<![CDATA[Batik diandalkan sebagai komoditas ekspor, terlepas dari itu batik menimbulkan dampak limbah bagi lingkungan, terutama pada masalah limbah cair. Limbah sudah tidak lagi digunakan bagi kehidupan manusia, sebab limbah hasil dari masyarakat atau proses ilmiah yang sudah dibuang. Limbah ini menjadi sumber pencemaran lingkungan, karena limbah cair dari batik mengandung senyawa organik yang tinggi, dan mengandung senyawa kimia yang berbahaya serta mikroorganisme pathogen yang dapat menyebabkan penyakit . Penelitian ini dilakukan di Kota Pekalongan dengan metode kualitatif melalui pendekatan studi fenomenologi. Dalam penelitian ini, dilakukan wawancara secara langsung dengan penguasaha batik di Kota Pekalongan di wilayah Simbang Kulon dan Simbang Wetan dengan jumlah 3 orang responden. Kemudian data hasil wawancara dari penelitian yang sudah terkumpul akan dianalisis.Dalam pengolahan limbah batik dibutuhkannya penyaringan limbah sebagai sarana pembuangan. Selain itu diadaknnya sosialisasi program produksi bersih.Tujuan utama dari pengolahan air limbah diperlukan untuk mengurangi kandungan bahan pencemar didalam aiar terutama senyawa, organik, padatan atau tersuspensi, mikroba patogen dan senyawa organik yang tidak dapat terurai oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Akan tetapi, masih ada beberapa industri batik di Pekalongan yang belum maksimal sistem instalasi pengolahan air limbah. Berdasarkan keseriusan masalah limbah batik di Kota Pekalongan akibat pembuangan limbah tanpa adanya pengolahan kondisi tanah maupun air sungai dan kehidupan hewan air. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun strategi pengolahan limbah batik di Kota Pekalongan. Untuk mengkaji penelitian ini diperlukan wawancara terhadap pengelolaan air limbah batik di Kota Pekalongan. Sehingga dapat menghasilkan strategi untuk mewujudkan pengelolaan air limbah batik.]]>
