Alat tangkap Belat menjadikan ikan Bawis (Siganus canaliculatus) sebagai target utama dimana alat tangkap belat di pasang oleh nelayan di pesisir Kota Bontang yang terpengaruh oleh pasang surut air laut yaitu di daerah ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui komposisi jenis ikan, komposisi jumlah ikan, ukuran ikan, dan produktivitas hasil tangkapan utama dan tangkapan sampingan yang tertangkap alat tangkap belat pada ekosistem padang lamun dan ekosistem mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis ikan yang tertangkap oleh alat tangkap belat sebanyak 79 spesies dimana terdapat 77 spesies pada ekosistem lamun dan 27 spesies pada ekosistem mangrove. Pada ekosistem lamun yaitu 5 persen spesies merupakan main cacth, 85 persen bycacth, dan 10 persen discard. Sedangkan pada ekosistem mangrove ada 15 persen spesies merupakan main cacth, 81 persen bycacth, dan 3 persen discard. hasil tangkapan dari alat tangkap belat di Ekosistem Padang Lamun mencapai 3.795 ekor dengan komposisi 49 persen main cacth, 48 persen bycacth, dan 3 persen discard. Sedangkan untuk hasil tangkapan alat tangkap belat di Ekosistem Mangrove mencapai 1.334 ekor dengan komposisi 23 persen main cacth, 73 persen bycacth, 4 persen discard. ukuran ikan bawis (Siganus Canaliculatus) yang merupakan ikan target utama dari alat tangkap belat oleh nelayan untuk di Ekosistem Padang Lamun berkisar pada panjang 17-19,5 cm dengan berat antara 17-104 gram. Produktivitas hasil tangkapan alat tangkap belat pada Ekosistem Padang Lamun menunjukkan bahwa hubungan spesies di kedua ekosistem tersebut memiliki kesamaan jenis yang tidak identik.