Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik peternak terhadap adopsi teknologi inseminasi buatan pada ternak babi di kelurahan matawai kecamatan kota waingapu. Penelitian menggunakan metode sensus dimana setiap anggota populasi mendapat kesempatan yang sama untuk dimasukan sebagai sampel. Materi dalam penelitian ini yaitu peternak babi yang ada di kecamatan kota Waingapu. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Observasi dan wawancara dengan mengunakan kuisoner. Parameter meliputi umur peternak, pengalaman peternak dan pendidikan peternak. Data yang telah di dikumpulkan, dikelompokkan dan ditabulasi menurut data yang diperoleh dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa umur peternak terbagi 4 klasifikasi tingkat usia yaitu 32- 40 dengan persentase 25,5% umur 41-49 persentase 26%, 50-58 persentasenya 32,2% sedangkan umur 59-67 tahun sebanyak 19,3%. Pengalaman peternak terbagi dalam 3 klasifikasi yaitu 3-8 sebanyak 48,3%, 9-14 tahun sebanyak 39% sedangkan 15-20 tahun sebanyak 13%. Pendidikan responden dibagi 4 klasifikasi yaitu SD sebanyak 16,1 %, SMP 6,4 %, SMA 42% sedangkan sarjana 35,5%. Kesimpulan, secara persial umur tidak berpengaruh signifikan terhadap adopsi teknologi inseminasi buatan sedangkan pengalaman dan pendidikan berpengaruh signifikan terhadap adopsi teknologi inseminasi buatan.