Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ITTARA DAN NON ITTARA SERTA EFISIENSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA MUARA JAYA LAMPUNG TIMUR Yeni Setianingsih; Fachrurrozie Sjarkowi; Eka Mulyana
Agripita: Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Vol 3 No 2 (2019): JURNAL AGRIPITA
Publisher : Agribusiness Study Program, Universitas Sriwijaya in Collaboration with Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) Menganalisis perbedaan pendapatan petani singkong yang memasok hasil panennya ke Industri Tepung Tapioka Rakyat (ITTARA) dengan yang memasok ke pabrik-pabrik besar karena rasio yang berbeda pada kedua skala industri. 2) Mengidentifikasi faktor penyebab Tepung Tapioka Rakyat Industri masih aktif dan tetap sebagai industri kerakyatan 3). Mengidentifikasi kelemahan petani dalam hal produksi dengan menganalisis faktor produksi usahatani dan mengukur tingkat efisiensinya. Penelitian ini dilakukan di Desa Muara Jaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur pada bulan Januari 2018. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Dengan uji t sampel Independet terdapat perbedaan pendapatan petani yang menjual hasil panennya dalam jumlah yang besar pabrik dan pabrik yang menjual Industri Tepung Tapioka Rakyat (ITTARA) dan ada juga perbedaan dalam produksi. Pendapatan rata-rata petani yang menjual hasil panennya ke pabrik besar adalah Rp. 7.189.903 per hektar dan pendapatan rata-rata petani yang menjual ke pabrik ITTARA adalah Rp. 9.836.556 per hektar. 2) Dengan deskriptif analisis determinan yang menyebabkan Industri Tepung Tapioka Rakyat (ITTARA) Rukun Sentosa tetap bertahan sebagai industri kerakyatan karena ketersediaan bahan baku, adanya peluang pasar yang baik dan prospek dan komitmen yang kuat dari pemilik ITTARA dalam menjalankan usahanya. 3) Faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi produksi petani ITTARA adalah luas lahan, pupuk NPK, Urea, pestisida sebelum dan sesudah tanam. Nilai elastisitas produksi (koefisien produksi) yang menghasilkan nilai -1.547 menunjukkan bahwa skala pengembalian usahatani singkong petani ITTARA dalam keadaan menurun (Decreasing return to scale). Variabel benih, Pupuk NPK dan pestisida pasca tanam menunjukkan nilai NPMXi/Hxi < 1 dimana penggunaan faktor produksi adalah tidak efisien, sedangkan variabel pupuk Urea, pestisida pra tanam dan tenaga kerja menunjukkan NPMXi/Hxi > 1 artinya faktor produksi tidak efisien dan perlu ditambah. Faktor produksi yang berpengaruh signifikan terhadap produksi petani Non ITTARA adalah luas lahan, benih, pupuk NPK, pestisida sebelum dan sesudah tanam. Elastisitas produksi ubi kayu menunjukkan nilai sebesar -0,508 yang berarti skala pengembalian usahatani ubi kayu untuk petani Non ITTARA dalam keadaan menurun (Decreasing return to scale). Seluruh variabel Non ITTARA petani menunjukkan nilai NPMXi/Hxi < 1 yang berarti penggunaan faktor produksi tidak efisien.