Latar belakang: Menjadi tua merupakan proses seumur hidup yang tidak bisa dihindari, merupakan perubahan yang progresif terhadap fisik, jiwa dan status sosial individu. Lanjut usia atau yang lebih dikenal dengan lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Berdasarkan Analisis Lansia di Indonesia diperkirakan jumlah penduduk lansia tahun 2020 meningkat menjadi 27,08 juta sehingga perlu perhatian terhadap masalah-masalah lansia. Salah satu perhatian pemerintah yaitu dengan membentuk posyandu lansia untuk meningkatkan kesejahteraan lansia apabiIa mereka memanfaatkannya. Tujuan penelitian ini untuk mengamati hubungan antara faktor resiko dengan akibat yg terjadi berupa penyakit atau keadaan kesehatan tertentu dalam waktu yang bersamaan. Metode: Desain penelitian ini adalah studi kuantitatif dengan desain cross sectional untuk melihat hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan lansia ke posyandu. Penelitian di lakukan di Desa Nanga Tikan Kecamatan Kayan Hilir, yang dilaksanakan pada tahun 2020 dengan subjek penelitian adalah lansia. Sampel pada penelitian ini sebanyak 40 orang. Teknik analisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil: penelitian ini memperoleh hasil yaitu terdapat hubungan antara pengetahuan (ρ=0,010), sikap (ρ=0,05), dukungan keluarga (ρ=0,001), peran petugas kesehatan (ρ=0,004), akses jalan ke posyandu (ρ=0,023). Kesimpulan: terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, peran petugas kesehatan dan akses jalan ke posyandu dengan kunjungan lansia ke posyandu di Desa Nanga Tikan Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang.