This Author published in this journals
All Journal Metalurgi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Deposisi Kalsium Karbonat pada Ti-6Al-6Mo[CALCIUM CARBONATE DEPOSITION ON TI-6AL-6MO] Made Subekti Dwijaya; Muhammad Satrio Utomo; Syafira Nur Ajeng Ramadhanti; Fendy Rokhmanto; Ibrahim Purawiardi; Galih Senopati; Aprilia Erryani; Inti Mulyati
Metalurgi Vol 36, No 1 (2021): Metalurgi Vol. 36 No. 1 April 2021
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1033.833 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v36i1.583

Abstract

Osseointegration is one of important property in development of implant materials for orthopedic applications.  While biocompatible metallic materials such as titanium alloys should already have adequate biocompatibility properties as implant materials, their osseointegration property could be further improved by bioceramic coating. Calcium carbonate (CaCO3) and hydroxyapatite are two major bioceramics in bones that can be utilized to improve the osseointegration property of metallic implant materials. Current challenge on bioceramic coating of metallic implant materials is to obtain coating method that is facile and economically feasible for implementation in the industry. Here we propose a simple and straightforward method to deposit calcium carbonate on Ti-6Al-6Mo. We utilize two common biomimetic solutions, the phosphate buffer saline (Dulbecco’s PBS) and supersaturated calcification solution (SCS) to induce the calcium carbonate formation on the Ti-6Al-6Mo surface. Microstructural and elemental observations by scanning electron microscope (SEM) – energy dispersive x-ray (EDX) has shown the presence of calcium carbonate on the surface of the Ti-6Al-6Mo immersed in SCS. Moreover, the crystallography analysis by x-ray diffraction (XRD) also confirmed the formation of calcium carbonate on the surface of Ti-6Al-6Mo. We also studied the proposed method on pure Ti (>95%) as comparison and similar outcomes were also observed. The effect on duration of immersion was also accounted in current setting. The outcomes of immersion duration for 7 and 10 days were not significantly different. ABSTRAKOsseointegrasi adalah salah satu properti penting dalam pengembangan material untuk aplikasi implan tulang. Meskipun material logam biokompatibel seperti paduan titanium sudah memiliki properti biokompatibel bawaan yang sudah mencukupi sebagai material implan tulang, sifat osseointegrasi -nya masih dapat ditingkatkan dengan pelapisan biokeramik. Kalsium karbonat (CaCO3) dan hidroksiapatit adalah dua biokeramik utama pada tulang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan sifat osseointegrasi pada material implan. Tantangan saat ini pada pelapisan biokeramik pada material implant adalah memperoleh metode pelapisan yang mudah diterapkan dan ekonomis untuk selanjutnya diterapkan di industri. Pada penelitian ini dilakukan sebuah metode yang sederhana untuk mendeposisi kalsium karbonat pada permukaan Ti-6Al-6Mo. Kami menggunakan dua larutan biomimetik yang sudah secara luas digunakan, yaitu Dulbecco’s PBS (phosphate buffer saline) dan SCS (supersaturated calcification solution) untuk membuat pembentukan kalsium karbonat pada permukaan Ti-6Al-6Mo. Pengamatan struktur mikro dan elemental dengan scanning electron microscope (SEM) - energy dispersive x-ray (EDX) menunjukkan keberadaan deposit kalsium karbonat pada permukaan Ti-6Al-6Mo. Lebih lanjut, analisa kristalografi dengan difraksi x-ray (XRD) juga menguatkan keberadaan deposit kalsium karbonat pada permukaan Ti-6Al-6Mo. Kami juga mempelajari metode yang diajukan pada Ti murni (>95%) sebagai perbandingan dan diperoleh hasil yang serupa. Pengaruh durasi perendaman juga diamati dalam penelitian ini. Hasil dari imersi dengan durasi 7 dan 10 hari tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan
Struktur Mikro, Sifat Mekanik, Dan Ketahanan Korosi Paduan Mg-Zn-Ca Yang Dihasilkan Melalui Proses Metalurgi Serbuk [Microstructure, Mechanical And Corrosion Properties of Mg-Zn-Ca Alloy via Powder Metallurgy] Dhyah Annur; Franciska Pramudji Lestari; Aprilia Erryani; M Ikhlasul Amal; Lyandra S Sitorus; Ika Kartika
Metalurgi Vol 31, No 3 (2016): Metalurgi Vol. 31 No. 3 Desember 2016
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7886.384 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v31i3.173

Abstract

Magnesium (Mg), known for its biodegradable and biocompatible properties, currently is being developed for biodegradable implant material. Unfortunately, application of Mg in biomedical devices was limited due to its low mechanical strength and low corrosion resistance. In this study, powder metallurgy was selected to process Mg-3Zn-1Ca, Mg-29Zn-1Ca, and Mg-53Zn-4.3Ca (in weight%) alloys. Holding time of sintering were varied for five and ten hours. Microstructure of Mg alloy was characterized by SEM (scanning electron microscope) and also XRD (x-ray diffraction). Compression testing was done to show the mechanical strength of Mg alloy, while corrosion resistance was examined through electrochemical testing. This study showed that ten hours of sintering time would increase mechanical properties of Mg alloy but would reduce corrosion resistance. The lowest corrosion rate was 0.32 mmpy given by Mg-29Zn-1Ca alloy and Mg-53Zn- 4Ca alloy which were sintered for five hours. Therefore, sintering time for five hours was found to be the optimum time to process Mg-Zn-Ca alloy for biodegradable implant material.AbstrakMagnesium (Mg), dengan kemampuan mampu luruh dan biokompatibilitas, merupakan salah satu logam yang kini dikembangkan sebagai material implan mampu luruh. Namun, penggunaan Mg dalam aplikasi biomedis masih terkendala kekuatan dan ketahanan korosi yang rendah. Pada penelitian kali ini proses metalurgi serbuk dipilih untuk membuat paduan Mg-3Zn-1Ca, Mg-29Zn-1Ca, and Mg-53Zn-4.3Ca (dalam %berat) dengan variasi waktu tahan sintering lima jam dan sepuluh jam. Pengaruh waktu tahan sintering dikaji dari segi kekuatan tekan dan ketahanan korosi paduan. Karakterisasi struktur mikro paduan Mg dilakukan dengan menggunakan scanning electron microscope (SEM) dan juga x-ray diffraction analysis (XRD). Dilakukan pengujian tekan untuk mengetahui nilai kekuatan paduan sedangkan ketahanan korosi dianalisis dengan menggunakan pengujian elektrokimia.  Waktu  tahan sintering selama 10 jam akan meningkatkan kekuatan mekanik namun menurunkan ketahanan korosi paduan. Laju korosi yang terbaik (0,32 mmpy) ditunjukkan oleh paduan Mg-29Zn-1Ca dan Mg-53Zn-4Ca dengan waktu tahan lima jam. Oleh karena itu, waktu tahan sintering yang optimum  adalah lima jam untuk menghasilkan paduan Mg-Zn-Ca untuk material implan.