p-Index From 2020 - 2025
1.066
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kreativitas PKM
Rizqi Alvian Fabanyo
Poltekkes Kemenkes Sorong

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Minuman Kesehatan Temulawak untuk Peningkatan Imunitas dan Pencegahan Penyakit pada Masyarakat Rizqi Alvian Fabanyo; Irwan Guruh Agung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i7.9998

Abstract

ABSTRAK Saat ini Indonesia tengah dihadapkan dengan beban tiga kali lipat berbagai masalah penyakit, mulai dari penyakit infeksi new emerging dan re-emerging, penyakit menular lama yang belum diatasi, dan penyakit tidak menular. Sehingga perlunya peningkatan kesehatan masyarakat melalui berbagai cara yang positif sebagai upaya pencegahan penyakit dan peningkatan imunitas tubuh. Salah satu cara yang dapat dilakukan yakni dengan cara tradisional berupa memanfaatkan tanaman obat seperti temulawak. Temulawak adalah tanaman obat yang telah terbukti dapat meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah penyakit. Kegiatan pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang pemanfaatan temulawak sebagai peningkat imunitas tubuh dan pencegah penyakit secara mandiri. Dengan pemberian edukasi dan pelatihan pembuatan minuman kesehatan temulawak. Jumlah peserta sebanyak 50 warga di wilayah kerja Puskesmas Sorong Barat. Kegiatan dilaksanakan selama 1 hari diikuti dengan kegiatan follow up 7 hari setelah pemberian edukasi dan pelatihan. Berdasarkan hasil evaluasi pengetahuan terjadi peningkatan pengetahuan dari 50 peserta setelah diberikan edukasi dan pelatihan yakni sebanyak 37 (74%) dengan pengetahuan baik, 13 (25%) dengan pengetahuan cukup dan tidak terdapat peserta dengan pengetahuan kurang. Sedangkan untuk hasil evaluasi keterampilan terjadi peningkatan keterampilan yang baik  pada peserta ditandai dengan peserta mencoba membuat minuman kesehatan di rumah dengan paket minuman kesehatan temulawak yang dibagikan, dan beberapa masyarakat telah mencoba menerapkan untuk dikonsumsi sehari-hari. Kegiatan pengabdian berjalan dengan baik dan lancar. kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang pemanfaatan temulawak dan pembuatan minuman kesehatan temulawak secara mandiri. Kata Kunci: Temulawak, Minuman Kesehatan, Peningkat Imunitas  ABSTRACT Currently, Indonesia is facing the triple burden of various disease problems, ranging from new emerging and re-emerging infectious diseases, old infectious diseases that have not been treated, and non-communicable diseases. That’s necessary to improve public health through various positive ways as an effort to prevent disease and increase immunity. One way that can be done is the traditional way of utilizing herbal plants such as temulawak. Temulawak is an herbal plant that has been proven to increase immunity and prevent disease. To increase community knowledge and skills regarding the use of temulawak as an immune booster and disease prevention. By giving education and training for making temulawak healthy drinks. The number of participants was 50 residents in the working area of the West Sorong Community Health Center. The activity was carried out for 1 day followed by a 7-day follow-up after giving education and training. Based on the results of the knowledge evaluation, there was an increase in the knowledge of 50 participants after being given education and training, namely 37 (74%) had good knowledge, 13 (25%) had sufficient knowledge and there were no participants with poor knowledge. As for the results of the skills evaluation, there was a good increase in the skills of the participants as indicated by the participants trying to make healthy drinks at home with the temulawak health drink packages that were distributed, and some communities have tried to apply them for daily consumption. This activities run well and smoothly. This activity can increase the community's knowledge and skills regarding the use of temulawak and the making of temulawak health drinks independently. Keywords: Temulawak, Healthy Drinks, Immune Booster
Implementasi Edukasi dan Senam Hipertensi pada Keluarga Binaan Vera Iriani Abdullah; Endang Jayanti Rumayomi; Rizqi Alvian Fabanyo
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.9981

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius saat ini. Hipertensi yang tidak terkontrol dan ditangani dengan tepat dapat berkomplikasi dan menyebabkan kematian. Upaya Penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan terapi farmakologis dan non farmakologis. Terapi  non farmakologis yaitu dengan menjaga pola makan, mengurangi kelebihan berat badan dan perubahan gaya hidup  seperti  melakukan olahraga, salah satunya  dengan senam hipertensi yang bertujuan  membantu memperlancar aliran oksigen otot jantung sehingga membantu menurunkan tekanan darah. Rendahnya pengetahuan masyarakat berpengaruh terhadap perilaku masyarakat dalam menangani hipertensi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi dan senam hipertensi serta memampukan masyarakat melakukan senam hipertensi secara mandiri. Pemberian edukasi dengan penyuluhan tentang hipertensi dan  demonstrasi langsung senam hipertensi bersama masyarakat. Kegiatan dilaksanakan  selama 1 hari dengan melibatkan 50 orang masyarakat yang merupakan keluarga binaan. Secara signifikan kegiatan ini meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi serta bagaimana penanganannya dengan senam hipertensi. Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dan memampukan masyarakat secara mandiri melakukan senam hipertensi. Serta disarankan kepada masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah ke puskesmas, jika terdiagnosis meminum obat secara teratur dan melakukan senam hipertensi minimal  2x seminggu secara mandiri. Kata Kunci: Hipertensi, Edukasi, Senam Hipertensi   ABSTRACT Hypertension is a non-communicable disease which is a very serious health problem today. Hypertension that is not controlled and handled properly can be complicated and cause death. Efforts to treat hypertension can be done with pharmacological and non-pharmacological therapy. Non-pharmacological therapy, namely by maintaining a diet, reducing excess weight and lifestyle changes such as doing sports, like hypertension gymnastics which aims to help facilitate the flow of oxygen to the heart muscle so that it helps reduce blood pressure. Low public knowledge influences people's behavior in dealing with hypertension. This community service activity is to increase public knowledge about hypertension and hypertension gymnastics and enable people to do hypertension gymnastics independently. Providing education with counseling about hypertension and direct demonstrations of hypertension gymnastics with the community. The activity was carried out for 1 day involving 50 community members who were fostered families. Significantly this activity increases public knowledge about hypertension and how to handle it with hypertension gymnastics. This activity can increase people's knowledge and enable people to independently do hypertension exercises. It is also suggested to the public to routinely check blood pressure at the health center, if diagnosed, take medication regularly and do hypertension exercises at least 2x a week independently. Keywords: Hypertension, Education, Hypertension Gymnastics
Deteksi Dini dan Peningkatan Pengetahuan tentang Kesehatan Jiwa pada Remaja di SMP YPPKK Moria Sorong Butet Agustarika; Rizqi Alvian Fabanyo; Panel Situmorang
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12470

Abstract

ABSTRAK Kesehatan jiwa merupakan hal yang penting bagi remaja di sekolah, sebab perilaku belajar yang baik didorong oleh kondisi jiwa yang sehat, baik atau normal. Kesehatan jiwa juga berkontribusi terhadap kesehatan tubuh dan kesejahteraan secara menyeluruh. Tujuan Pengabdian untuk melakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan jiwa pada remaja. Metode Pengabdian berupa deteksi dini dengan pengsisian instrumen SRQ-29 berdialek Malamoi (Self Reporting Questionnaire 29) dan edukasi kesehatan jiwa. Jumlah peserta kegiatan sebanyak 60 orang remaja siswa/siswi SMP YPPKK Moria Sorong. Hasil kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik dan lancar. Berdasarkan hasil deteksi dini ditemukan bahwa sebagian besar peserta remaja tidak terindikasi masalah kesehatan jiwa 32 orang (53,35%), kecemasan dan depresi 18 orang (30%), serta PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) 10 orang (16,7%). Edukasi kesehatan jiwa yang diberikan juga meningkatkan pengetahuan remaja sebelum dan sesudah pemberian edukasi. Sebelum edukasi yakni 60 remaja (100%) dengan pengetahuan kurang, sesudah edukasi 42 remaja (70%) memiliki pengetahuan baik dan 18 remaja (30%) dengan pengetahuan cukup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gambaran kesehatan remaja di SMP YPPKK Moria Sorong yaitu ada yang tidak terindikasi gangguan, ada yang terindikasi kecemasan dan depresi serta PTSD. Pengetahuan remaja di SMP YPPKK Moria Sorong mengalami peningkatan dari kurang menjadi baik dan cukup setelah pemberian edukasi tentang pentingnya kesehatan jiwa bagi remaja. Kata Kunci: Deteksi Dini, Pengetahuan, Kesehatan Jiwa, Remaja  ABSTRACT Mental health is a very important things for teenagers at school, because good learning behavior is encouraged by a healthy, good or normal mental condition. Mental health also contributes to bodily health and overall well-being. Purpose to carry out early detection of mental health problems and increase knowledge about mental health in adolescents. Method in the form of early detection by completing the SRQ-29 instrument in the Malamoi dialect (Self Reporting Questionnaire 29) and mental health education. The number of participants in the activity was 60 young students at YPPKK Moria Sorong Middle School. Result of this service activity went well and smoothly. Based on the results of early detection, it was found that the majority of adolescent participants had no indication of mental health problems, 32 people (53.35%), anxiety and depression 18 people (30%), and PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) 10 people (16.7%). The mental health education provided also increases teenagers' knowledge before and after providing education. Before education, there were 60 teenagers (100%) with poor knowledge, after education 42 teenagers (70%) had good knowledge and 18 teenagers (30%) had sufficient knowledge. The description of the health of teenagers at YPPKK Moria Sorong Middle School is that some have no indication of a disorder, some have indications of anxiety and depression as well as PTSD. The knowledge of teenagers at YPPKK Moria Sorong Middle School has increased from poor to good and sufficient about the importance of mental health for teenagers. Keywords: Early Detection, Knowledge, Mental Health, Adolescents
Edukasi Dan Test Formalin, Zat Pewarna, dan Boraks (Natrium Tetraborat) Pada Makanan Jajanan Anak Sekolah Dasar Negeri 36 Perumnas dan Sekolah Dasar Moria Kota Sorong La Supu; Endang Jayanti Rumayomi; Rizqi Alvian Fabanyo
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12870

Abstract

ABSTRAK Anak-anak dan jajanan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Anak-anak pada umumnya akan membeli aneka jajan terutama saat mereka sedang istirahat di sekolah. Namun keamanan makanan jajan yang dijajakan di lingkungan sekolah belum terjamin aman dari kandungan bahan-bahan kimia berbahaya seperti Formalin, Zat Pewarna dan Boraks. Makanan jajan yang mengandung bahan-bahan berbahaya tersebut dapat memberi dampak negatif pada kesehatan anak. Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk mengetahui kemanan makanan jajan di lingkungan Sekolah Dasar Negeri 36 Perumnas dan SD Moria Kota Sorong melalui Tes Formalin, Zat Pewarna, Dan Boraks serta memberikan pemahaman kepada siswa tentang Makanan Jajan yang sehat. Metode pengabdian berupa Tes Keamanan makanan jajan melalui Tes Formalin, Zat Pewarna, Dan Boraks serta edukasi tentang makanan jajan yang sehat. Hasil kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik dan lancar. Hasil kegiatan pemeriksaan keamanan makanan jajan berupa tes kandungan Formalin, Zat Pewarna dan Boraks. Pada SDN 36 Perumnas ditemukan 4 Sampel Makanan jajan yang positif mengandung formalin, sedangkan pada SD Moria Kota Sorong ditemukan 2 sampel makanan jajan yang Positif mengandung formalin. Dan pada kedua sekolah tidak terdapat sampel makanan jajan yang positif mengandung zat pewarna dan Boraks. Hasil kegiatan edukasi tentang makanan jajan yang sehat pada siswa/siswi dapat meningkatkan pemahaman siswa/siswi. Sehingga disimpulkan bahwa di lingkungan SDN 36 Perumnas dan SD Moria Kota Sorong masih terdapat makanan jajan yang belum aman dari bahan berbahaya seperti Formalin. Sehingga perlunya pemberian edukasi tentang makanan jajan yang sehat secara berkala kepada anak sekolah, orangtua, pihak sekolah dan pedagang di lingkungan sekolah. Serta perlunya ketersediaan makanan jajan yang sehat dan aman dan pengadaan kantin sehat di sekolah. Kata Kunci: Makanan Jajan Anak Sekolah Dasar, Edukasi, Tes Keamanan Pangan  ABSTRACT Children and snacks are two things that cannot be separated. Children generally buy various snacks, especially when they are on break at school. However, the safety of snacks sold in the school is not guaranteed to be safe from the content of dangerous chemicals such as Formalin, Coloring Substances and Borax. Snacks that contain dangerous ingredients can have a negative impact on children's health. The aim of the service activity is to determine the safety of snacks in the 36 Perumnas Elementary School and Moria Elementary School at the Sorong City through Formalin, Coloring Substances and Borax Tests as well as providing students with an understanding of healthy snacks. The service method is in the form of a snack food safety test through formalin, coloring substances, and borax tests as well as education about healthy snack foods. The results of this service activity went well and smoothly. The results of snack food safety inspection activities include tests for the content of Formalin, Coloring Substances and Borax. At 36 Perumnas Elementary School, 4 snack food samples were found that were positive for containing formaldehyde, while at Moria Elementary School 2 snack food samples were found positive for containing formaldehyde. And in both schools there were no snack food samples that were positive for containing coloring substances and Borax. The results of educational activities about healthy snacks for students can increase students' understanding. So it is concluded that in the environment of 36 Perumnas Elementary School and Moria Elementary School there are still snacks that are not safe from dangerous ingredients such as formalin. So it is necessary to provide education about healthy snacks on children, parents, school and traders in the school. As well as the need for the availability of healthy and safe snacks and the provision of healthy canteens in schools. Keywords: Snacks For Elementary School Children, Education, Food Safety Tests
Edukasi Cerdik sebagai upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular Pada Masyarakat Klasaman Kota Sorong Jansen Parlaungan; Rizqi Alvian Fabanyo; Alva Cherry Mustamu
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i10.16911

Abstract

ABSTRAK Prevalensi Penyakit Tidak Menular di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dan menjadi salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi. Salah satu upaya pencegahan penyakit tidak menular adalah dengan menerapkan perilaku CERDIK dalam kehidupan sehari-hari. CERDIK adalah sebuah program pemerintah melalui Kemenkes yang merupakan singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stress. Tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Klasaman tentang Pencegahan Penyakit Tidak Menular dengan penerapan perilaku CERDIK. Edukasi kesehatan dengan pre-post test pengetahuan. Jumlah peserta kegiatan yang hadir sebanyak 35 orang masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Klasaman. Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Edukasi kesehatan yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah edukasi dimana sebelum edukasi sebanyak 35 responden (100%) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Sedangkan setelah edukasi sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 20 responden (57,1%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 15 responden (42,9%), dan tidak ada responden dengan tingkat pengetahuan kurang. Edukasi  kesehatan yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Pencegahan Penyakit Tidak Menular dengan penerapan perilaku CERDIK. Disarankan untuk keberlanjutan program dapat dilakukan upaya-upaya pendekatan lainnya atau pendampingan secara berkelanjutan terkait penerapan perilaku CERDIK pada masyarakat sebagai upaya pencegahan penyakit tidak menular. Kata Kunci: Edukasi CERDIK, Upaya Pencegahan, Penyakit Tidak Menular  ABSTRACT The prevalence of Non-Communicable Diseases in Indonesia continues to increase from year to year and is one of the leading causes of death. One of the efforts to prevent non-communicable diseases is to implement CERDIK behavior in everyday life. CERDIK is a government program through the Ministry of Health which stands for Regular health checks, Eliminate cigarette smoke, Diligent physical activity, Balanced diet, Adequate rest, and Manage stress. To increase public knowledge in the Klasaman Health Center work area about the Prevention of Non-Communicable Diseases by implementing CERDIK behavior. Health education with pre-post knowledge test. The number of participants who attended the activity was 35 people in the Klasaman Health Center work area. This community service activity went well and was in accordance with the objectives. The health education provided can increase public knowledge before and after education where before education 35 respondents (100%) had a low level of knowledge. Meanwhile, after education, most respondents had a good level of knowledge of 20 respondents (57.1%), a sufficient level of knowledge of 15 respondents (42.9%), and no respondents had a low level of knowledge. Health education provided can increase public knowledge about Prevention of Non-Communicable Diseases by implementing CERDIK behavior. It is recommended that for the sustainability of the program, other approaches or ongoing assistance can be carried out related to the implementation of CERDIK behavior in the community as an effort to prevent non-communicable diseases. Keywords: CERDIK Education, Prevention Efforts, Non-Communicable Diseases 
Deteksi Dini dan Penyuluhan Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Mariat Rizqi Alvian Fabanyo; Panel Situmorang
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i8.15692

Abstract

ABSTRAK Prevalensi penyakit kardiovaskuler di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dan menjadi salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi. Faktor risiko utama penyakit kardiovaskular adalah Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Tujuan pengabdian untuk mengidentifikasi faktor risiko penyakit kardiovaskular melalui pemeriksaan tekanan darah dan kolesterol serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang faktor risiko penyakit kardiovaskular melalui penyuluhan kesehatan. Metode Pengabdian penyuluhan kesehatan dan deteksi dini melalui pemeriksaan tekanan darah dan kolesterol. Jumlah peserta kegiatan sebanyak 45 orang masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mariat. Hasil kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik dan lancar. Berdasarkan hasil deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular melalui pemeriksaan tekanan darah dan kolesterol didapatkan yaitu 64,4% memiliki tekanan darah diatas normal dan 68,8% memiliki kadar kolesterol kategori agak tinggi dan tinggi. Penyuluhan kesehatan tentang faktor risiko penyakit kardiovaskular yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan remaja sebelum dan sesudah penyuluhan dimana sebelum penyuluhan sebanyak 45 responden (100%) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Sedangkan setelah penyuluhan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 31 responden (68,9%) dan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 14 responden (31,1%). Beberapa masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mariat khususnya pada kelompok usia dewasa dan lanjut usia memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular dan penyuluhan kesehatan yang diberikan dapat membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang faktor risiko penyakit kardiovaskular. Disarankan untuk keberlanjutan program dapat dilakukan upaya-upaya pendekatan lainnya atau pendampingan secara berkelanjutan terkait pengendalian dan pencegahan faktor risiko penyakit kardiovaskular pada masyarakat. Kata Kunci: Deteksi Dini, Penyuluhan Kesehatan, Faktor Risiko, Penyakit Kardiovaskular ABSTRACT The prevalence of cardiovascular disease in Indonesia continues to increase from year to year and is one of the highest causes of death. The main risk factors for cardiovascular disease are high blood pressure and high cholesterol. Purpose to identify cardiovascular risk factors through checking blood pressure and cholesterol and increase public knowledge about risk factors for cardiovascular disease through health education. Health education and early detection through blood pressure and cholesterol checks. The number of activity participants was 45 people from the Mariat Community Health Center working area. This service activity went well and smoothly. Based on the results of early detection of risk factors for cardiovascular disease through blood pressure and cholesterol checks, it was found that 64.4% had blood pressure above normal and 68.8% had cholesterol levels in the moderately high and high categories. Health education about risk factors for cardiovascular disease provided can increase adolescent knowledge before and after counseling where before counseling 45 respondents (100%) had a poor level of knowledge. Meanwhile, after counseling, the majority of respondents had a good level of knowledge, 31 respondents (68.9%) and 14 respondents (31.1%) had a fair level of knowledge. Several people in the Mariat Health Center working area, especially in the adult and elderly age groups, have risk factors for cardiovascular disease and the health education provided can help increase public knowledge about risk factors for cardiovascular disease. It is recommended that for the sustainability of the program, other approaches or ongoing assistance regarding the control and prevention of cardiovascular disease risk factors in the community can be carried out. Keywords: Early Detection, Health Education, Risk Factors, Cardiovascular Disease