Tanaman jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu tanaman rempah-rempah yang diperdagangkan di Dunia. Jahe diekspor dalam bentuk jahe segar, jahe kering dan minyak atsiri. Dengan semakin berkembangnya perusahaan jamu dalam negeri bahkan telah melakukan ekspor ke mancanegara, maka peluang pengembangan jahe sebagai salah satu bahan baku pembuatan jamu semakin sangat terbuka. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh biaya produksi terhadap pendapatan petani jahe di daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan yaitu Analisis Data Kuantitatif dan Regresi Linear Berganda yang dimana penentuan lokasinya secara Purposive Sampling dengan mengambil sampel dengan 30 orang responden petani jahe. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara dan observasi langsung terhadap masyarakat daerah penelitian yang dengan bantuan versi SPSS 20.0. Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda yang diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 20.0 untuk menganalisis pengaruh biaya produksi terhadap pendapatan dengan hasil yang menunjukkan bahwa nilai yang berpengaruh yaitu luas lahan(Xı) sebesar 0.201, alat(X5) sebesar 0.020, pestisida(X6) sebesar 0.086. Sedangkan yang tidak berpengaruh yaitu tenaga kerja(X2) sebesar -0,022, bibit(X3) sebesar 0,393, pupuk(X4) sebesar 0,0155. Hasil peneltian menunjukkan bahwa: Besarnya biaya pada usahatani jahe di Dusun Raya Humala, Nagori Bahapal Raya Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun sebesar Rp. 851.123.900, Penerimaan Rp 115.690.000 dan Pendapatan Rp 20.622.536.67