Bernita br Silaban
Jurusan Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pattimura - Ambon Jln. Mr. Chr. Soplanit Poka, Ambon. Tlp./Fax. (0911) 3825060/(0911) 3825061 Telp. +622518622915, Fax. +622518622916 *Korespondensi: e-mail: ita_bor

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KARAKTERISTIK FISIK-KIMIA BULU BABI Diadema setosum DARI BEBERAPA PERAIRAN PULAU AMBON Tupan, Johanna; Silaban, Bernita br
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 13 No 2 (2017): Jurnal TRITON
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.278 KB)

Abstract

The existence of Diadema setosum found pretty much almost every Ambon Island waters but has not been used optimally. This study aims to determine the physical-chemical characteristics of some waters Diadema setosum Ambon Island. The study was conducted in June 2016 in the village of Poka Martafons coastal waters, beaches and beach Sopapei Suli Waai Waai village. The method used in this research is survey method, observation and sampling methods. The parameters observed in this study is the physical parameters of water chemistry, yield, morphometric, moisture, protein, fat, ash, carbohydrates from setosum Diadema urchins gonads. The data obtained are presented in the form of figures and tables. The results showed the diameter of the shell and the body weight of the Diadema setosum urchins coastal waters Martafons ranged from 36.5 to 61.7 mm and 23.6 -100.8 g; Sopapei coast from 34.8 to 79.8 mm and 23.8 to 107 grams; Waai coast ranged from 33 to 64.5 mm and 13.9 to 91.1 g. The average weight of the Diadema setosum urchins from Ambon Island waters ranges from 30-50 grams with a diameter of 40-50 mm shell. The growth pattern of the urchins Diadema setosum third alometrik waters are negative. The percentage yield of gonadal smaller than the shell and innards. Gonadal yield of 1.5 to 5%, while the shell reaches more than 85%. The average color of the gonads diadema setosum of coastal waters Martafons, sopapei and Waai is yellow to pale yellow compact textured, gonad weight below 10%. The water content of the gonads (73.76 to 84.13)%, ash (0.20 to 2.12)%, fat (3.47 to 5.81)%, protein (5.40 to 17.69)%, carbohydrates (2.11 to 7.50)%. In general, the physical-chemical characteristics of the sea urchin better Sopapei coastal waters of the coast and beaches Martafons Waai. ABSTRAK Keberadaan Diadema setosum cukup banyak hampir dijumpai disetiap perairan Pulau Ambon namun belum dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik fisik-kimia Diadema setosum dari beberapa perairan Pulau Ambon. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2016 di perairan pantai Martafons Desa Poka, pantai Sopapei Desa Suli dan pantai Waai Desa Waai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, observasi dan metode sampling. Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu parameter fisik kimia perairan, rendemen, morfometrik, kadar air, protein, lemak, abu, karbohidrat dari gonad bulu babi Diadema setosum. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk gambar dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan diameter cangkang dan bobot tubuh bulu babi Diadema setosum dari perairan pantai Martafons berkisar antara 36,5-61,7 mm dan 23,6 -100,8 gr; pantai Sopapei 34,8-79,8 mm dan 23,8-107 gr; pantai Waai berkisar antara 33-64,5 mm dan 13,9-91,1 gr. Rata-rata bobot tubuh bulu babi Diadema setosum dari perairan Pulau Ambon berkisar 30-50 gr dengan diameter cangkang 40-50 mm. Pola pertumbuhan bulu babi Diadema setosum dari ketiga perairan bersifat alometrik negatif. Persentase rendemen gonad lebih kecil dari cangkang dan jeroan. Rendemen gonad 1,5-5%, sedangkan cangkang mencapai lebih dari 85%. Rata-rata warna gonad Diadema setosum dari perairan pantai Martafons, Sopapei dan Waai berwarna kuning sampai kuning pucat bertekstur kompak, berat gonad dibawah 10%. Kadar air gonad (73,76-84,13)%, abu (0,20-2,12)%, lemak (3,47-5,81)%, protein (5,40-17,69)%, karbohidrat (2,11-7,50)%. Secara umum karakteristik fisik-kimia bulu babi dari perairan pantai Sopapei lebih baik dari pantai Martafons dan pantai Waai. Kata kunci: Diadema setosum, komposisi kimia, karakteristik fisik, Pulau Ambon
EDUKASI TENTANG SAMPAH PADA SISWA-SISWI SMP NEGERI 11 AMBON Silaban, Bernita br; Tiwery, Dominggus Nicklas; Haumahu, Stepalia; Sohilait, Winadya Sarongallo; Kalay, Aprilia Yesinka; Tanamal, Elsye; Nirahua, Restu Wondri Aimar; Zacharias, Fandy; Adam, Arianto; Lerebulan, Sarce; Leasa, Gloudia; Salawane, Anggreiny T.; Imunora, Felista; Solissa, Flen Mateis; Nokpay, Feby; Konu, Indri Iriani
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 2 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i2.2316

