Tujuan penelitian ini dirancang untuk mengetahui asal usul berasalnya curug cijalu yang berada di Desa Cipancar Kecamatan Serangpanjang Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat. Tatar pasundan memang pantas dianggap tanah parahyangan, estetika yang dimilikinya memang pantas menjadikannya tempat tinggal para yang kuasa (parahyangan). Kepingan estetika itu bisa dinikmati dicurug cijalu, subang. Curug cijalu ialah wisata yang memiliki dua curug yaitu curug putri serta curug cilemper. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif yang menyebutkan bagaimana keadaan atau aktivitas. Curug cijalu memiliki estetika dan keasrian sebab pepohonannya yang amat sangat rimbun serta hamparan kebun teh yang luas menjadikan curug cijalu semakin indah serta mampu membawa suasana wisatawan sangat ingin berlama-lama di curug cijalu. Akibat penelitian ini menunjukan bahwa curug cijalu dapat membuat daya tarik tersendiri untuk para wisatawan dikarenakan menurut sesepuh kampung wilayah Desa Cipancar banyak mengandung mitos – mitos yang ada di curug cijalu kota subang ini. Oleh karena itu curug cijalu banyak sekali dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah. Menikmati sensasi menginap ditengah hutan ditemani gemuruh suara aliran air curug cijalu yang menghantam bebantuan. Kawasan curug cijalu dibuka semenjak 1 september 1984, menurut penduduk sekitar kurang lebih dahulu poly rakyat tionghoa yang berkunjung kesini untuk berdoa mereka berpikir curug cijalu ini artinya daerah mandinya para bidadari.