Layangan Teknologi Informasi pada sistem manajemen dealer VIAR sangat berfungsi pemenuhan permintaan denan pengelola insiden. Selain memiliki peranan penting tetapi juga baeresiko bagi perusahaan. Permasalahan yang terjadi pada Sistem manajemen dealer tersebut ialah resiko dalam pelayanan aatau manajemen yang dijalankan oleh pihak perusahaan. Resiko tersebut antara lain diantaranya kesalahan pencatatan (logging) insiden atau permintaan layanan, helpdesk tidak mencatat insiden atau permintaan layanan TI. Maka berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan sebuah analisis manajemen risiko pada sistem manajemen dealer perlu dilakukan guna bertujuan untuk meminimalkan risiko. Penerapan COBIT 5 (Control Objectives for Information and Related Technology) digunakan sebagai kerangka acuan untuk melakukan analisis manajemen risiko tersebut. APO (Align, Plan and Organize) dan DSS (Deliver, Service and Support) adalah dua dari lima domain yang ada pada COBIT 5. APO11 (Manage Quality) dan DSS01 (Manage Operations) merupakan proses pendukung pada COBIT 5 yang digunakan untuk mengelola risiko. Berdasarkan hasil penelitian ini perhitungan nilai dampak dengan nilai frekuensi tingkatan risiko paling tinggi adalah risiko pengguna enggan memberikan feedback layanan TI. Tingkat medium terdapat dua risiko, yakni risiko helpdesk tidak mencatat permintaan layanan TI yang masuk dan kesalahan pencatatan (logging) insiden atau permintaan layanan. Sedangkan tingkat low, yaitu risiko pengguna tidak puas terhadap layanan yang diberikan.