Nurajana Ritonga
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA OLAHAN SALAK DI DESA PARSALAKAN KECAMATAN ANGKOLA BARAT KABUPATEN TAPANULI SELATAN Nurajana Ritonga; Nomi Noviani; Farida Yani
JURNAL AGRO NUSANTARA Vol. 2 No. 1 (2022): JURNAL AGRO NUSANTARA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.492 KB) | DOI: 10.32696/jan.v2i1.1177

Abstract

Strategi pengembangan usaha olahan salak merupakan kegiatan dalam bidang pengembangan mulai dari proses perencanaan produk yang dapat berdampak pada kondisi organisasi bisnis kedepannya dan juga untuk mencapai tujuan perusahaan tercapai secara efektif dan efisien. MatriksIFAS menunjukkan bahwa faktor kekuatan dan kelemahan memiliki total skor 3,09. Hal ini mengidentifikasi bahwa Usaha Olahan Salak Di Desa Parsalakan Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan berada pada posisi internal yang begitu kuat. Matriks EFAS menunjukkan bahwa faktor peluang dan ancaman memiliki total skor 3,2. Hal ini mengidentifikasi bahwa respon peluang yang ada dengan cara yang luar biasa dan menghindari ancaman- ancaman di pasar industrinya,Usaha Olahan Salak Di Desa Parsalakan KecamatanAngkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan telah terbukti bisa berkembang dengan penelaahan menggunakan analisis SWOT,Nilai Tambah dalam usaha pengolahan salak menjadi dodol salak menggunakan bahan baku sebanyak 75 Kg dapat menghasilkan output sebanyak 25 Kg. Adapun harga rata-rata bahan baku usaha pengolahan dodol salak di daerah penelitian adalah Rp.3.000/Kg. sedangkan sumbangan input lain adalah Rp.5.000/Kg bahan baku.Nilai Tambah dalam usaha pengolahan salak rumahan menjadi Keripik salak menggunakan bahan baku sebanyak 35 kg dapat menghasilkan output sebanyak 13 kg, Adapun harga rata-rata bahan baku usaha pengolahan keripik salak di daerah penelitian adalah Rp.3.000/kg, sedangkan sumbangan input lain adalah Rp.3.000/kg bahan baku.