Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PENGGUNAAN DOUKUN’IJI (同訓異字) PADA VERBA KAERU (変・代・換・替) MELALUI PENDEKATAN SEMANTIK 1
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 6 No 2 (2019): AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.844 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v6i2.2156

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh huruf kanji yang merupakan hal yang paling sulit dipelajari oleh pembelajar bahasa Jepang, khususnya bagi mereka yang tidak menggunakan kanji dalam budaya literasinya. Dalam kanji terdapat beberapa kanji yang kun’yomi-nya sama namun bentuk hurufnya berbeda atau yang disebut dengan doukun’iji (同訓異字). Salah satu doukun’iji adalah kanji kaeru (変・代・換・替). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan doukun’iji pada kanji kaeru melalui pendekatan semantik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif  untuk menjelaskan mengenai makna dan penggunaan doukun’iji pada kanji kaeru. Hasil penelitian ini adalah, (a) kaeru (変) bermakna mengubah suatu kondisi sehingga berbeda dengan kondisi sebelumnya, (b) kaeru (代) bermakna menggantikan posisi seseorang dengan melanjutkan tugas yang dimiliki orang sebelumnya atau menggantikan posisi dan peran seseorang, (c) kaeru (換) bermakna, (1) menggantikan sesuatu menjadi sesuatu lainnya yang dengan tingkatan yang sama atau sesuatu yang kualitasnya lebih baik (2) menukarkan sesuatu ke sesuatu yang lain, dan (d) kaeru (替) bermakna mengganti sesuatu yang lama menjadi sesuatu yang baru. Secara keseluruhan, keempat kanji kaeru dapat saling menggantikan kanji kaeru lainnya. Namun, secara garis besar orang Jepang paling banyak menggunakan kanji (変) untuk objek apa pun.Kata kunci: doukun’iji; kanji; semantik
Aktualisasi Diri Tokoh Rimuru Dalam Manga Tensei Shitara Suraimu Datta Ken Dengan Pendekatan Psikologi Humanistik 1; 1
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 7 No 1 (2020): AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.161 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v7i1.2806

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Aktualisasi Diri Tokoh Rimuru dalam Manga Tensei Shitara Suraimu Datta Ken dengan Pendekatan Psikologi Humanistik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Abraham Maslow mengenai psikologi humanistik. Maslow beranggapan bahwa setiap manusia dapat termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan dari yang terendah (bersifat dasar/fisiologis) hingga ke yang paling tinggi (aktualisasi diri). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif karena data dari penelitian ini merupakan kata-kata dan data tertulis dalam manga karya Fuse. Sumber data yang digunakan adalah sebuah manga berjudul Tensei Shitara Suraimu Datta Ken volume 1-12 karya Fuse. Manga ini digunakan karena tokoh Rimuru telah memenuhi empat kebutuhan dasar manusia untuk mengaktualisasi diri. Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik kepustakaan. Sedangkan teknik yang digunakan untuk menganalisis merupakan analisis deskriptif. Sebagai simpulan dalam penelitian ini, peneliti menemukan lima belas karakteristik yang diutarakan oleh Maslow tersebut ada pada tokoh Rimuru. Karakteristik orang yang mengaktualisasi diri atau self-actualization yang paling banyak ditemukan adalah “spontan, sederhana dan wajar”; “terpusat pada masalah”; “kemandirian dari kebudayaan dan lingkungan”; “hubungan antarpribadi”. Sedangkan hambatan yang paling banyak ditemukan berasal dari dalam diri sendiri, yaitu berupa keragu-raguan dan rasa takut.Kata kunci: Abraham Maslow; aktualisasi diri; psikologi humanistik
Identifikasi Tindak Tutur Ilokusi Homekotoba dalam Animasi Kobayashi San Chi no Maid Dragon 1
Ayumi : Jurnal Budaya, Bahasa, dan Sastra Vol 7 No 1 (2020): AYUMI: Jurnal Budaya, Bahasa dan Sastra
Publisher : Faculty of Letters, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.348 KB) | DOI: 10.25139/ayumi.v7i1.2809

Abstract

Pujian (homekotoba) merupakan ungkapan tanda senang, rasa hormat, dan rasa takjub penutur dengan menggunakan istilah-istilah atau penamaan tertentu yang menyenangkan hati mitra tutur. Berdasarkan objek yang dipuji, homekotoba dibagi menjadi dua jenis yakni homekotoba langsung dan homekotoba tak langsung. Homekotoba langsung merupakan pujian terhadap sesuatu yang berhubungan langsung dengan diri petutur. Objek dari homekotoba langsung antara lain penampilan petutur, kemampuan petutur, dan kepribadian petutur. Sedangkan homekotoba tak langsung merupakan pujian yang secara tidak langsung berhubungan dengan diri petutur. Objek dari homekotoba tak langsung antara lain benda yang dimiliki petutur, dan kerabat petutur. Selain sebagai pengungkap sebuah ekspresi hati seorang penutur, homekotoba memiliki ilokusi lain yang ingin diungkapkan oleh penutur. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan ilokusi pada homekotoba tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan sumber data animasi Kobayashi San Chi no Maid Dragon karya Cool Kyoujinsha. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa homekotoba memiliki ilokusi asertif, yakni untuk mengungkapkan suatu kebenaran dengan makna mengakui, membual, mengeluh dan memprediksi.Kata kunci: homekotoba; ilokusi; tindak tutur