Fluor albusdi definisikan sebagai keluarnya cairan dari vagina. Cairan tersebut bervariasi dalam konsistensi (padat, cair, kental) dalam warna (jernih, putih, kuning, hijau) dan bau (normal, berbau). Fluor albus seringkali tidak ditangani dengan serius oleh para ibu. Padahal fluor albus bisa jadi indikasi adanya penyakit. Tujuan penelitian ini untuk melakukan asuhan kebidanan kesehatan reproduksi dengan fluor albus yang masih dikategorikan keputihan fisiologi salah satunya dengan memberikan edukasi tentang perilaku ibu dalam menangani keputihan yang fisiologi. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian asuhan kebidanan kesehatan reproduksi pada Ny. J umur 23 tahun dengan flour albus. Penatalaksanaanya yaitu memberikan KIE tentang cara menjaga kebersihan daerah genetalia agar tetap bersih dan kering, memberikan KIE tentang hubungan seksual, memberikan dukungan moril kepada ibu, memberikan penjelasan pada wanita untuk tidak menggaruk vagina apabila terasa gatal, serta anjuran untuk kontrol ulang. Evaluasi pelaksanaan dilakukan sesuai perencanaan sehingga keputihan Ny. J sudah teratasi dan tidak ada gejala yang mengarah pada infeksi vagina seperti adanya nyeri, panas, merah, bengkak dan kerusakan jaringan pada vagina.