Syamsulhuda Budi Mustofa
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis faktor pemanfaatan pelayanan Rumah Sakit Jiwa: Systematic literature review Nabilah Salsabilah; Zahroh Shaluhiyah; Syamsulhuda Budi Mustofa
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i2.9338

Abstract

Background: Mental disorders are illnesses that have an impact on mood, behavior, thinking, or a combination of the three. In Indonesia, there are 236 million people who suffer from mental illnesses, with moderate mental disorders accounting for 6 percent of the population and severe mental illnesses for 0.17 percent of the population, 14.3 percent of whom are shackled. Up to 61.86 percent of individuals with mental illnesses lack access to basic medical care. This is due to the fact that Indonesia's access to mental health care has not been equal, high-quality, or cost-effective.Purpose: Provide an overview of the factors that influence the use of mental hospital services.Method: The Google Scholar, Scient Direct, Spinger, and Proquest databases were used to conduct article searches and were done between 2017 and 2022. The keywords "Utilization of mental hospital services" and "factors that influence mental hospital visits" were used in the article search. Additionally, inclusion and exclusion standards were used when looking for relevant research publications.Results: The utilization of mental hospital services is influenced by several factors, those are: 1) The accessibility of mental health services throughout the world is not evenly distributed. 2) A family's willingness to accept a member who has a mental disorder will boost recovery; 3) A family's ability to deal with a member who has a mental disorder will be improved.4) The family that accompanies them to the mental hospital tends to be male; 5) Families with limited resources may not stick to treatment; and 6) The stigma of society, which results in stigmatization and social exclusion for those with mental illnesses.Conclusion: Accessibility, attitude, knowledge, gender, financial support, and stigma are factors that affect the use of services at mental hospitals.Keywords: Utilization; Patient; Mental Disorders; Mental Hospital.Pendahuluan: Gangguan jiwa merupakan kondisi kesehatan yang berpengaruh terhadap pemikiran perilaku, suasana hati, atau kombinasi diantara ketiganya. Di Indonesia, jumlah penderita gangguan jiwa mencapai 236 juta orang, dengan kategori gangguan jiwa ringan 6 persen dari populasi dan 0,17 persen menderita gangguan jiwa berat, dimana 14,3 persen diantaranya mengalami pasung. Sebanyak 61,86 persen penderita gangguan jiwa belum mendapatkan akses layanan kesehatan sesuai dengan standar. Hal ini disebabkan karena kondisi akses pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia belum memenuhi kebutuhan yang bermutu, terjangkau, dan merata.Tujuan: Memberikan tinjauan akan faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan rumah sakit jiwa.Metode: Pencarian artikel dilakukan dengan menggunakan database Google Scholar, Scient Direct, Spinger, dan Proquest. Pencarian artikel dilakukan antara tahun 2017 sampai tahun 2022. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel yaitu dengan kata kunci “Utilization of mental hospital service” dan “factors that influence mental hospital visits”. Kriteria inklusi dan ekslusi juga diterapkan dalam pencarian artikel penelitian terkait.Hasil: Pemanfaatan pelayanan rumah sakit jiwa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Aksesibilitas pelayanan kesehatan jiwa di seluruh dunia belum merata; Sikap positif keluarga dalam menerima anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa akan membantu mempercepat dalam kesembuhan; Pengetahuan keluarga yang baik akan lebih baik dalam menghadapi anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa; Jenis kelamin keluarga yang mengantarkan ke rumah sakit jiwa cenderung laki-laki; Finansial, dimana keluarga yang memiliki finansial yang rendah akan mempengaruhi kepatuhan dalam pengobatan; Dan stigma dari masyarakat dimana seseorang yang mengalami gangguan jiwa akan di diskriminasi dan diabaikan di kelompok masyarakat. Simpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan ke rumah sakit jiwa diantaranya yaitu aksesibilitas, sikap, pengetahuan yang dimiliki, jenis kelamin, dukungan finansial, serta stigma. 
Analisis Penggunaan Media Edukasi terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri dalam Pencegahan Stunting: Literature Review: Analysis of the Use of Educational Media to Increase the Knowledge of Adolescent Girls in Stunting Prevention: Literatur Review Nurlian Ramadhanty; Syamsulhuda Budi Mustofa; Ani Margawati
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 3: MARCH 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i3.4781

Abstract

Latar belakang: Pengetahuan remaja putri sebagai calon ibu mengenai stunting dan pencegahannya sangat diperlukan untuk menghindari risiko anak yang dilahirkan mengalami gangguan pertumbuhan atau stunting. Peningkatan pengetahuan pada remaja putri pada periode peralihan dari pandemi covid-19 dapat dilakukan dengan penggunaan media edukasi. Media yang kreatif, inovatif dan menarik dibutuhkan dalam melakukan edukasi tentang pencegahan stunting pada remaja putri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak penggunaan media pendidikan gizi dalam meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan stunting pada remaja putri. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Literature Review, kajian naratif dilakukan dengan proses screening menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi. Sumber literatur yang dipilih dari database seperti Google Scholar, ProQuest, dan Springer Link antara tahun 2020-2023. Hasil: Ada peningkatan pengetahuan gizi pada remaja putri terkait pencegahan stunting setelah mendapatkan intervensi Kesimpulan: Pemberian edukasi gizi melalui berbagai media, seperti video, animasi, cetak, dan sosial media, dapat berkontribusi dalam meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang stunting.