Faris Ibrahim Tuhepaly, Djumikasih, Afrizal Mukti Wibowo Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono No. 169 Malang e-mail: faristuhepaly@student.ub.ac.id Abstrak Wanprestasi atau penipuan jual beli online masih marak terjadi, terutama pada jual beli akun game online walaupun sudah ada aturan penjaga untuk seluruh transaksi jual beli online secara hukum. Pada skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan hambatan para pihak jual beli akun game online menggunakan rekening bersama dalam penerapan Pasal 4 huruf c dan Pasal 6 huruf a UUPK disertai perlindungan hukum yang dilakukan oleh para pihak dalam wanprestasi jual beli akun game online menggunakan jasa rekening Bersama di Instagram. Berdasarkan hal tersebut, skripsi ini mengangkat rumusan masalah: (1) Apa hambatan penerapan Pasal 4 huruf c dan Pasal 6 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dalam jual beli akun game online yang menggunakan jasa rekber di instagram? (2) Bagaimana perlindungan hukum yang dilakukan terhadap wanprestasi dalam jual beli akun game online yang menggunakan jasa rekening bersama di instagram?” Penulisan skripsi ini menggunakan metode yuridis empiris dengan pendekatan yuridis sosiologis dengan data yang diperoleh melalui wawancara dan studi kepustakaan. Lokasi penelitian dalam penelitian ini yaitu instagram di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder yang akan dianalisis dengan menggunakan Teknik deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dengan metode di atas, penulis menemukan bahwa hambatan terdapat permasalahan dalam struktur hukum dan budaya hukum di Kota Malang. Sedangkan, perlindungan hukum yang dilakukan terhadap wanprestasi dalam jual beli akun game online menggunakan jasa rekening bersama di instagram terbagi menjadi 2 (dua) upaya, yakni upaya preventif dan upaya represif. Kata kunci: hambatan, jual, beli, online, game, rekber (rekening bersama) Abstract Breaches of contracts in online game transactions often happen notwithstanding the existing regulations regulating online game transactions. This research delves into the impeding issues arising among parties involved in online game transactions with joint account from the perspective of Article 4 point c and Article 6 point a of Consumer Protection Law and legal protection for all parties in case of a breach of contract in the transactions using a joint account on Instagram. Departing from this issue, this research studies (1) the hampering factor of the implementation of Article 4 point c and Article 6 point a of Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection in online game transactions using a joint account on Instagram and (2) the legal protection given in case of a breach of contract in online game transactions using a joint account on Instagram. This research employs an empirical-juridical method and a socio-juridical approach. The data were obtained from interviews and library research. This research took place in Malang City, and the research data were obtained from primary and secondary materials analyzed using descriptive and qualitative techniques, revealing that both legal and cultural structures become an issue in this implementation. Moreover, the legal protection of customers in this case refers to both preventive and repressive measures. Keywords: obstacle, sell, buy, online, games