Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI PEMERINTAH KABUPATEN BENER MERIAH DALAM MENGATASI PERMASALAHAN KEMISKINAN MELALUI SEKTOR PERKEBUNAN KOPI DI KABUPATEN BENER MERIAH MARISA SIBENGI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 8, No 2 (2023): volume 8, Nomor 2, Mei 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kopi merupakan komoditi yang terkenal di Kabupaten Bener Meriah yang membuat 90% penduduk Bener Meriah berprofesi sebagai petani kopi. Kopi itu akan meningkatkan pendapatan masyarakat, namun permasalahan dari profesi ini sangat kurang dari kata sejahtera karena Kabupaten Bener Meriah saat ini termasuk sebagai Kabupaten termiskin ke lima di Provinsi Aceh sehingga sangat dibutuhkan adanya program pemerintah dalam mendorong sektor pertanian kopi di Bener Meriah. Tujuan penelitian untuk mengetahui strategi pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan melalui sektor pertanian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Dinas Pertanian memuat empat indikator yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Indikator yang pertama yaitu comparative advantage yang mempertemukan kekuatan dan kelemahan. Program tersebut ialah program sosialisasi dan pelatihan terkait pengembangan biji kopi mentah menjadi green bean kepada petani. Indikator kedua yaitu mobilization yakni mempertemukan kekuatan dan ancaman, kondisi ancaman yang terjadi ialah akses jalan dengan cuaca yang buruk yang mengakibatkan akses transportasi menjadi terganggu. Indikator ketiga yaitu investment/divestment yakni pertemuan antara peluang dan kelemahan, kelemahan yang dimiliki oleh Dinas Pertanian Bener Meriah bukan terletak secara kualitas tetapi secara kuantitas yakni jumlah anggota sosialisasi dan pelatihan yang dimiliki oleh Dinas Pertanian Bener Meriah masih sedikit. Indikator keempat yaitu damage control yakni pertemuan antara kelemahan dan ancaman, Oleh karena itu Dinas Pertanian tidak ingin membuka program tersebut kepada orang yang berada di luar dinas. Diharapkan kepada pemerintah Kabupaten Bener Meriah dalam pengembangan sektor pertanian harus berintegrasi dengan lembaga terkait dan masyarakat setempat agar program yang diberlakukan bisa berjalan dengan maksimal. Kata Kunci : Strategi, Kemiskinan, Petani Kopi