Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Mahasiswi tentang Tablet Tambah Darah dalam Upaya Pencegahan Anemia Annisa Mutiara Nandasari Hartono; Dhela Martina Salsabila; Ani Zukhruf Amalia; Emy Siauwono; Angkasa Megistra Ulvan; Gladyza Nanda Mega Silvana; Amanda Fikriyatul Fadhilah; Eunike Christiane Hartanto; Liza Pristianty; Carolyn Wijaya Salim
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 10 No. 1 (2023): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v10i1.41925

Abstract

Remaja putri rentan terhadap defisiensi zat besi. Hal ini karena menstruasi yang dialami remaja putri memungkinkan banyaknya kehilangan darah, sehingga kebutuhan gizi, termasuk zat besi akan bertambah seiring dengan menstruasi. Dalam mengatasi potensi anemia, salah satu suplemen yang digunakan adalah tablet tambah darah. Tablet tambah darah bermanfaat untuk menggantikan kehilangan zat besi akibat menstruasi dan dapat memenuhi kebutuhan zat besi yang tidak dapat dipenuhi dari makanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswi Universitas Airlangga terkait tablet tambah darah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non random sampling. Responden dalam penelitian adalah mahasiswi aktif jenjang S1 Universitas Airlangga di Kota Surabaya, berusia 17-23 tahun. Penelitian ini diikuti oleh 103 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4,8% responden mempunyai tingkat pengetahuan rendah, 54,4% mempunyai tingkat pengetahuan sedang, dan 40,8% mempunyai tingkat pengetahuan tinggi. Selain itu, sebagian besar responden yaitu sebesar 94,2% memiliki sikap yang positif, sedangkan 5,8% memiliki sikap negatif terkait tablet tambah darah. Pengetahuan mahasiswi masih perlu ditingkatkan, agar sikap dan kesadaran terkait tablet tambah semakin baik.
Peningkatan Kualitas Produksi dan Keamanan Pemasaran Minuman Kesehatan Berbasis Bunga Telang pada Ibu PKK Kecamatan Rungkut Surabaya dalam mendukung SDGs-3 Good Health and Well Being: Improving the Quality of Production and Marketing of Telang Flower Based Health Drinks to PKK Women, Rungkut District, Surabaya in support of SDGs-3 Good Health and Well Being Juni Ekowati; Neny Prawitasari; Farida Ifadotunnikmah; Bastiana Bastiana; Mochammad Yuwono; Suzana Suzana; Julian Dwi Susanto; Angkasa Megistra Ulvan; Thalia Vanessa Hartono; Fawaz Shihab; Ryan Afandi; Albertus Aditya Setiawan; Winanda Rizki Febrianti
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2024): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v9i2.5984

Abstract

To support SDGs-3 to achieve conditions of good health and well-being amidst the conditions of society, support is needed for resilient community groups who are economically creative. The residents of Penjaringan Sari Village are among the village residents who have won Surabaya SMART City 2020. They are an alternative tourist village developing a productive economy by selling processed drinks based on Telang flowers. However, in this community group, many problems still require assistance. Efforts need to be made to solve the problems of PKK women's partners in the Penjaringansari sub-district to improve production quality, starting from preparing raw materials, selecting and using packaging correctly, and increasing the diversification of partners' processed products and product branding. This activity aims to provide community service from a team of lecturers from the Faculty of Pharmacy, Airlangga University, in collaboration with lecturers from the Faculty of Medicine, Nahdatul Ulama University, Surabaya. This activity is a tri dharma of higher education where the community can feel lecture materials, research results, and previous community service products as partners in supporting SDGs-3 Good Health and Well-being. The outcome is an increase in participants' understanding, indicated by an average post-test score of 75, with an increase of 26% compared to the pretest. Apart from that, there is an increase in skills in making syrup and Telang flower powder drinks.
Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Tuban tentang Keamanan dan Kehalalan Pangan dalam Rangka Mempertahankan Kondisi Good Health and Well Being - SDG’s3: Enhancing Empowerment of Tuban Society Regarding Food Safety and Halalness in Order to Maintain Good Health and Well Being -SDG’s3 Juni Ekowati; Mochammad Yuwono; Adistiar Prayoga; Noorma Rosita; Bambang Tri Purwanto; Muhammad Faris Adrianto; Neny Purwitasari; Farida Ifadotunnikmah; Kholis Amalia Nofianti; Melanny Ika Sulistyowaty; Suzana Suzana; Angkasa Megistra Ulvan; Albertus Aditya Setiawan; Ryan Afandi; Etik Wahyuningsih; Dian Ratna Rianti; Winanda Rizki Febrianti
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 12 (2024): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v9i12.8410

Abstract

The food industry experiences various serious problems when several food MSMEs (micro/small/medium enterprises), especially micro-scale ones, practice improper food manufacturing methods, such as the use of formalin and borax which are prohibited for food preservation, and the marketing of expired food, even repackaged, and the writing of halal labels that are not followed by the fulfillment of requirements. Efforts to prevent things that are detrimental to the community, as well as food and beverage MSME actors, are not only the responsibility of government agencies but also the entire community, including universities for education and assistance in improving the quality and quantity of products produced, as well as the quality of human resources of business actors. The methods used include counseling and skills training, and the outcome is an increase in knowledge of 31%