PT Mitra Setia Tanah Bumbu merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Dalam aktivitas produksinya, cadangan batubara yang tersisa pada lereng highwall akan diambil, namun pada proses penggalian pembentukan lereng yang telah ada terjadi undercat yang mengakibatkan geometri lereng tidak sesuai dengan rancangan geometri lereng final. Ketidaksesuaian geometri lereng ini akan mempengaruhi stabilitas lereng tersebut, oleh sebab itu sebelum dilakukan pengupasan batubara perlu dilakukan analisis stabilitas lereng untuk mengetahui kondisi lereng aktual serta memberi rekomendasi geometri lereng yang aman berdasarkan perhitungan faktor keamanan dan probabilitas kelongsorannya. Tujuan penelitian adalah menentukan geometri yang aman didasarkan pada probabilitas kelongsorannya. Metode penelitian untuk penentuan keamanan lereng menggunakan teori keruntuhan Mohr-Coulomb sedangkan untuk menilai probabilitas kelongsoran menggunakan metode Monte Carlo. Hasil analisis menunjukkan nilai faktor keamanan pada model lereng desain pit limit 2020 sebesar 1.233 dan nilai probabilitas sebesar 18% dengan geometri tinggi lereng keseluruhan mencapai 36 meter dan sudut sebesar 380. Nilai faktor keamanan sudah memenuhi standar keamanan namun nilai probabilitasnya masih tinggi sehingga potensi terjadinya longsoran juga tinggi. Oleh sebab itu dilakukan perubahan geometri lereng dengan tinggi 36 meter dan sudut 360, sehingga menghasilkan nilai faktor keamanan sebesar 1.302 dan nilai probabilitas sebesar 2.6%. Hal ini dapat terjadi dikarenakan perbedaan geometri lereng yang ada, semakin besar kemiringan dan ketinggian suatau lereng maka tingkat kestabilan semakin berkurang. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil ketinggian atau kemiringan suatu lereng maka tingkat kestabilannya semakin bertambah.