Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Acta Medical and Health Sciences (AMHS)

Noise induced hearing loss among furniture factory workers PT Chitose Cimahi Yanti Nurrokhmawati; Desire M Nataliningrum; Dian Anggraeny
ACTA Medical Health Sciences Vol. 1 No. 1 (2022): ACTA Medical Health Sciences
Publisher : ACTA Medical Health Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.324 KB)

Abstract

Noise Induced Hearing Loss (NIHL) merupakan masalah kesehatan yang cukup umum terjadi pada pekerja pabrik, termasuk di industri manufaktur furnitur. Paparan kebisingan yang melebihi ambang batas intensitas dalam waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran, baik bersifat sementara maupun permanen. Jika tidak ditangani dengan serius, kondisi ini dapat berdampak pada gangguan pendengaran maupun gangguan non-pendengaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi gangguan pendengaran akibat kebisingan, karakteristik pekerja, lama kerja, kebiasaan penggunaan alat pelindung telinga (APD), serta gejala auditorik dan non-auditorik pada pekerja di PT Chitose, Cimahi, Jawa Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 66 pekerja yang terdiri dari 62 laki-laki dan 4 perempuan, dipilih dengan metode total sampling. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif potong lintang (cross-sectional). Anamnesis dilakukan melalui pengisian kuesioner, pemeriksaan fisik telinga, dan pemeriksaan audiometri nada murni (pure tone audiometry). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi NIHL ditemukan pada 37 orang (56%). Dari pasien dengan NIHL tersebut, rata-rata usia adalah 37,8 tahun, dengan mayoritas berjenis kelamin laki-laki (95%). Sebagian besar berasal dari bagian produksi (73%), dengan rata-rata lama kerja 16,6 tahun. Sebanyak 54% pekerja tidak pernah menggunakan APD. Gejala auditorik yang paling sering dirasakan adalah tinnitus (54%), sedangkan gejala non-auditorik yang paling sering dilaporkan adalah kesulitan tidur (19%). Kesimpulan: Prevalensi NIHL pada pekerja PT Chitose Cimahi tergolong tinggi. Hal ini disebabkan oleh paparan kebisingan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko. Oleh karena itu, diperlukan program pencegahan dari pihak perusahaan serta rehabilitasi bagi pekerja yang terdampak. Gangguan pendengaran yang ditemukan pada pekerja pabrik furnitur PT Chitose Cimahi merupakan gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan. DOI : 10.35990/amhs.v1n1.p10-18 REFERENCES Sliwinska-Kowalska, M., & Davis, A. (2012). Noise-induced hearing loss. Noise & Health, 14, 274–280. Mazlan, N., Yahya, K., & Haron, Z. (2018). Characteristic of Noise-induced Hearing Loss among Workers in Construction Industries. E3S Web of Conferences, 34, 02025. Robinson, T., Whittaker, J., Acharya, A., Singh, D., & Smith, M. (2015). Prevalence of noise-induced hearing loss among woodworkers in Nepal: a pilot study. International Journal of Occupational and Environmental Health, 21(1), 14–22. Dement, J., Ringen, K., Welch, L., Bingham, E., & Quinn, P. (2018). Hearing loss among older construction workers: Updated analyses. American Journal of Industrial Medicine, 61(4), 326–335. Nelson, D., Nelson, R., & Barientos, M.C. (2005). The global burden of occupational noise-induced hearing loss. American Journal of Industrial Medicine, 48(6), 446–458. Hong, O.S. (2005). Hearing loss among operating engineers in the American construction industry. International Archives of Occupational and Environmental Health, 78(7), 565–574. Vos, T., Flaxman, A.D., Naghavi, M., Lozano, R., Michaud, C., Ezzati, M., et al. (2012). Years lived with disability (YLDs) for 1160 sequelae of 289 diseases and injuries 1990–2010: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2010. The Lancet, 380, 2163–2196. Masterson, E.A., Bushnell, P.T., Themann, C.L., & Morata, T.C. (2016). Hearing impairment among noise-exposed workers — United States, 2003–2012. MMWR Morbidity and Mortality Weekly Report, 65, 389–394. Kemenkes RI. (2022). Kemenkes Terus Upayakan Kurangi Masalah Gangguan Pendengaran. