Wisnu Putri Airmas Jati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEPUASAN PENGGUNA ELEARNING PORTAL SPADA DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Wisnu Putri Airmas Jati; Silverius Djuni Prihatin; Ida Fajar Priyanto
BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um008v7i12023p17-27

Abstract

Kepuasan pengguna merupakan perasaan yang timbul melalui kesesuaian antara harapan terhadap hasil yang didapatkan dalam menggunakan suatu produk, layanan. Penelitian ini menggunakan modifikasi D&M IS Success Model. Penilaian dilihat berdasarkan kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, kepercayaan dan kepuasan pengguna itu sendiri. Elearning adalah media pembelajaran yang digunakan sebagai penunjang proses belajar mengajar secara fleksibel. Elearning menjadi salah satu contoh dari penerapan teknologi Pendidikan yang mampu digunakan oleh berbagai kalangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pengguna elearning portal spada di Universitas Sebelas Maret berada pada taraf sedang atau standar. Hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 67,36%.
Kesediaan Kesediaan Untuk Berbagi Isi Repository Wisnu Putri Airmas Jati; Evriza, Eka
LIVRE : Jurnal Perpustakaan dan Informasi Vol. 1 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Open Access telah muncul selama lebih dari dua dekade. Eksperimen itu sendiri dilakukan sekitar tahun 1980-an tetapi baru bisa direalisasikan pada tahun 1990-an. Banyak negara telah menyatakan kesiapan mereka untuk Open Access ke pengetahuan mereka. Meskipun pada awalnya Open Access hanya untuk artikel, sekarang Open Access telah diterapkan untuk buku, repositori, sumber daya pendidikan, dan sebagainya. Namun, tidak semua perpustakaan benar-benar siap untuk Akses Terbuka. Ada berbagai alasan di balik ketidakmauan mereka untuk membuka sumber daya mereka. Di Indonesia, beberapa perpustakaan telah menerapkan Open Access untuk sumber dayanya, tetapi ada juga perpustakaan yang tidak mau membuka aksesnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apa yang melatarbelakangi kesediaan dan ketidakmauan mereka terhadap sistem Open Access. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui (1) kesediaan perpustakaan untuk membuka akses sumber dayanya; tantangan untuk menerapkan Akses Terbuka untuk sumber daya mereka; dan (2) kesempatan bagi perpustakaan untuk menyediakan Akses Terbuka ke sumber daya mereka. Penulisan artikel ini pada dasarnya bersifat kualitatif. Wawancara dilakukan dengan pustakawan untuk mengetahui pemahaman mereka tentang Open Access dan kesiapan mereka untuk berbagi sumber daya mereka sebagai Open Access berkaitan dengan kebijakan, sumber daya, struktur organisasi, dan pengalaman mereka sebelumnya. Penelitian ini juga didukung oleh data sekunder dari situs web untuk mengetahui apakah kontennya tersedia online secara gratis dan bagaimana memanfaatkan konten tersebut. Rata-rata, pustakawan memiliki pemahaman yang terbatas tentang apa yang dimaksud dengan Akses Terbuka karena terbatasnya sumber daya yang tersedia bagi mereka. Institusi biasanya lebih kuat dalam pengambilan keputusan dan pustakawan sering merasa sulit untuk memastikan manajemen mengenai ide-ide mereka.