Selama ini cara pengawetan ikan tradisonal biasanya dilakukan dengan pengasapan tetapi saat ini sudah dikembangkan metode pengawetan lain yaitu menggunakan metode pengasapan asap cair. Asap cair yang digunakan dalam penelitian ini adalah asap cair dari âwaa saguâ dengan konsentrasi 5% + garam 5% dan direndam selama 10 menit, jenis ikan yang digunakan yakni ikan tuna (Thunus sp). Daging ikan tuna direndam dalam asap cair dan disimpan selama 10 hari pada suhu kamar. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui mutu mikrobiologis (total plate count) ikan tuna asap yang direndam dengan asap cair âwaa saguâ selama penyimpanan suhu kamar.. Hasil analisa total bakteri pada ikan tuna asap masih memenuhi syarat SNI serta aman dan layak untuk dikonsumsi. Asap cair dari âwaa saguâ dapat memperpanjang masa simpan ikan tuna selama 10 hari pada suhu kamar. Asap cair mempunyai sifat antibakteri lebih mudah diaplikasikan dan lebih aman dari asap konvensional dan fraksi tar yang mengandung hidrokarbon aromatik telah dipisahkan, sehingga produk asap cair bebas polutean dan karsinogen.