Dian Octaviana
Program Studi Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Tema Kontemporer Pada Masjid Agung Kota Langsa Dian Octaviana; Irzaidi Irzaidi; Abdul Munir
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 1 (2023): Volume 7, No.1, Februari 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.52 KB) | DOI: 10.24815/jimap.v7i1.21217

Abstract

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), masjid merupakan rumah atau bangunan tempat bersembahyang orang islam. Kata masjid berasal dari Bahasa Arab yang arti katanya meluas menjadi bangunan khusus yang dijadikan orang-orang untuk tempat berkumpul menunaikan shalat berjama’ah lima waktu. Masjid selain memiliki fungsi sebagai tempat ibadah, mengajarkan ilmu agama, juga dapat menjadi landmark dari suatu kota. Sebagai bangunan yang berpotensi menjadi landmark kota dan pusat kegiatan keagamaan, Masjid Agung Kota Langsa berada dilahan yang sangat terbatas dan daya tampung yang sedikit, memiliki skala bangunan yang rendah sehingga tidak memberikan kesan megah, memiliki dinding polos tanpa ornament, dan kubah yang sudah usang dan berkarat. Oleh karena itu, Masjid Agung Kota Langsa akan dirancang ulang untuk dijadikan sebagai salah satu pusat perhatian baru, meningkatkan daya tampung jamaah, memaksimalkan fungsi masjid, dan memenuhi standard pada masjid agung. Kota langsa yang memiliki warga yang lebih heterogen terhadap budaya membawa perancangan ini menggunakan tema kontemporer. Konsep perancangan masjid agung ini lebih kearah modern dan menggunakan teknologi di beberapa elemen masjid sebagai simbol bahwa Kota Langsa merupakan sebuah daerah yang sudah sangat berkembang. Lahan masjid akan diperluas dengan mengambil lahan pertokoan tua disisi utara, dan membuat satu massa tunggal dengan 1 basement dan 3 lantai diatasnya. Lantai 1 dijadikan sebagai tempat  kebutuhan sosial, seperti TPQ, retail, ruang serba guna, toilet dan tempat wudhu. Lantai 2 dan 3 dijadikan sebagai tempat ibadah utama.