Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan Tentang Napza di Desa Sroyo Jaten Karanganyar : Health Education About Drug in Sroyo Village, Jaten Karanganyar Christiana Arin Proborini; Nuriyah Yuliana; Akbar Willi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.029 KB)

Abstract

Abstrak: Peredaran narkoba terus menggeliat dan laju penggunaannya pun terus meningkat signifikan setiap tahunnya, kondisi geografis Indonesia yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan dan memiliki ribuan pulau manjadikan Indonesia sebagai tempat yang strategis bagi sindikat untuk menyelundupkan narkotika dari luar negeri.  Di wilayah Desa Sroyo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar didapat adanya laporan kejadian warga sebagai pengguna NAPZA (  narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya) dan terdapat pula kematian yang disebabkan oleh overdosis. Untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang NAPZA dan pencegahan terhadap dalam penggunaan NAPZA, maka STIKes Mitra Husada Karanganyar memberikan pendidikan kesehatan tentang NAPZA. Metode pelaksanaan penyuluhan pendidikan tentang NAPZA. Kegiatan ini dilakukan satu hari dan dilakukan pre dan post test yang dihadiri oleh 50 orang kader dari RW Desa Sroyo Jaten Karanganyar. Hasil kegiatan ada peningkatan pengetahuan kader tentang NAPZA dari 45% menjadi 88%. Adanya peningkatan pengetahuan tentang NAPZA merupakan upaya masyarakat terutama kader untuk melakukan pencegahan penanggulangan terhadap NAPZA   Abstract : The circulation of drugs continues to stretch and the rate of use continues to increase significantly every year, Indonesia's geographical conditions, where most of its territory is waters and has thousands of islands, make Indonesia a strategic place for syndicates to smuggle narcotics from abroad. In the area of Sroyo village, Jaten sub-district, Karanganyar district, there were reports of incidents of residents being drug users and there were also deaths caused by overdoses. To increase the knowledge of cadres about drugs and prevention of drug use, STIKes Mitra Husada Karanganyar will provide health education about drugs. The method of implementing educational outreach about drugs. This activity was carried out one day and a pre and post test was carried out which was attended by 50 cadres from the RW of Sroyo Jaten Karanganyar village. The results of the activity were an increase in cadre knowledge about drugs from 45% to 88%. An increase in knowledge about drugs is an effort by the community, especially cadres, to carry out prevention efforts against drugs
Pencegahan Bencana Tanah Longsor Dengan Penanaman Pohon di Ngargoyoso Karanganyar Christiana Arin Proborini; Nuriyah Yuliana; Estiningtyas Estiningtyas; Anindhita Yudha; Triana Mirasari
Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/abdinesia.v3i2.459

Abstract

Tanah longsor adalah sebuah bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Tanah longsor adalah bencana alam yang membawa banyak kerugian bagi manusia dan lingkungan alam di sekitar tanah longsor. Meskipun tidak dapat dicegah, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mencegah tanah longsor. Dampak paling signifikan yang diakibatan tanah longsor adalah terputusnya jalur transportasi, timbulnya korban jiwa, ataupun hilangnya mata pencaharian dan rusaknya objek-objek pariwisata yang berada didekatnya. Banyak objek wisata yang berada didekat lereng ataupun perbukitan mengingat lokasi tersebut memiliki pemandangan yang indah dan tempat yang sejuk sehingga dapat menarik minat wisatawan. Salah satu daerah objek wisata yang berada di lereng terjal perbukitan adalah Desa Ngargoyoso Karanganyar. Metode pelaksanaan pencegahan bencana tanah longsor dengan penanaman pohon di Ngargoyoso Karanganyar. Kegiatan ini dilakukan satu hari dan dilakukan bersama pemuda, pemudi dari pecinta alam beserta masyarakat sekitar Tambakrejo Ngargoyoso Karanganyar. Hasil kegiatan ini adalah mitigasi terhadap bencana tanah longsor yang sering terjadi di lingkungan tersebut, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir atau was-was lagi bilamana terjadi hujan deras yyang mengakibatkan tanah longsor.
Pengetahuan Triase Bagi Relawan Desa Tanggap Bencana (Destana) di Desa Beruk Jatiyoso Christiana Arin Proborini; Nuriyah Yuliana; Estiningtyas Estiningtyas; Betty Kusdhiarningsih; Nurul Gilang Abriani
Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/abdinesia.v4i1.574

Abstract

Relawan merupakan tindakan kemanusiaan yang sangat nyata. Banyak kalangan yang tertarik untuk menjadi relawan, baik itu para anak muda yang belum menamatkan pendidikan atau para orang dewasa yang sudah sukses. Para relawan tidak hanya ditempatkan di daerah bencana atau daerah konflik, tapi juga ditempatkan di daerah yang tertinggal baik dari segi fasilitas maupun segi pendidikan. Tugas menjadi seorang relawan tidaklah mudah. Seorang relawan harus memiliki keterampilan dasar. Triase adalah suatu tindakan yang sangat penting untuk pemilihan korban atau penderita berdasarkan kebutuhannya. Triase merupakan suatu keahlian yang harus dimiliki oleh tenaga pra-rumah sakit ataupun tim lapangan seperti para relawan bencana. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan di desa Beruk Jatiyoso Karanganyar dengan memberikan pendidikan tentang Triase pada bencana tanah longsor pada relawan setempat. Hasil dari pendidikan kesehatan menunjukkan antusiasme yang tinggi dari responden, dibuktikan dengan banyaknya relawan yang bertanya tentang triase. Bisa disimpulkan banyak relawan mengalami kurang pengetahuan. Setelah dilakukan pendidikan tentang triase ini menunjukkan peningkatan pengetahuan relawan dari pengetahuan rendah 71.4% menjadi pengetahuan tinggi 100%. Relawan mengatakan memiliki pengetahuan baru yang baik dan benar, serta mampu melakukan secara mandiri apabila terjadi bencana dan alur korban bencana.