Nikmatul Iza
Fakultas Pendidikan Ilmu Eksata dan Keolaragaan, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Budi Utomo Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENERAPAN INOVASI ABSEN SHOLAT DUHUR BERJAMAAH (PRAYER CARD) BERBASIS QR CODE DI SMA MAARIF LAWANG Yongki Prayoga; As’ad Syamsul Arifin; Nikmatul Iza; Khoirun Nisa Iza
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nusantara Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nusantara
Publisher : PT. NAFATIMAH GRESIK PUSTAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.849 KB)

Abstract

Absensi merupakan salah satu tugas tambahan yang diberikan kepada guru yang bertugas sebagai penegak kedisiplinan, kegiatan belajar mengajar dan sholat duhur  di SMA Maarif Lawang. Absensi merupakan indikasi dalam penegakan kedisiplinan dan kehadiran siswa yang dilakukan sebagai perwujudan visi dan misi di SMA Maarif Lawang, dan evaluasi siswa yang digunakan sebagai laporan pada penerimaan raport. Karena absensi dilakukan secara manual oleh guru piket dengan pengisian buku tata tertib apabila siswa terlambat dan penggunaan kartu nama sebagai syarat absen sholat duhur yang diletakkan di dalam wadah cat bekas berukuran 500 gr dan harus di tunggu oleh guru piket sampai sholat duhur berjamaah selesai, hal ini dapat dengan mudah siswa memanipulasi kehadiran pada saat sholat duhur berjamaah melalui jasa titip kartu sholat kepada temannya. Upaya dalam mengatasi hal tersebut agar guru piket tidak menunggu hingga sholat duhur selesai dan tidak ada manipulasi, maka dirancang suatu inovasi sistem kartu kehadiran sholat duhur berjamaah (prayer card) berbasis web menggunakan kode QR (Quick Response). Pada tahap analisis, perancangan inovasi tersebut memanfaatkan Microsoft excel sebagai sumber data siswa, google formulir sebagai data base, dan editor kode qr menggunakan website qrexplorer. Inovasi tersebut diharapkan dapat membantu mempercepat dan efisiensi proses absensi sholat duhur berjamaah, menghilangkan kebutuhan absensi manual oleh guru piket, memudahkan guru piket dalam memantau siswa pada saat sholat duhur. Sehingga dapat meminimalisir kecurangan yang dilakukan siswa dalam memanipulasi kehadiran sholat duhur berjamaah.