Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK, KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI JEPARA Murniasih, Yeni; Djuniadi, Djuniadi; Rahardjo, Tri Joko
Educational Management Vol 5 No 2 (2016): December 2016
Publisher : Educational Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menganalisi : (1) pengaruh langsung supervisi akademik terhadap kinerja guru, (2) pengaruh langsung komunikasi interpersonal terhadap kinerja guru, (3) pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru, (4) pengaruh supervisi akademik terhadap motivasi kerja, (5) pengaruh komunikasi interpersonal terhadap motivasi kerja, (6) pengaruh tidak langsung supervisi akademik terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja, (7) pengaruh tidak langsung komunikasi interpersonal terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: supervisi akademik berpengaruh terhadap motivasi kerja sebesar 0,336 atau 33,6%, komunikasi interpersonal berpengaruh positif terhadap motivasi kerja sebesar 0,339 atau 33,9%., supervisi akademik berpengaruh terhadap kinerja guru sebesar 0,197 atau 19,7%, komunikasi interpersonal berpengaruh terhadap kinerja guru sebesar 0,196 atau 19,6%dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru dengan kontribusi sebesar 0,444 atau 44,4%. Supervisi akademik berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja guru. Secara tidak langsung supervisi berpengaruh terhadap kinerja guru melalui motivasi sebagai mediasinya dengan kontribusi sebesar 5,6040. Komunikasi interpersonal berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja sebagai mediasinya dengan kontribusi sebesar 5.0727
PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK, KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI JEPARA Murniasih, Yeni; Djuniadi, Djuniadi; Rahardjo, Tri Joko
Educational Management Vol 5 No 2 (2016): December 2016
Publisher : Educational Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menganalisi : (1) pengaruh langsung supervisi akademik terhadap kinerja guru, (2) pengaruh langsung komunikasi interpersonal terhadap kinerja guru, (3) pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru, (4) pengaruh supervisi akademik terhadap motivasi kerja, (5) pengaruh komunikasi interpersonal terhadap motivasi kerja, (6) pengaruh tidak langsung supervisi akademik terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja, (7) pengaruh tidak langsung komunikasi interpersonal terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: supervisi akademik berpengaruh terhadap motivasi kerja sebesar 0,336 atau 33,6%, komunikasi interpersonal berpengaruh positif terhadap motivasi kerja sebesar 0,339 atau 33,9%., supervisi akademik berpengaruh terhadap kinerja guru sebesar 0,197 atau 19,7%, komunikasi interpersonal berpengaruh terhadap kinerja guru sebesar 0,196 atau 19,6%dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru dengan kontribusi sebesar 0,444 atau 44,4%. Supervisi akademik berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja guru. Secara tidak langsung supervisi berpengaruh terhadap kinerja guru melalui motivasi sebagai mediasinya dengan kontribusi sebesar 5,6040. Komunikasi interpersonal berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja sebagai mediasinya dengan kontribusi sebesar 5.0727
Profil Hepatitis B pada Pendonor Remaja Murniasih, Yeni
Jaringan Laboratorium Medis Vol. 2 No. 1 (2020): May 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlm.v2i1.6894

Abstract

Hepatitis B is a world health problem, including in Indonesia. Hepatitis B is an inflammatory liver disease caused by the Hepatitis B virus. Blood transfusions, which are known to save lives, are one of the main routes of horizontal HBV transmission that often occurs. Reducing the potential for transmission of infectious infections through blood transfusion (IMLTD) can be done by carrying out a matched screening test or screening to detect antigens or antibodies against the disease. The screening process for Hepatitis B infection at various UTDs in Indonesia uses reactivity checks against HBsAg. The test used to detect Hepatitis B is the HBsAg examination using the Diasorin Murex ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) method. This study provides an overview of Hepatitis B in adolescent donors. The frequency of reactive hepatitis B is quite low with the total number of donors as many as 196 people from September to November 2020. With the number of reactive as many as 3 samples (20%) with different blood groups. Seen from the age interval range 17-20 years with the number of donors voluntary sex that dominated were women. sample of teenage donors was positive 3 samples (20%) of the 196 donors who passed the screening.