Abstract

Masalah sampah menjadi persoalan bersama karena berkaitan dengan kebiasaan dan pola hidup dari masyarakat itu sendiri. Penanganan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun penanganannya membutuhkan partisipasi secara bersama-sama secara meluas oleh masyarakat. Edukasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah sebaiknya dimulai sejak dini dan dimulai dari lingkungan sekolah. Salah satunya kepada siswa-siswi di SMPN 11 Ambon yang masih memiliki pengetahuan minim tentang sampah dan cara pengelolaan sampah yang baik. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang sampah kepada siswa-siswi SMP Negeri 11 Ambon di Negeri Amahusu agar dapat memilah dan melilih serta mengolah sampah secara baik dan benar. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu ceramah dan pelatihan, dengan beberapa tahapan pelaksanaan meliputi: tahapan koordinasi, sosialisasi, pelatihan dan evaluasi. Ceramah disajikan dalam bentuk pesentasi pawer point dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan celengan dan vas bunga dari botol bekas. Dari hasil sosialisasi mengenai sampah disimpulkan bahwa telah terjadi perubahan pola pikir siswa tentang sampah dari yang tidak tau menjadi tahu. Pada awalnya banyak siswa yang belum mengerti cara memilah dan memilih sampah dengan baik, cara mengolah sampah dengan prinsip 3R dan dasar hukum tentang sampah. Namun, setelah sosialisasi disampaikan para siswa dapat memahami secara baik bahkan setelah praktek siswa lebih trampil membuat kreasi dari botol bekas menjadi celengan dan vas bunga. Berdasarkan hasil evaluasi, kemampuan peserta sebelum sosialisasi hanya 10%, setelah mengikuti kegiatan meningkat sebesar 100%. Edukasi tentang sampah adalah langkah penting untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang sampah dan cara mengolah sampah dengan baik dan benar.
KARAKTERISTIK TEMPE DARI BIJI LAMUN (Enhalus acoroides) MENGGUNAKAN KOMBINASI STARTER TEPUNG BERAS, TERIGU, DAN TEMPE KEDELAI Silaban, Bernita Br; Tupan, Tupan; Lamani, Masita; Nanlohy, Esterlina E.E.M.
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 4 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i4.1750

Abstract

The raw materials used for tempe production are highly diverse. In addition to soybeans, tempe can also be produced from seagrass seeds (Enhalus acoroides) using tempe starter culture. To accelerate fermentation, additional starters in the form of rice flour and wheat flour were used. This study aimed to determine the characteristics of tempe made from Enhalus acoroides seeds using rice flour and wheat flour starters in combination with soybean tempe flour. The ratio of soybean tempe flour to wheat flour (A1) and rice flour (A2) was 1:3. The combined starter was added at 20% of the total weight of seagrass seeds. The research employed an experimental method. The parameters analyzed included appearance, taste, aroma, and texture for subjective evaluation, and moisture content, protein, fat, ash, carbohydrate, calcium (Ca), iron (Fe), and lead (Pb) for objective analysis. The results showed that the use of wheat flour and rice flour starters combined with soybean tempe flour produced tempe with varied sensory values and chemical compositions. The sensory evaluation of Enhalus acoroides tempe yielded appearance scores ranging from 3,12 to 3,87 (like to very like), taste scores of 3,18-3,20 (like), aroma scores of 3,0-3,3 (like), and texture scores of 3,7-3,8 (very like). The chemical composition included moisture content ranging from 56,04-59,73%, ash 0,52-0,96%, fat 0,85-1,3%, protein 1,52-2,92%, carbohydrate 35,53-40,63%, calcium (Ca) 0,15-0,77 mg/L, iron (Fe) 8,22-8,73 mg/L, and lead (Pb) 0,002-0,125 mg/L. The use of rice flour starter contributed the most to the sensory characteristics, moisture, fat, protein, and iron content of tempeh, while the wheat flour starter was more dominant in increasing ash, carbohydrate, and calcium levels. The lead (Pb) content was also found to be below the maximum permissible limit, indicating that the tempeh produced in this study is safe for consumption.
KANDUNGAN NUTRISI DAN PEMANFAATAN GONAD BULU BABI (Echinothrixs calamaris) DALAM PEMBUATAN KUE BLUDER Silaban, Bernita br; Srimariana, Endang Sunarwati
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 16 No. 2 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.831 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v16i2.8045

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan nutrisi, komposisi asam lemak, dan pengaruh komposisi telur ayamdan gonad bulu babi terhadap mutu kue bluder. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu karakterisasibahan baku, formulasi, dan karakterisasi kue bluder. Gonad bulu babi Echinothrix calamaris segar memilikikarakteristik sebagai berikut: kadar air 69,47%, abu 0,75%, lemak 9,02%, protein 18,46%, energi 164,22 kkal,miristat 11,89%, palmitat 25,63%, stearat 3,83%, palmitoleat 6,63%, oleat 7,87%, linolelaidat 2,63%, linolenat6,35%, dan arakhidonat 10,38%. Proporsi telur ayam dan gonad bulu babi sangat berpengaruh terhadapmutu kue bluder dengan kadar air (21,70-27,17)%, protein (4,59-5,02)%, lemak (17,68-29,30)%, abu (0,67-0,91)%, karbohidrat (38,61-50,62)%, dan energi (376,48- 437,9) kkal. Semua formula dapat diterima, tetapiformula yang paling disukai perbandingan telur ayam dan gonad 2:1.Kata kunci: asam lemak, Echinothrix calamaris, kue bluder, proksimat