Periode tanggal 2 Oktober - 15 Oktober perusahaan memiliki persediaan bahan baku sebanyak 196 kg, malakukan pembelian 1000 kg sehingga total persediaan bahan baku 1196 kg, pemakaiannya sebanyak 940 kg dan stok akhir sebanyak 256 kg (Over Stock). Pada periode tanggal 29 Agustus - 15 September 2022 perusahaan memiliki sisa persediaan bahan baku sebanyak 88 kg dan melakukan pembelian sebanyak 1000 kg dengan total 1088 kg. Pemakaian periode tersebut 1170 kg, mengalami stock out sebanyak 82 kg. Menganalisis perencanaan persediaan bahan baku untuk memenuhi permintaan penggunaan dan menghitung total biaya persediaan sehinga bahan baku selalu optimal. Periodic review system melakukan pemesanan kembali secara tratur. Ukuran pesanan bergantung pada tingkat persediaan akhir selama periode pemesanan ulang. Stok pengaman diperlukan untuk kehabisan stok. Continuous review system melakukan melakukan pemeriksaan inventaris dan pesanan kuantitas secara terus menerus. Dengan menggunakan metode PRS, total biaya persediaan adalah Rp. 132.465.335,7 dengan penghematan biaya sebesar Rp.3.107.968,3 presentase penurunan 2,29 %. Menggunakan metode CRS sebesar Rp.132.878.533,2 penghematan biaya sebesar Rp.2.685.770,8 presentase penurunan 1,98 %. Maka dapat disimpulkan bahwa metode PRS memiliki total biaya optimal karenan memberikan penghematan biaya lebih besar.