The vapor-liquid phase data of the CO2-K2CO3-MDEA- H2O system are required for the rational design and optimal operation of the CO2 removal unit. This study aimed to predict solubility data of CO2 gas in potassium carbonate solution with MDEA promoter at 30% K2CO3-2% MDEA with various temperatures of 30, 50, and 70oC and 1 atm using the Electrolyte Non-Random Two Liquid (ENRTL) model. This calculation used ASPEN PLUS V7.3 program, then subsequently used to compare the results with previous experimental and simulated studies using MATLAB. The predicted results were compared with experimental data with ARD mole fraction CO2 22.5% by CO2 loading 0,0117-0.0187 . In this study, the increase of CO2 loading led to increased CO2 solubility and CO2 partial pressures . The increase in CO2 loading results in increased CO2 solubility and CO2 partial pressure 2-3%. Besides, in temperature rise causes an increase in CO2 partial pressure