Ilmu kimia menuntut siswa menguasai konsep-konsep esensial mengenai produk dan proses. Koloid merupakan materi kimia untuk siswa kelas XI IPA semester genap. Koloid sangat penting untuk dipelajari dan dipahami, mengingat banyak sekali mencakup prinsip-prinsip dan proses dalam kehidupan sehari-hari. Guru hanya memiliki sedikit waktu untuk menyampaikan materi koloid, sehingga cenderung mengabaikan kegiatan praktikum di laboratorium. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Alternatif metode yang dapat digunakan yaitu metode animasi simulasi berbasis praktikum dan investigasi sederhana. Penelitian ini bertujuan mengetahui metode yang memberikan hasil belajar lebih baik antara metode animasi simulasi berbasis praktikum dengan investigasi sederhana pada materi pokok koloid. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Ungaran tahun pelajaran 2012/2013. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling, diperoleh kelas XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen I, XI IPA 3 kelas eksperimen II, dan XI IPA 1 kelas kontrol. Uji anava nilai post test menunjukkan Fhitung 51,64 > dari Ftabel 3,42, artinya ketiga kelas memiliki rata-rata yang berbeda. Uji pasca anava (scheffe) memberikan hasil ketiga kelas memiliki perbedaan rata-rata yang signifikan, sehingga disimpulkan bahwa metode animasi simulasi berbasis praktikum dan investigasi sederhana lebih baik dari metode ceramah dan diskusi dan metode investigasi sederhana lebih baik dari metode animasi simulasi berbasis praktikum.