AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan sarana pembelajaran di SMP Dharma Siswa Tangerang khususnya tentang pengelolaan ruang kelas. Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi di SMP Dharma Siswa Tangerang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis data yang terdiri dari tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi sumber digunakan untuk meningkatkan validitas penelitian dengan menganalisis data penelitian berbagai sudut pandang yaitu kepala sekolah, wakasek sarana dan prasarana, guru, dan siswa. Berdasarkan hasil penelitian, perencanaan dalam pengelolaan ruang kelas dilakukan dengan menyusun daftar rencana pengadaan sarana yang dibutuhkan melalui RKAS. Sarana pembelajaran ruang kelas sudah memadai, namun kesadaran dalam pemeliharaan masih kurang diperhatikan dan jumlah ruang kelas tidak sesuai dengan jumlah siswa. Oleh sebab itu sekolah membagi kegiatan pembelajaran dilakukan pada pagi dan siang hari. Rencana penambahan pembangunan ruang kelas sebagai tempat kegiatan belajar-mengajar direspon baik oleh guru maupun siswa dikarenakan para siswa merasa antusias terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada pagi hari. Guru dan siswa mengambil peranan yang sama dalam menjaga fasilitas sehingga dapat mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.Kata kunci: pengelolaan, sarana pembelajaran, ruang kelas AbstractThis study aimied to analyze the management of learning facilities at SMP Dharma Siswa Tangerang especially regarding classroom management. The research method used was qualitative with a descriptive approach. The data was collected through observation, interviews, and documentation studies at SMP Dharma Siswa Tangerang. The data were analyzed using data analysis techniques consisting of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The validity of the study was improved using triangulation by analyzing the data from various perspectives, namely school principals, vice principals of facilities and infrastructure, teachers, and students. The result shows that planning in classroom management is carried out by compiling a list of plans for procuring the required facilities through the RKAS. Classroom learning facilities are adequate, but awareness in maintenance is still lacking and the number of classrooms does not fit to the number of students. Therefore the school divides learning activities to be carried out in the morning and afternoon. The plan to increase the construction of classrooms as a place for teaching and learning activities was responded well by both teachers and students because the students felt enthusiastic about the learning activities carried out in the morning. Teachers and students take the same role in maintaining the facilities so as to optimize learning activities. Keywords: management, learning facilities, classrooms