Mohammad Zen Rahfiludin
Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Bagaimana Kontribusi Intervensi Gizi Sensitif dalam Upaya Penurunan Stunting? : Literature Review: How do Nutrition-Sensitive Interventions Contribute in Efforts Reduction Stunting? : Literature Review Devi Sari; Sri Achadi Nugraheni; Mohammad Zen Rahfiludin
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i6.3416

Abstract

Latar Belakang: Stunting adalah salah satu indikator dari kekurangan gizi kronis dan sebagai masalah kesehatan yang serius di masyarakat karena menurut data UNICEF prevalensi stunting saat ini lebih dari 40%. Terdapat dua intervensi dalam penurunan stunting yaitu intervensi gizi spesifik dan sensitif. Kontribusi intervensi gizi sensitif yang besar mengharuskan pembuat kebijakan dan pelaksana perlu mengkaji intervensi yang ada untuk memastikan program tersebut berdampak pada penurunan stunting. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi dari program-program pada intervensi gizi sensitif dalam upaya penurunan stunting. Metode: Metode yang digunakan adalah literature review. Pencarian literatur menggunakan enam database yaitu Cambridge, Proquest, PubMed, Science Direct, Scopus, dan Spinger Link. Proses screening artikel dilakukan dengan menetapkan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil: Terdapat beberapa program dalam intervensi gizi sensitif yang secara signifikan berdampak pada penurunan stunting yaitu pertanian, ketahanan pangan, kerawanan pangan, perlindungan sosial, pendidikan dan pemberdayaan perempuan, perkembangan dan pendidikan anak usia dini, dan WASH (Water, Sanitation and Hygiene). Kesimpulan: Secara keseluruhan program-program dalam intervensi gizi sensitif terbukti efektif dan memiliki kontribusi dalam penurunan stunting.
Intervensi Gizi Sensitif dalam Penurunan Stunting : Studi Kualitatif: Sensitive Nutrition Interventions in Stunting Reducing : A Qualitative Study Devi Sari; Sri Achadi Nugraheni; Mohammad Zen Rahfiludin
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 9: SEPTEMBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i9.3798

Abstract

Latar belakang: Stunting diperkirakan berkontribusi sebesar 15–17% terhadap kematian pada anak balita. Terpilihnya Kabupaten Banyumas menjadi 100 kabupaten/kota prioritas intervensi stunting pada tahun 2018 membuat Pemerintah Kabupaten Banyumas melakukan berbagai strategi dan upaya dalam mengoptimalkan program-program dari berbagai sektor untuk satu tujuan utama yaitu fokus pada pencegahan dan penurunan stunting. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program atau kegiatan apa saja yang telah diimplementasikan oleh pemerintah Kabupaten Banyumas pada intervensi gizi sensitif dalam menurunkan angka stunting. Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif berupa data deskriptif dalam kata-kata tertulis ataupun lisan yang diperoleh dari wawancara mendalam (indepth interview) informan utama dan informan triangulasi. Hasil: Semua program/kegiatan telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas sesuai dengan kebijakan penanggulangan stunting baik pada intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Namun pada pelaksanaannya masih banyak ditemukan kendala-kendala selama proses implementasi. Kesimpulan: Implementasi penurunan stunting di Kabupaten Banyumas sudah berjalan cukup baik, hal ini terlihat dari turunnya prevalensi stunting dari 32,02% menjadi 16,6% pada tahun 2022. Intervensi gizi sensitif berkontribusi sangat besar dalam penurunan stunting karena semua OPD dan RS juga ikut terlibat dalam penanggulangan stunting.