Rista Herjani Dwijayani
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUTAN INDUSTRI DAN DEFORESTASI: BAGAIMANA HUTAN INDUSTRI MENGANCAM KEBERLANGSUNGAN HUTAN HUJAN DI PAPUA, INDONESIA Rista Herjani Dwijayani; Ali Muhammad; Sugito Sugito
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 22, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v22i2.6719

Abstract

Persebaran tutupan hutan alam Indonesia paling luas pada tahun 2021 berada di Provinsi Papua dan Papua Barat. Wilayah ini terkenal sebagai tempat tangkapan karbon di bagian Timur Indonesia, surga bagi keanekaragaman flora-fauna dan kaya akan kebudayaan local bagi masyarakat adat. Namun sejak beberapa tahun terakhir, keindahan hutan-hutan yang berdiri kokoh dan tanah masyarakat adat Papua telah beralih fungsi menjadi hutan industry demi keperluan ekspansi bisnis dan memenuhi permintaan pasar global. Akibatnya, beberapa tempat penting bersejarah rusak karena penggundulan dan penggusuran yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asing yang datang. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana hutan industry mampu menjadi ancaman bagi keberlangsungan hutan hujan di Papua, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori sekuritisasi sebagai kerangka berpikir untuk membantu menjawab pertanyaan dari penulisan ilmiah ini. Penelitian ini menggabungkan beberapa sumber literatur seperti artikel jurnal, situs web resmi dan laporan dari beberapa media online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas hutan industri di sektor perkebunan kelapa sawit, industry kertas dan kayu menjadi faktor utama penyebab berkurangnya hutan alam atau deforestasi di Indonesia. Dalam sebuah laporan investigasi “Trashing the Last Rainforest” yang dilakukan oleh beberapa organisasi di Tanah Papua, disebutkan salah satu pelakunya adalah perusahaan kertas Moorim asal Korea Selatan yang telah meratakan hutan hujan alam untuk produksi serpihan kayu pembuatan kertas. Oleh karena itu, beberapa organisasi menyebutkan bahwa waktu terus berjalan untuk menyelamatkan iklim dan hutan di bumi, dimana banyak orang bergantung kepada keduanya.
The Significance of Partnership and Collaboration During Crisis: The Case of Humanitarian Intervention in Papua Rista Herjani Dwijayani; Ali Muhammad
Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies Vol. 9 No. 2 (2023): December 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/islam_realitas.v9i2.6463

Abstract

Various types of conflicts and violence that occur in Papua Land, Indonesia, have attracted a lot of attention from the international community to participate in providing assistance and creating stability in conflict areas. Unfortunately, intervention from outside is often considered to use military force and violate the concept of sovereignty of a country. This study uses qualitative descriptive methods to analyze the international community’s strategy in conducting humanitarian interventions in Papua Land, Indonesia, since the region experienced an escalation in 2008. The results show that while in conflict areas, INGO such as the ICRC, as one of the organizations that is neutral and has no internal interest, collaborates with local security forces, such as POLRI and TNI, as well as local NGO, such as PMI to carry out humanitarian interventions in the form of (1) distributing water, food, clothing, medical equipment, and medicines. (2) Carry out COVID-19 vaccination programs and cataract surgery. (3) Conducting seminars related to law enforcement based on international standards and norms. (4) Joining the “Nilai Kemanusiaan” program (humanitarian value program), (5) holding a special meeting to sign the MoU regarding the implementation of the “Humanitarian Pause”.Berbagai macam konflik dan kekerasan yang terjadi di Tanah Papua, Indonesia telah menarik banyak perhatian dari komunitas internasional untuk ikut serta dalam memberikan bantuan dan menciptakan stabilitas di wilayah konflik. Namun sayangnya, intervensi dari pihak luar seringkali dianggap menggunakan kekuatan militer dan melanggar konsep kedaulatan sebuah negara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis strategi komunitas internasional dalam melakukan intervensi kemanusiaan di Tanah Papua, Indonesia sejak wilayah tersebut mengalami eskalasi pada tahun 2008. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa selama berada di wilayah konflik, INGO seperti ICRC sebagai salah satu organisasi yang bersikap netral dan tidak memiliki kepentingan internal melakukan kolaborasi dengan aparat keamanan setempat, seperti POLRI dan TNI serta NGO local, seperti PMI untuk melakukan intervensi kemanusiaan berupa: (1) mendistribusikan air bersih, makanan, pakaian, perlengakapan medis dan obat-obatan. (2) Melaksanakan program vaksinasi COVID-19 dan operasi katarak. (3) Mengadakan seminar terkait penegakan hukum berdasarkan standar dan norma internasional. (4) Bergabung dalam program “Nilai Kemanusiaan”, (5) bahkan komunitas internasional mengupayakan penandatangan MoU untuk melaksanakan “Humanitarian Pause”.