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Retrieved from: http://p2p.kemkes.go.id/kemenkes-terus-upayakan-kurangi-masalah-gangguan-pendengaran/ National Institute of Environmental Health Science. (2010). Hearing protection. NIEHS, Connecticut. Dawes, P., Fortnum, H., Moore, D.R., Emsley, R., Norman, P., Cruickshanks, K., & Munro, K. (2014). Characteristics of Noise-Induced Hearing Loss among workers. Ear and Hearing. Shargorodsky, J., Curhan, S.G., Eavey, R., & Curhan, G.C. (2010). A prospective study of cardiovascular risk factors and incident hearing loss in men. Laryngoscope, 120(9), 1887–1891. Hong, O., Buss, J., & Thomas, E. (2013). Type 2 diabetes and hearing loss. Disease-a-Month, 59(4), 139–146. PT Chitose Internasional Tbk. (2020). Profil Perusahaan. Retrieved from: http://www.chitose-indonesia.com/tentang-kami/ Neitzel, R., Seixas, N., Goldman, B., & Daniell, W. (2008). Comparison of perceived and quantitative measures of occupational noise exposure. Annals of Occupational Hygiene, 53(1), 41–54. Kryter, K.D. (2005). The Effects of Noise on Man (2nd ed., Ch. 2). London: Academic Press. Soetirto, I., & Bashiruddin, J. (2001). Gangguan pendengaran akibat bising. Disampaikan pada Simposium Penyakit THT Akibat Hubungan Kerja & Cacat Akibat Kecelakaan Kerja, Jakarta, 2 Juni. Lintong, F. (2009). Gangguan Pendengaran Akibat Bising. Jurnal Biomedik, 1(2), 81–86. Kandou, L.F., & Mulyono. (2013). Hubungan karakteristik dengan peningkatan ambang pendengaran penerbang. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 2(1), 1–9. Suryani, S., Mulyadi, A., & Afandi, D. (2015). Analisis Gangguan Pendengaran Tipe Sensorineural pada Pekerja akibat Kebisingan di Industri Mebel Kayu di Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmu Lingkungan, 9(1), 1–11. Wald, P.H., & Stave, G.M. (2012). Physical and Biological Hazards of the Workplace (2nd ed., pp. 279–290). John Wiley & Sons, New York. Fatimah, S. (2008). Pengaruh Kebisingan terhadap Noise-Induced Hearing Loss (NIHL) Karyawan di PT. SCTI Jakarta Timur Tahun 2008. FKM UI. Barbara, A., & Jill, M. (2012). Industrial noise. In Fundamentals of Industrial Hygiene. New York. Hastono, S.P. (2017). Basic Data Analysis for Health Research. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Lewkowski, K., Fritschi, L., Heyworth, J., Liew, D., & Li, I. (2020). Productivity burden of occupational noise-induced hearing loss in Australia: A life table modelling study. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(13), 4667. Mukono, M.S. (2000). Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Airlangga University Press, Surabaya. Roestam, A.W. (2004). Program konservasi pendengaran di tempat kerja. Cermin Dunia Kedokteran (CDK). Setiawan, F.E.B. (2021). Prevention of noise-induced hearing loss in worker: A literature review. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, 12(2). The International Programme on Chemical Safety (IPCS). (n.d.). Environmental Health Criteria (EHC) 215: Vinyl chloride. Retrieved from: ipcs.com (Accessed on 12 Feb 2022). Centers for Disease Control and Prevention. (2022). Reducing Noise Exposure: Personal Protective Equipment. Retrieved from: https://www.cdc.gov/niosh/topics/noise/reducenoiseexposure/adminppe.html (Accessed on 8 Jan 2022).