Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan persaingan yang ketat membuat pelaku usaha harus lebih meningkatkan kreatifitas dalam menghadapinya. Ada banyak bentuk strategi pemasaran yang dapat digunakan pada jenis usaha, tetapi hasil yang didapatkan pada usaha penjualan kosentrat kambing dan sapi BGS FEED ini masih belum sesuai dengan harapan pelaku usaha. Untuk itu, pelaku usaha mencoba untuk menggunakan konsep experiential marketing pada usahanya. Strategi pemasaran berupa experiential marketing menjadi harapan bagi pelaku usaha untuk meningkatkan volume penjualan dari usahanya. Experiental marketing cukup banyak diterapkan pada bentuk jenis usaha sebagai strategi pemasaran yang efektif dan relevan termasuk pada usaha mikro kecil dan menengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti dampak dari penerapan strategi pemasaran bentuk experiential marketing sebagai bentuk promosi dalam peningkatan volume penjualan pada usaha BGS FEED produsen konsentrat kambing dan sapi di Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif. Sumber data adalah data primer dan sekunder untuk pendukung. Metode pengumpulan data dengan menyebar kuesionar pada konsumen dan menggunakan laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa experiential marketing sebagai bentuk promosi tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap volume penjualan BGS FEED konsentrat kambing dan sapi di Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Artinya adanya kenaikan atau penurunan experiential marketing tidak akan memberikan dampak yang berarti pada volume penjualan. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya konsumen yang merasa kurang puas akan pelayanan yang diberikan dan kualitas produk ataupun harga yang ditawarkan oleh pelaku usaha BGS FEED konsentrat kambing dan sapi di Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Untuk itu BGS FEED perlu terus melakukan inovasi dalam usaha peningkatan kualitas produk dengan tetap memperhatikan harga yang kompetitif.