Priyadi Priyadi
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Palembang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengetahuan Sikap dan Tindakan Ibu Rumah Tangga Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Sekip Jaya Kota Palembang Hilda Ramadhanti; Priyadi Priyadi; Yulianto Yulianto
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.328 KB) | DOI: 10.36086/jsl.v2i1.859

Abstract

Latar Belakang : Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang penularannya melalui nyamuk yang telah menyebar hampir di seluruh belahan dunia. Penyakit DBD ini tersebar lebih dari 100 negara di dunia dan empat puluh persen dari populasi dunia. Berdasarkan data kasus tahun 2020 kasus DBD yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sekip berjumlah 37 kasus. Masih tingginya angka kesakitan dan kematian DBD salah satu faktornya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang DBD dan tindakan masyarakat yang kurang baik dalam melakukan upaya pencegahannya. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengetahuan, sikap dan tindakan ibu rumah tangga dalam upaya pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Sekip Jaya Kota Palembang Tahun 2021. Metode Penelitian : Jenis penelitian bersifat deskriptif dengan rancangan cross sectional. Teknik sampling ditentukan dengan teknik systematic random sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2021. Populasi studi penelitian ini adalah ibu rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Sekip. Sampel dengan jumlah 108 ibu rumah tangga. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil Penelitian : Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa pengetahuan responden paling banyak pada kategori cukup yaitu sebanyak 87 responden (80,5%), sedangkan sikap responden menunjukkan paling banyak pada kategori setuju yaitu sebanyak 94 responden (87%) dan menunjukkan bahwa tindakan responden paling banyak pada kategori baik yaitu sebanyak 100 responden (92,6%). Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan Ibu Rumah Tangga dikategorikan kurang, sedangkan sikap menyatakan tidak setuju terhadap upaya pencegahan dan tindakan menyatakan kurang melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit DBD. Diharapkan kepada pihak puskesmas melakukan penyuluhan efektif.
Kondisi Sanitasi Lingkungan Rumah Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Yulidar Yulidar; Maksuk Maksuk; Priyadi Priyadi
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.176 KB) | DOI: 10.36086/salink.v1i1.1105

Abstract

Latar Belakang: Kondisi lingkungan merupakan faktor penyebab nomor dua setelah perilaku dalam peningkatan penyakit demam berdarah terutama di daerah endemis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi lingkungan rumah penderita demam berdarah di wilayah kerja puskesmas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan potong lintang. Jumlah sampel sebanyak 45 sampel yang merupakan total populasi. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan observasi ke rumah penderita demam berdarah. Analisis data dilakukan dengan cara univariat dan data disajikan dalam bentuk tabel. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi tempat penampungan air yang terdapat endapan sebanyak 100% dan tempat penampungan air sementara yang tidak tertutup sebanyak 68,9%, serta 86,7% ditemukan adanya jentik nyamuk. Ditemukannya sampah kaleng bekas di sekitar rumah sebanyak 100% dan 60% tidak dilakukaan penanganan dengan baik. Ventilasi rumah yang tidak berkasa sebanyak 62,2 % dan pakaian bergantungan di rumah sebanyak 100%. Kesimpulan: Kondisi lingkungan rumah diantaranya tempat penampungan air, penanganan sampah, ventilasi dan pencahayaan merupakan penyebab kejadian Demam Berdarah Dengue terutama di daerah yang endemis DBD. Kata kunci : Kondisi lingkungan, Demam Berdarah Dengue ABSTRACT Background: Environmental conditions are the second leading factor after behavior in increasing dengue fever, especially in endemic areas. This study aims to analyze the condition of the home environment of dengue fever sufferers in the working area of ​​the public health center. Methods: This study is an observational study with a cross-sectional design. The number of samples is 45 samples which is the total population. Data were collected using interviews and observations at the homes of dengue fever sufferers. Data analysis was carried out in a univariate way and the data was presented in tabular form. Results: The results showed that the condition of water reservoirs that contained 100% sediment and 68.9% of temporary water reservoirs that were not closed, and 86.7% found the presence of mosquito larvae. 100% of used cans were found around the house and 60% were not handled properly. Home ventilation that is not screened is 62.2% and clothes hanging at home are 100%. Conclusion: The condition of the home environment including water reservoirs, waste handling, ventilation, and lighting is the cause of the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever, especially in areas where DHF is endemic. Keywords: Environmental conditions, Dengue Hemorrhagic Fever
Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian Penyakit Ispa pada Balita di Kota Palembang Freddy Junilantivo; Priyadi Priyadi; Pitri Noviadi
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.969 KB) | DOI: 10.36086/jsl.v2i2.1416

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia pada tahun 2017 di Sumatera Selatan terdapat sebanyak 13.345 kasus ISPA, salah satu faktor terjadinya penyakit ISPA adalah kepadatan hunian rumah. Penelitian ini bertuajuan untuk mengetahui gambaran kondisi fisik rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Kecamatan Seberang Ulu 1 Kota Palembang. Metode: Jenis penelitian yang digunenelitian yang bersifat observasional dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan pengambilan purposive (Purposive Proporsional Random Sampling) sebanyak 105 sampel rumah. Analisis data secara deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi setiap variabel. Hasil: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Kecamatan Seberang Ulu 1 Kota Palembang dapat diketahui hasil penelitian dari 105 rumah yang terdapat penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Balita sebanyak 50 rumah (47,6%) dan yang tidak terdapat penderita ISPA sebanyak 55 rumah (52,4%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi syarat merupakan faktor risiko terhadap kejadian penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada balita, namun kondisi fisik rumah yang sudah memenuhi syarat tetap dapat menjadi faktor risiko kejadian penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada balita oleh beberapa faktor selain kondisi fisik rumah. Kata kunci: Kondisi fisik rumah, Penyakit ISPA, Balita