Peneltian terkait inovasi kampas rem non-asbestos telah banyak dilakukan. Selulosa asetat sebagai serat buatan memiliki ketahanan yang tinggi terhadap panas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan selulosa asetat terhadap nilai hardness, koefisien gesek, laju keausan dan stabilitas termal pada komposit kampas rem serbuk kayu, sekam padi dan serabut kelapa. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat durometer untuk pengujian hardness, PASCO untuk pengujian koefisien gesek, tribometer untuk pengujian keausan dan infrared thermometer untuk pengujian stabilitas termal. Presentase massa selulosa asetat yang ditambahkan adalah 5% pada spesimen A, 10% pada spesimen B, dan 20% pada spesimen C. Massa bahan penyusun komposit kampas rem adalah 4 gram serbuk kayu, 4 gram sekam padi, 4 gram tempurung kelapa. Pada pengujian didapatkan nilai hardness tertinggi terdapat pada spesimen C dengan 20% selulosa asetat, yaitu 68.5 HS. Pada pengujian koefisien gesek, nilai koefisien gesek statis dan kinetis terbesar terdapat pada spesimen C dengan 20% selulosa asetat, yaitu 0.6635 dan 0.5564. Pada pengujian laju keausan, nilai wear rate dan wear coefficient terendah terdapat pada spesimen A dengan 5% selulosa asetat, yaitu 0.001026 mm3/Nm dan 0.001314. Untuk pengujian stabilitas termal, peningkatan temperatur terendah terdapat pada spesimen C dengan 20% selulosa asetat, yaitu 3.4 oC selama 57 menit pengujian keausan berlangsung. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penambahan selulosa asetat akan meningkatkan nilai hardness, nilai koefisien gesek, nilai wear rate dan stabilitas termal dari komposit kampas rem non-asbestos sekam padi, serbuk kayu dan serbuk tempurung kelapa.