Andrea Gusvita
Universitas Bengkulu

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PROFIL PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LKPD BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MATERI KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Andrea Gusvita; Andik Purwanto; Ahmad Syarkowi
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpf.v12i1.38937

Abstract

Proses pembelajaran fisika yang terjadi di dalam kelas masih banyak yang belum melibatkan peran siswa dalam keaktifan proses pembelajara. Peran siswa yang berupa memberikan pendapat beserta alasannya, menyampaikan ide-ide baru dalam menyelesaikan masalah yang diberikan serta menyimpulkan materi yang telah diberikan. Oleh karena itu mengetahui keterampilan berpikir kritis pada siswa dengan menggunakan media pembelajaran berupa LKPD berbasis Problem Based Learning (PBL) merupakan tujuan dari penelitian yang dilakukan.  Jenis penelitian yang digunakan yaitu Pre-experimental Design tipe one group pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan secara langsung di kelas selama 2 kali pertemuan. Teknik Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, oleh karena itu subjek yang digunakan yaitu siswa kelas XI MIPA 2 SMAN 3 Kota Bengkulu. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah Tes keterampilan berpikir kritis dengan jumlah 5 soal berbentuk essai yang dianalisis secara kuantitatif, wawancara, dan dokumentasi. Lalu teknik analisis data yang digunakan yaitu uji N-Gain. Hasil analisis data dengan Skor N-Gain diperoleh rata-rata Skor N-Gain pretest dan posttest indikator keterampilan berpikir kritis pada siswa kelas XI MIPA 2 SMAN 3 Kota Bengkulu sebesar 48,86%. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan LKPD berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi Kesetimbangan Benda Tegar Berpengaruh Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMAN 3 Kota Bengkulu karena meningkatkan nilai siswa sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakukan tetapi termasuk dalam kategori kurang efektif untuk digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran