Maria Magdalena Saragi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Keluarga dengan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Alam Maria Magdalena Saragi
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 6 (2023): Volume 5 Nomor 6 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i6.10009

Abstract

ABSTRACT Indonesia is a country prone to disasters. This is due to the geographical location of Indonesia which is at the confluence of four tectonic plates. BNPB recorded 3,350 natural disasters hitting Indonesia in 2022. Knowledge possessed can influence awareness to carry out emergency response, the importance of preparedness is an important element of disaster risk reduction prevention activities. To Knowing the relationship between the knowledge of the head of the family and preparedness in dealing with natural disasters. Quantitative with correlation descriptive design. The sample in this study was the head of a family of 41 people. With inclusion criteria 26 years to 65 years and willing to become respondents. The exclusion criteria were that the head of the family was not willing to be a respondent and was not present on three visits. The sampling technique is random sampling. Univariate statistical test with frequency distribution and bivariate with chi square. Knowledge is a factor that plays a role in respondents' preparedness in dealing with disasters. The better the knowledge respondents, the better preparedness in dealing with disasters. Keywords: Disaster, Preparedness, Knowledge, Head of Family  ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang rawan terjadinya bencana. Hal ini disebabkan letak geografis Indonesia yang berada pada pertemuan empat lempeng tektonik. BNPB mencatat 3.350 bencana alam melanda Indonesia tahun 2022. Pengetahuan yang dimiliki dapat mempengaruhi kepedulian untuk melakukan tanggap darurat, pentingnya kesiapsiagaan merupakan salah satu elemen penting dari kegiatan pencegahan pengurangan resiko bencana. Mengetahui hubungan pengetahuan kepala keluarga dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi. Sampel pada penelitian ini kepala keluarga yang sebanyak 41 orang. Dengan kriteria inklusi 26 tahun sampai 65 tahun dan bersedia menjadi responden. Kriteria ekslusi kepala keluarga tidak bersedia menjadi responden dan tidak berada ditempat pada tiga kali kunjungan. Teknik pengambilan sampel adalah random sampling. Uji statistic univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan chi square. Mayoritas responden berada pada usia dewasa akhir (36-45thn) yaitu sebanyak 39%, berpendidikan SMA sebanyak 36%, jenis kelamin perempuan sebanyak 68%, mayoritas pengetahuan baik 75% dan mayoritas kesiapsiagaan lansia  pada ketegori baik sebanyak 63%. Terdapat hubungan pengetahuan dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan nilai p value 0,003. Pengetahuan merupakan faktor yang berperan dalam kesiapsiagaan responden dalam menghadapi bencana. Semakin baik pengetahuan responden maka akan semakin baik kesiapsiagaan dalam menghdapi bencana Kata Kunci: Bencana, Kesiapsiagaan, Pengetahuan, Kepala Keluarga.
EDUKASI PEMANFAATAN DAUN KELOR SEBAGAI UPAYA ALTERNATIF UNTUK PENCEGAHAN STUNTING Faisal Faisal; Tiur Romatua Sitohang; Yusniar Yusniar; Maria Magdalena Saragi; Minton Manalu; Ramlan Ramlan; Ganti Tua Siregar
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 5 (2025): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i5.34610

Abstract

Abstrak: Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih kita temui di Indonesia. Pada tahun 2024 Pemerintah Indonesia memiliki target untuk menurunkan gagal tumbuh atau stunting sebesar 14 persen. Dampak stunting dapat menimbulkan gangguan perkembangan otak, kecerdasan, masalah pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh, penurunan kemampuan kognitif, kemampuan belajar, menurunnya system imunitas sehingga mudah sakit. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat (Kader posyandu, ibu balita, ibu yang memiliki anak balita) dalam memanfaatkan daun kelor sebagai upaya alternatif untuk pencegahan stunting. Peserta kegiatan sebanyak 40 orang yang terdiri dari kader posyandu, Ibu hamil dan ibu Balita. Metode kegiatan adalah pre test dengan menggunakan 15 butir pertanyaan, ceramah dan dilanjutkan dengan tanya jawab, simulasi pemanfaatan daun kelor, pembagian benih/bibit daun kelordiakhiri dengan post test menggunakan 15 butir pertanyaan. Hasil kegiatan diperoleh peningkatan pengetahuan kader, ibu hamil dan ibu balita mayoritas cukup sebanyak 60% dan 40% pengetahuan baik. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat mampu meningkatkan pengetahuan kader, ibu hamil dan ibu balita mengenai stunting dan pemanfaatan daun kelor sebagai upaya alternatif pencegahan stunting.Abstract: Stunting is a health problem that we still encounter in Indonesia. By 2024 the Indonesian Government has a target to reduce growth failure or stunting by 14 percent. Stunting has an impact on children's cognitive, motor and verbal development which is not optimal. In the future, stunted children have a higher risk of obesity and other diseases. Apart from that, children's learning capacity and performance as well as productivity and work capacity are also not optimal. The aim of this Community Service is to increase community knowledge (Posyandu cadres, mothers of toddlers, mothers of children under five) in using Moringa leaves as an alternative measure to prevent stunting. There were 40 activity participants consisting of posyandu cadres, pregnant women and toddler mothers. The activity method is a lecture followed by questions and answers, a simulation of the use of Moringa leaves, distribution of Moringa leaf seeds. The results of the activity obtained an increase in the knowledge of cadres, the majority of pregnant women and mothers of toddlers had sufficient knowledge of 60% and 40% had good knowledge. Implementation of Community Service Activities is able to increase the knowledge of cadres, pregnant women and mothers of toddlers regarding stunting and the use of Moringa leaves as an alternative measure to prevent stunting.